Zona Misteri

Sosok Wanita Tanpa Kaki di Danau ISTN Jakarta

Alif Laili Munazila 12 Januari 2023 | 17:43:52

zonamahasiswa.id - Halo, Sobat Zona. Apa kabar? Semoga baik dan sehat selalu ya. Kali ini Sans balik lagi nemenin kalian dengan beragam cerita horor yang ada di kampus di Indonesia.

Seperti sebelumnya, Sans masih betah banget nih mengulas cerita-cerita yang ada di kampus Jakarta. Kalau kemarin Sans sudah mengulas hantu di Institut Ilmu Sosial dan Politik (IISIP) Jakarta. Kali Sans akan bawa kalian ke Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) Jakarta.

Cerita ini datang dari seorang mahasiswi yang berawal ingin melaksanakan solat maghrib setelah jadwal praktik kuliah namun malah ketemu sosok wanita tanpa kaki. Nah sebelum masuk ke ceritanya, mari kita simak informasi berikut.

Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) yang dahulunya disebut dengan ATN/STTN, merupakan perguruan tinggi di bidang sains dan teknologi swasta tertua di Indonesia dan telah berkiprah sejak tahun 1950. Badan Penyelenggara ISTN ini sendiri adalah Yayasan Perguruan "Cikini".

Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) ini didirikan pada tanggal 5 Desember 1950. Sehingga, ISTN hingga saat ini menjadi salah satu perguruan tinggi swasta di bidang teknik yang cukup tua di Indonesia.

ISTN Jakarta tak hanya memiliki segudang prestasi, namun juga banyak menyimpan kisah horror di dalamnya. Salah satunya seperti pengalaman salah satu mahasiswa yang bertemu sesosok wanita tanpa kaki di danau ISTN Jakarta.

Oke nggak perlu panjang lebar, langsung aja Sans mulai ceritanya. Eh tapi sebelum itu, ingat ritual sebelum membaca cerbung yaitu matikan lampu dan aktifkan mode horornya. Selamat membaca!

Kejadian ini terjadi di tahun 2015. Ega adalah salah seorang mahasiswi yang berkuliah di kampus Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN). Ya, kampus tersebut termasuk ke dalam salah satu kampus tua di Jakarta.

Kampus Ega ini terletak di daerah Srengseng Sawah, Jakarta. Kampus Ega ini bisa dibilang sangat luas, dibandingkan kampus-kampus lainnya.

Sebagai gambarannya, kampus ISTN Jakarta ini memiliki dua buah danau yang cukup luas. Danau pertama kampus Ega ini terletak di tengah kampus dan dikelilingi oleh beberapa fakultas di kampus itu.

Sedangkan danau kedua terletak di area belakang kampus. Danau tersebut terletak di jalan menuju bengkel-bengkel milik tiap fakultas ISTN Jakarta.

Jika Ega ingin menuju ke bengkel praktek, otomatis dirinya harus melewati danau kedua tersebut. Untuk menuju kesana, Ega bisa melewati sebuah jalan yang seukuran sebuah mobil.

Jalan seukuran mobil inilah yang menjadi penghubung antara danau 1 dan danau 2. Di samping jalan tersebut, tumbuh banyak pohon berusia ratusan tahun yang saking tuanya sampai merusak kontur jalan kampus.

O ya, danau 2 ini tak seramai danau 1. Danau 2 ini jarang dilalui oleh orang-orang karena letaknya yang berada di area belakang kampus.

Kampus Ega ini masih menggunakan bangunan lama asli sejak awal didirikan. 

Pada suatu hari Sabtu, Ega memiliki jadwal kuliah untuk praktik gambar teknik. Seharusnya, praktik gambar teknik itu berlangsung dari jam 8 pagi hingga jam 3 sore.

Tapi karena beberapa hal, akhirnya praktik tersebut harus molor hingga waktu maghrib.

Kampus Ega ini juga memiliki kampus karyawan khusus di hari sabtu namun hanya sampai jam 4 sore.

Sehingga kala itu, hanya ada 14 orang termasuk Ega, yang masih berada di kampus ISTN Jakarta hingga maghrib.

Ketika praktik selesai, bertepatan dengan datangnya waktu maghrib.

Beberapa teman Ega ada yang langsung pergi ke masjid kampus, namun ada juga yang langsung pulang.

Nah, masjid kampus Ega ini terletak di bagian belakang. Terletak di belakang danau 2 dan bengkel-bengkel praktik fakultas.

Ketika itu, Ega dan ke-enam orang temannya berniat untuk pergi ke masjid.

Saat itulah, Ega tiba-tiba berkata seperti ini.

"Lah, itu ngapain masih ada mahasiswi jam segini di danau,"

"Bukannya udah pada bubar jam 4 ya,"

Karena teman-teman Ega terlalu fokus dengan ponselnya, mereka tak menggubris omongan Ega tersebut.

Setelah Ega berkata seperti itu, tiba-tiba Ega tertarik untuk mendatangi perempuan yang sedang duduk di pinggir danau itu.

Dia heran mengapa wanita itu masih duduk di situ padahal hari telah gelap.

Ketika Ega sampai, ia lantas bertanya kepada wanita itu,

"Mbak, nggak pulang?"

Si wanita tersebut hanya diam membisu ketika Ega bertanya.

Melihat hal itu, Ega lantas menepuk bahu wanita tersebut untuk memastikan.

Sedetik kemudian, wanita tersebut menoleh ke arah Ega dan...

Akkhhhhhhhhhhhhh................

Ega teriak sekuat-kuatnya dan segera berlari meninggalkan kembali ke teman-temannya.

Muka Ega seketika pucat sejadi-jadinya. Ega juga berkeringat hebat seperti orang habis berolahraga.

Teman-teman Ega lantas bertanya, mengapa ia sampai pucat pasi dan berkeringat seperti itu.

"Eh, kenapa mukamu ga? Kok pucat banget seperti habis liat setan sih,"

Ega tak langsung menjawab dan langsung mengajak teman-temannya untuk memutar melewati jalur lain untuk menuju ke masjid.

Baru ketika sudah cukup jauh dari area tersebut, Ega mulai bisa menceritakan apa yang dialaminya kepada temannya.

Ega berkata jika wanita yang didatanginya, sangat menakutkan.

Mukanya begitu pucat, seperti tak ada darah setetespun..

Dan bola matanya...

Hitam penuh.

Belum lagi, kaki si wanita itu tidak ada alias tidak menapak tanah.

Teman-teman Ega langsung percaya dengan omongan Ega. Karena, Ega bukanlah orang yang suka bercanda atau mengada-ada tentang hal-hal seperti itu.

Tanpa pikir panjang, Ega dan teman-temannya langsung lari menuju parkiran motor.

Mereka tak mau lagi solat di masjid kampus dan memilih untuk mencari masjid di luar.

Ternyata, kisah wanita tanpa kaki ini sudah terkenal di kampus ISTN Jakarta.

Akhirnya, Ega tak pernah mau lagi lewat di jalan itu dan selalu memutar melalui jalan lainnya.

Sosok Wanita Tanpa Kaki di Danau ISTN Jakarta

Entah ada yang percaya atau tidak dengan pengalaman mahasiswa yang melihat penampakan wanita tanpa kaki penunggu danau di kampus tersebut. Barangkali ada yang pernah mengalami kejadian serupa? Kalau ada, jangan lupa untuk menulisnya di kolom komentar ya. Sampai jumpa.

Baca juga: Kuntilanak Penunggu Pohon Nangka di Kampus IISIP Jakarta

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150