Berita

Seharusnya Jadi Teladan Baik untuk Rakyat, Anggota Dewan Malah Ricuh Rebutan Kursi Pimpinan DPR

Alif Laili Munazila 30 Juni 2023 | 10:23:52

zonamahasiswa.id - Sepertinya benar adanya perkataan Gus Dur di masa lalu mengenai tingkah laku para wakil rakyat di negeri ini. Saking lucunya, mereka diibaratkan seperti anak TK. Hal ini ternyata benar-benar terbukti pada salah satu sidang rapat DPR di tahun 2014 silam.

Baca juga: Gadis Indonesia Asyik Joget TikTok di Tanah Suci, Tak Peduli Meski Banyak Orang Melintas sampai Menabrak

Ricuh Rebutan Kursi Pimpinan

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI ternyata pernah mengalami kericuhan saat melaksanakan sidang rapat rutinnya. Salah satu sidang paling ricuh yang tersorot kamera adalah sidang perdana DPR RI 1 Oktober 2014.

Sidang paripurna saat itu dipimpin oleh anggota tertua dan anggota termuda DPR pada saat itu. Keduanya adalah Popong Otje Djunjunjan serta Ade Rezky Pratama. Dalam sidang itu, agenda yang hendak diselesaikan adalah pemilihan sekaligus penetapan Pimpinan DPR RI periode 2014 - 2019.

Nyatanya, sidang perdana itu diwarnai kericuhan oleh seluruh anggota dewan. Bahkan, para anggota dewan terpecah jadi dua kubu saat itu. Ada kubu yang meminta pemilihan Pimpinan DPR ini ditunda. Namun ada juga kubu yang meminta pemilihan ini tetap berjalan sesuai jadwal.

Bahkan salah satu anggota dewan naik ke atas podium pimpinan sembari memijati bahu Popong Otje. Anggota dewan itu terlihat seperti sedang membujuk rayu sehingga membuatnya terdistraksi dan sidang menjadi berlangsung lebih lama.

Meskipun sidang saat itu begitu ricuh, akhirnya sidang paripurna itu bisa terselesaikan dan terbentuklah formasi kepemimpinan baru. Saat itu, pimpinan DPR RI ditempati oleh Setya Novanto (Golkar). Sedangkan empat wakilnya adalah Fahri Hamzah (PKS), Taufik Kurniawan (PAN), Fadli Zon (Gerindra), serta Agus Hermanto (Demokrat).

Ternyata, kericuhan sidang DPR saat itu sudah menjadi bahan sentilan Gus Dur sejak lama. Gus Dur sendiri pernah mengatakan jika kelakuan anggota DPR RI tak ubahnya seperti anak-anak TK. Sindiran Gus Dur ini disampaikan kala beliau menghadiri sidang paripurna pembubaran Departemen Penerangan dan Departemen Sosial.

"Keterangan saya tidak begitu dipahami karena memang nggak jelas bedanya antara DPR dan anak TK," ucap Gus Dur.

Banyak kalangan yang bereaksi atas ucapan Gus Dur itu dan meminta agar ia menarik kembali ucapannya. Namun Gus Dur hanya merespon dengan mengatakan jika ucapannya kala itu hanya sebatas humor.

Namun kericuhan sidang paripurna DPR RI saat itu memang diakui oleh salah satu kalangan artis yang baru saja terjun ke dunia politik, Krisna Mukti. Krisna sendiri mengakui jika sidang saat itu memang seperti kumpulan anak-anak TK.

"Jadi kayak anak TK yang rebutan mainan. Ada beberapa orang saya lihat mencuri scene. Ya jadi kayak nonton sinetron di TV saja. Hahaha," ucap Krisna.

Berbagai Insiden Terjadi

Kericuhan sidang paripurna ini sampai membuat pimpinan sidang yakni Popong dan Ade sampai harus menskors jalannya sidang berkali-kali. Dalam jalannya sidang paripurna itu, setidaknya mereka sudah melakukan skorsing sebanyak tiga kali.

Skorsing pertama Popong berikan karena ada anggota dewan yang belum masuk sidang. Akhirnya, Popong harus memberikan jeda waktu selama 30 menit lamanya.

Skorsing kedua dikeluarkan oleh pimpinan karena ada salah satu anggota dewan yakni Adian Napitupulu yang memprotes pimpinan sidang agar mau menutup rapat konsultasi terlebih dahulu.

Popong pun enggan menuruti permintaan Adian karena anggota lainnya meminta sidang tetap dilanjutkan. Namun akhirnya, sidang benar-benar ditunda lagi.

Adapun skorsing ketiga dilakukan karena Popong ingin memberikan kesempatan untuk masing-masing fraksi partai agar bisa berbicara dalam forum.

Tak hanya skorsing jalannya sidang, banyak anggota dewan yang ketahuan tidur dalam jalannya persidangan. Skorsing ketiga itu diberikan Popong yang akhirnya dimanfaatkan oleh para anggota dewan untuk tidur.

Beberapa dari mereka terlihat menyandarkan salah satu sikunya di pegangan kursi. Sementara yang lainnya juga terlihat menggunakan telapak tangannya untuk menopang dagu.

Hal ini bisa terjadi karena sidang paripurna itu sudah dilakukan sejak pukul 07.00 WIB. Namun akhirnya sidang itu baru benar-benar berakhir pada pukul 21.00 WIB dengan sudah adanya hasil keputusan pimpinan DPR di atas.

Seharusnya Jadi Teladan Baik untuk Rakyat, Anggota Dewan Malah Ricuh Rebutan Kursi Pimpinan DPR

Itulah ulasan mengenai kasus ricuhnya sidang paripurna anggota DPR RI saat hendak memilih pimpinan DPR RI untuk masa jabatan 2014 - 2019 hingga disebut mirip seperti anak TK.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Anak Mantan Pejabat Perkosa & Ancam Sebar Video 'Revenge Porn' Mahasiswi Pandeglang Agar Tak Putus, Ini Kronologinya!

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150