zonamahasiswa.id - Belum selesai sensasi pondok pesantren di Indonesia belakangan ini, kini muncul lagi salah satu pondok yang diduga menyimpang. Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kafiyah itu memperbolehkan santrinya untuk salat 100 rakaat sekaligus untuk stok selama seminggu.
Baca juga: Pimpinan Ponpes Al-Zaytun Panji Gumilang Tegaskan Wanita Bisa Jadi Khatib: Itu Hak Asasi Manusia!
Salat 100 Rakaat untuk Stok Seminggu
Belum surut sensasi yang ditimbulkan Ponpes Al-Zaytun, kini salah satu pondok di Indonesia yakni Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Kafiyah jadi sorota publik setelah seorang ustadzahnya mengatakan santrinya boleh salat 100 rakaat sekaligus untuk stok selama seminggu.
Diketahui, ustadzah tersebut memberikan keterangannya yang direkam dan diunggah oleh salah satu akun TikTok @mister.kontos. Dalam video itu, ustadzah yang mengenai pakaian muslimah lengkap dengan cadar hitam itu mengaku jika santrinya boleh salat isya' 100 rakaat.
Padahal sebelumnya, ponpes tersebut juga sudah membuat heboh karena beredar video seorang wanita bercadar yang menjadi imam salat 3 orang pria. Diduga, kegiatan salat itu juga dilaksanakan di lingkungan ponpes tersebut.
Pemilik akun TikTok @mister.kontos pun mendatangi lokasi pondok tersebut untuk mencari kebenaran atas video yang beredar. Betapa terkejutnya ketika ustadzah tersebut membenarkan isu salat 100 rakaat itu.
"Saya tanya salah satu santri njenengan (anda), dia salat isya sampai 100 rakaat. Saya tanya itu kok sampai 100 rakaat. Ini nyetok sampai minggu depan, katanya. Emang bisa begitu?," tanya perekam video.
Sang ustadzah langsung menjawab dengan tegas. "Iya boleh, bisa," jawabnya.
"Jadi salat itu primer gitu. Tayang perdana dia modelnya," ucap perekam video kembali memperjelas apa yang sudah didengarnya.
Meskipun mereka sedang membahas mengenai salat 100 rakaat, tiba-tiba saja seorang perempuan yang diduga salah satu santri itu mengatakan sesuatu yang tak pantas. Ia terlihat menggoda para pria yang ada di situ dengan perkataan ingin dihamili.
Sontak, perekam video segera mengalihkan pembicaraan setelah menjawab seperlunya. "Saya mau nanya, semuanya di sini yang gabung bayar ya?," tanyanya.
Sontak seluruh santri dan santriwati menjawab jika mereka membayar uang untuk bisa masuk ke ponpes itu.
Pertanyaan dari perekam video itupun beralih ke seorang pria yang juga ada di ponpes itu. "Saya nanya sama bapak ini dulu. Bapak ini tadi kan ada 7 wanita. Bapak ada berapa wanita?," tanyanya.
Si bapak yang ditanyai pun terlihat malu-malu untuk menjawab. Belum sempat menjawab, jamaah wanita yang ada di belakangnya pun menyahut lebih dulu. "10 (wanita)," ucap salah satu jamaah wanita.
Sontak, si bapak ikut menyahut. "Kok jadi 10. Baru 4 (wanita) pak," jawabnya dengan sedikit malu.
Tak hanya sampai di situ, beredar juga video dari ponpes ini yang mengatakan jika dosa manusia bisa dicatat dan dihapus juga. "Bisa mencatat dosa manusia, bisa menghapuskannya," ucap ustadzah ponpes.
Ketika ditanyai lebih lanjut bagaimana caranya, ustadzah itu menjawab jika caranya dengan membayar uang untuk ukuran seberapa besar dosanya. "Bayar pak, Rp 50 juta," ucap ustadzah tersebut.
Karena tak percaya dengan jawaban sang ustadzah, kedua pria ini lantas terus mengorek informasi mengenai ukuran dosa yang mereka milik. Ustadzah itu pun menilai jika dosa keduanya sama banyaknya dan harga yang harus dibayar sama-sama Rp 50 juta.
Berikut ini adalah video cuplikan saat pemilik akun TikTok @mister.kontos mewawancarai ustadzah Ponpes Al-Kafiyah.
Di Ponpes Al-Kafiyah bisa salat 100 rakaat dan untuk stok seminggu
Usai Wanita Jadi Imam Salat Pria, Santri Ponpes Al-Kafiyah Diperbolehkan Salat 100 Rakaat untuk Stok Seminggu
Itulah ulasan mengenai video kontroversial santri Ponpes Al-Kafiyah yang diperbolehkan salat 100 rakaat untuk stok seminggu oleh ustadzahnya.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Komentar
0