Berita

Sederet Aksi ‘Santuy’ Ical Usai Tusuk Bocah Perempuan di Cimahi: Sempat Nongkrong hingga Sering Menolong Orang

Nisrina Salsabila 27 Oktober 2022 | 12:26:37

zonamahasiswa.id - Beberapa waktu lalu, polisi telah berhasil menangkap Rizaldi Nugraha Gumilar (RNG) alias Ical yang merupakan pembunuh bocah perempuan berusia 12 tahun di Cibeureum, Kota Cimahi.

Pelaku, Ical berhasil ditangkap di sebuah kos-kosan setelah polisi menyebarkan foto beserta identitasnya. Ical pun langsung dihadirkan dalam gelar perkara di Mapolres Cimahi pada Senin (24/10).

Baca Juga: Motif Pelaku Penusukan Bocah Perempuan di Cimahi: Sakit Hati Karena Diejek Teman Tak Punya HP

Fakta-fakta Pembunuh Bocah di Cimahi

1. Orangtua Korban Bersyukur Atas Penangkapan Ical

Orangtua PS, bocah perempuan yang menjadi korban pembunuhan keji di Jalan Mukodar, Cibeureum, Kota Cimahi merasa lega hingga tangisnya pecah saat menyaksikan langsung pembunuh anak sulungnya.

Keduanya mereka bersyukur karena pelaku sudah ditangkap. Pelaku pun terancam hukuman 20 tahun penjaran hingga hukuman seumur hidup atau mati. Pihak keluarga tak banyak berkomentar soal ancaman hukuman yang diterima pelaku.

"Soal itu, saya serahkan sepenuhnya kepada kepolisian. Tentu kami yakin bisa sampai finasl," kata ayah korban, Muhamad Suhendra Agung Hendarsah melansir dari Detik Jabar (25/10).

Di sisi lain, ia tak menyangka bahwa anaknya menjadi korban kekejian Ical yang sebetulnya tak saling kenal. Ayah korban tak berhenti mengucap syukur karena pelaku sudah ditangkap.

"Kami bersyukur pelakunya sudah ditangkap, terima kasih kepada semua jajaran kepolisian dan masyarakat yang sudah membantu," ungkapnya.

2. Pelaku Berusaha Hilangkan Barang Bukti

Sebelum ditangkap, ternyata pelaku sempat berusaha untuk menghilangkan barang bukti kejahatan yang dilakukannya. Dalam hal ini, Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Rizka Fadilla mengatakan barang bukti yang akan disembunyikan pelaku adalah sangkur yang ia pakai untuk menusuk korban.

Lalu, juga pakaian yang digunakan untuk membersihkan bekas darah yang masih menempel di sangkur tersebut. Setelah terjadi penusukan, pelaku sempat pulang ke rumahnya.

"Tersangka melakukan upaya untuk menghilangkan barang bukti setelah melakukan aksi penusukan itu. Dia pulang ke rumahnya," ucap Rizka (25/10).

Dari rumahnya yang berada di Gang Saluyu, Maleber, Kota Bandung, pelaku kembali lagi ke rumah temannya untuk mengembalik motor yang ia pinjam. Pada keesokan harinya, Ical masih sempat bekerja jadi tukang parkir di simpang Jalan Karangsari, perbatasan Kota Bandung dengan Kota Cimahi.

"Jadi setelah berusaha menyembunyikan dan menghilangkan barang bukti, dia kembali lagi ke tongkrongannya. Besoknya dia tetap bekerja jadi tukang parkir," jelasnya.

Setelah pemberitaan mengenai penusukan menyebar, pelaku kabur sampai akhirnya menjadi buron selama empat hari sebelum ditangkap di sebuah indekos di Sukasari, Kota Bandung.

Bukan hanya bersembunyi di wilayah Bandung Raya, pelaku ternyata sudah memiliki rencana untuk kabar ke Kalimantan. Namun niatnya berhasil diurungkan, pasalnya polisi bergerak cepat menangkap pelaku sebelum kabur.

3. Keseharian Pelaku Terekam Google Maps

Diketahui, aktivitas sehari-hari Ical bekerja sebagai 'Pak Ogah' di Jalan Amir Machmud tepatnya di depan Simpang Jalan Karangsari perbatasan antara Kota Bandung dan Kota Cimahi.

Hal tersebut sempat terbukti dalam aplikasi Google Maps yang diambil pada Juli 2022, menampakan sosok Ical. Pelaku terlihat berdiri di tengah persimpangan jalan tersebut.

Dari situ diketahui bahwa yang terekam di Google Maps adalah Ical karena mirip dengan profil pelaku yang diungkap oleh kepolisian. Sebelumnya, polisi mengungkap pelaku seorang yang memiliki tato batik di lengan kiri dan kanan, tinggi badan kurang lebih 160 sentimeter.

"Kalau melihat dari gambarnya, iya itu dia (Ical)," terangnya.

4. Sempat Mabuk hingga Sering Menolong Orang

Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengatakan pelaku berprofesi sebagai tukang parkir di depan sebuah hotel. Pihak kepolisian juga telah memeriksa teman-temannya yang kebanyakan memiliki profesi yang sama yakni tukang parkir.

"Dia bekerja sehari-hari sebagai tukang parkir. Makanya kita juga periksa teman-temannya yang kebanyakan tukang parkir dan sempat mabuk bersama-sama," timpal Imron.

Sementara itu, seorang penjual jus bernama Maryani (40) menuturkan bahwa ia kerap kali ditolong Ical saat hendak menyeberang. Lantaran arus lalu linta di sepanjang Jalan Amir Machmud selalu ramai lalu-lalang kendaraan roda dua dan empat.

Bukan itu saja, Maryani juga sering memberi uang dan jus pada pelaku yang tega membunuh nyawa seorang bocah karena ingin memiliki ponsel. Terlebih, ia juga sering memberikan nasihat kepada Ical agar hidup lebih baik lagi.

"Ya saya memang suka diseberangkan. Dia itu orangnya ya baik, jadi nggak menyangka (jadi pelaku pembunuhan). Apalagi kan korbannya itu teman sekelas anak saya," pungkasnya.

Sederet Aksi ‘Santuy’ Ical Usai Tusuk Bocah Perempuan di Cimahi: Sempat Nongkrong hingga Sering Menolong Orang

Itulah ulasan mengenai sejumlah fakta yang mengungkap sosok Ical setelah melakukan penusukan terhadap seorang bocah perempuan berinisial PS yang berusia 12 tahun.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Keji! Bocah Perempuan di Cimahi Ditusuk Orang Tak Dikenal Saat Pulang Mengaji

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150