Berita

Tangis Buruh Sritex Pecah, Wamenker Pastikan Tak Ada PHK: Negara Tak Boleh Lalai! 

Muhammad Fatich Nur Fadli 30 Oktober 2024 | 09:25:34

Zona Mahasiswa - Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel (Noel) Ebenezer Gerungan mengatakan, kunjungannya ke Kemnaker merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah-tengah buruh. Oleh karena itu ia meminta agar tidak ada lagi keresahan atau kegelisahan.

Baca juga: Pantas Pendidikan di Indonesia Tak Maju-Maju, Banyak Tenaga Pengajar yang Dilaporkan oleh Muridnya Sendiri

"Yang jelas Pemerintah, negara hadir di tengah buruh/pekerja. Pemerintah, negara hadir di tengah-tengah pengusaha, khususnya Pak Iwan (Dirut Sritex). Jadi tak boleh lagi ada keresahan atau kegelisahan," kata Noel dalam keterangannya, Selasa (29/10/2024).

Noel menegaskan pemerintah tak akan membiarkan sektor tekstil seperti Sritex lumpuh, bahkan tak boleh ada satupun industri tekstil mati. "Bagaimanapun pekerjaan itu hak dasar yang harus dipenuhi dan negara tak boleh abai terhadap persoalan ini, " sebutnya.

Pecah tangis pekerja pun terdengar saat pidato terakhir Noel yang menyatakan tak ada PHK terhadap buruh/pekerja. "Saya pastikan tak ada PHK terhadap buruh PT Sritex.

Situasi di kalangan buruh PT Sritex baru-baru ini sempat memanas karena munculnya kekhawatiran akan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Namun, pernyataan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel “Noel” Ebenezer Gerungan, yang memastikan tidak akan ada PHK, menjadi angin segar bagi para buruh yang sempat diliputi kegelisahan. Pemerintah menegaskan bahwa negara akan hadir melindungi hak-hak dasar buruh, termasuk hak atas pekerjaan, dan tidak akan membiarkan industri tekstil Indonesia melemah atau lumpuh.

Kehadiran Pemerintah di Tengah Isu Perburuhan

Noel menegaskan bahwa kedatangannya adalah bukti nyata bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Menurutnya, baik pemerintah maupun negara harus hadir tidak hanya di sisi buruh, tetapi juga di sisi pengusaha, dalam hal ini pimpinan PT Sritex. Noel menggarisbawahi bahwa keresahan di kalangan buruh adalah sesuatu yang harus segera diatasi agar mereka bisa bekerja dengan tenang dan produktif.

“Pemerintah, negara hadir di tengah buruh/pekerja. Negara juga hadir di tengah-tengah pengusaha, khususnya Pak Iwan (Dirut Sritex). Jadi, tak boleh lagi ada keresahan atau kegelisahan,” ungkap Noel.

Dengan hadirnya pemerintah di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian ini, Noel berharap tidak ada lagi kekhawatiran yang menimpa para pekerja. Pemerintah berkomitmen untuk menjamin bahwa sektor industri tekstil, termasuk PT Sritex, akan tetap berjalan dan bahwa 

Sritex dan Tantangan di Industri Tekstil Indonesia

Industri tekstil di Indonesia, yang merupakan salah satu sektor terbesar yang banyak menyerap tenaga kerja, belakangan menghadapi tantangan berat. Dari harga bahan baku yang naik, tekanan persaingan global, hingga melemahnya daya beli masyarakat, semuanya membuat situasi semakin sulit bagi banyak perusahaan tekstil, termasuk Sritex. Kondisi ini tak jarang membuat buruh khawatir akan adanya pengurangan tenaga kerja sebagai upaya efisiensi perusahaan.

Namun, pernyataan dari Noel memberikan harapan bahwa pemerintah siap untuk mempertahankan sektor ini dan mendukung perusahaan agar bisa tetap beroperasi tanpa harus memberhentikan karyawan. Dengan adanya jaminan ini, diharapkan Sritex dan perusahaan-perusahaan tekstil lain tetap bisa bertahan melewati tantangan ekonomi saat ini.

Hak Dasar atas Pekerjaan: Tanggung Jawab Bersama

Noel dalam pidatonya juga menyatakan bahwa pekerjaan adalah hak dasar yang tidak boleh diabaikan oleh negara. Bagi banyak buruh, pekerjaan bukan hanya soal pendapatan, tetapi juga identitas dan stabilitas hidup. Dengan kehilangan pekerjaan, banyak hal dalam hidup mereka juga ikut terdampak, seperti pendidikan anak, kesehatan, hingga kebutuhan sehari-hari.

Dalam situasi yang menantang ini, pemerintah mengingatkan bahwa setiap warga negara, khususnya para pekerja, berhak atas jaminan pekerjaan dan kehidupan yang layak. Hal ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada di Indonesia, di mana setiap pekerja harus dilindungi hak-haknya. Pemerintah pun diharapkan untuk hadir bukan hanya dalam hal regulasi, tetapi juga sebagai solusi ketika kondisi perusahaan tidak stabil.

“Bagaimanapun pekerjaan itu hak dasar yang harus dipenuhi, dan negara tak boleh abai terhadap persoalan ini,” kata Noel.

Reaksi Buruh: Air Mata Kebahagiaan dan Harapan

Dalam pidato terakhir Noel, ketika ia menyatakan bahwa tidak akan ada PHK di PT Sritex, suasana haru tak terelakkan. Banyak buruh yang tak kuasa menahan air mata. Bagi mereka, pernyataan ini adalah bentuk jaminan bahwa pemerintah dan perusahaan akan terus menjaga kesejahteraan mereka. Para buruh mengaku lega dan merasa diperhatikan, karena perasaan cemas yang mereka rasakan selama ini bisa sedikit mereda.

Seorang buruh Sritex mengungkapkan perasaannya, “Kami sempat takut bakal kehilangan pekerjaan, apalagi dengan kondisi ekonomi yang makin sulit. Tapi ketika pemerintah memastikan bahwa nggak ada PHK, rasanya beban kami agak terangkat. Terima kasih kepada pemerintah yang sudah peduli dengan nasib kami.”

Masa Depan Industri Tekstil Indonesia: Harapan di Tengah Tantangan

Situasi ini menjadi pelajaran penting bahwa negara harus selalu hadir dalam setiap isu yang melibatkan buruh dan industri, terutama di sektor yang melibatkan banyak tenaga kerja. Harapan terbesar adalah agar pemerintah, perusahaan, dan buruh dapat saling bersinergi dalam menghadapi tantangan ekonomi yang ada.

Keputusan Prabowo untuk melibatkan kementerian terkait demi menjaga keberlangsungan pekerjaan bagi ribuan buruh Sritex adalah langkah konkret yang diharapkan bisa menjadi contoh bagi kasus serupa di industri lainnya. Bagi buruh Sritex, pernyataan ini membawa harapan bahwa pemerintah akan selalu melindungi hak-hak dasar mereka, termasuk hak atas pekerjaan yang layak.

Tangis Buruh Sritex Pecah, Wamenker Pastikan Tak Ada PHK: Negara Tak Boleh Lalai!

Dengan tindakan yang cepat, bijaksana, dan kerja sama yang solid, pemerintah dan sektor industri tekstil di Indonesia bisa menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih tangguh. Diharapkan pula bahwa langkah ini bisa memberikan kontribusi positif terhadap kesejahteraan para pekerja dan stabilitas industri tekstil secara keseluruhan.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: BEM Fisip Unair Dibekukan Gegara Bikin Karangan Bunga untuk Presiden & Wapres

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150