Berita

Salut! Guru Honorer Rela Terjang Sungai Menarik Perahu Demi Muridnya Bisa Sekolah

Alif Laili Munazila 21 Januari 2023 | 09:15:55

Zona Mahasiswa - Jasa besar seorang guru dalam mendidik dan mencerdaskan murid-muridnya takkan bisa dibalas sampai kapanpun. Begitu pun dengan jasa seorang guru SD satu ini. Ia rela menerjang sungai demi bisa menyeberangkan murid-muridnya agar bisa sampai ke sekolah dengan selamat.

Baca juga: Perjuangan Adia, Bersekolah Sambil Jual Sayur Keliling Demi Mengejar Cita-Cita

Guru, Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Semua orang yang dapat menjalani kehidupan di dunia ini tentu tak lepas dari jasa besar dan didikan seorang guru. Jasa sang guru takkan bisa dibalas oleh muridnya hingga kapan pun.

Rudi, salah satu guru yang membuktikan jasa besarnya dalam mencerdaskan anak bangsa. Pak Rudi rela bertaruh nyawa setiap hari demi murid-muridnya bisa bersekolah.

Pak Rudi hanyalah seorang guru honorer dengan gaji yang amat kecil. Namun, semangat dan ketulusan membuatnya hanya ingin melihat anak didiknya bisa bersekolah.

Guru satu ini rela menerjang derasnya sungai untuk bisa seberangkan perahu getek yang dinaiki murid-muridnya agar bisa mencapai sekolah. Tentu ia harus rela berbasah-basahan dan menghadapi risiko terluka juga.

Pak Rudi rela menyeberangkan muridnya melewati sungai karena desa mereka tak memiliki akses jembatan. Sungai itu merupakan satu-satunya akses penghubung 3 desa yakni Desa Muara Kalam, Dusun Batu Tulis, serta Dusun Karang Pinggan tempat Pak Rudi dan muridnya tinggal.

Setiap pagi, Pak Rudi sudah bersiap-siap di pinggir Sungai Muara Kulam menunggu murid-muridnya datang. Ketika murid sudah datang, satu persatu lantas menaiki perahu getek yang terbuat dari bilah bambu.

Ketika arus sungai cukup tenang, maka Pak Rudi bisa menyeberangkan muridnya menggunakan perahu getek. Namun jika arusnya terlalu deras, Pak Rudi dan para orang tua terpaksa menggendong murid tersebut satu per satu.

Warga Desa Muara Kulam, Kecamatan Ulu Rawas, Kabupaten Musi Rawas, Sumatra Selatan menyaksikan sendiri bagaimana perjuangan Pak Rudi demi murid-muridnya.

Pak Rudi tak sembarangan melakoni hal itu setiap hari. Ia tak mau lagi ada muridnya yang hanyut karena menyeberangi sungai demi bisa sekolah.

"Saya ga mau ada anak-anak didik saya tenggelam dan hanyut lagi, cukup hanya satu kali kejadian tragis itu, tak boleh terulang kembali," ucap Pak Rudi.

Jarak yang harus ditempuh oleh anak-anak ini agar bisa sampai ke sekolah pun tak dekat. Setelah mereka berhasil menyeberangi sungai, anak-anak ini masih harus berjalan sejauh 8 hingga 12 kilometer untuk ke sekolah.

Namun begitu, semangat juang anak-anak ini sepertinya menurun dari sang guru, Pak Rudi. Mereka tak pernah gentar meskipun harus mempertaruhkan nyawa setiap harinya.

Berharap Akan Adanya Pembangunan Jembatan

Warga Dusun Karang Pinggan menuturkan jika mereka sebenarnya sudah tak memiliki akses jembatan penghubung antar desa sejak tahun 1940.

"Sejak 1940 kami tak pernah memiliki jembatan, padahal kami sangat membutuhkan untuk menyambung hidup sehari-hari," ucap warga.

Dusun Karang Pinggan sebenarnya memiliki akses jalan, namun kini jalan setapak tersebut masih rusak. Pembangunan yang tak kunjung selesai dan biaya yang tak murah membuat warga dan anak-anak pun lebih rela menyeberangi sungai agar bisa bersekolah.

Pak Rudi memahami kondisi sulit warga desa tersebut. Ia pun bertekad agar murid-muridnya bisa bersekolah hingga lulus. Karena baginya, hanya pendidikanlah yang mampu mengentaskan mereka dari jurang kemiskinan.

Guru honorer ini hanya memiliki satu harapan terbesarnya. Ia berharap agar pemerintah mau menengok kondisi mereka dan memberikan bantuan pembangunan jembatan.

Hal ini karena nyawa mereka selalu terancam jika harus menyeberangi sungai setiap hari demi bersekolah. Untuk itu, Pak Rudi rela berkorban mempertaruhkan nyawa agar para muridnya bisa selamat.

Atas perjuangan tulus Pak Rudi, salah satu situs penggalangan dana di Indonesia yakni kitabisa.com membuka galang dana agar murid-murid Pak Rudi bisa menyeberangi jembatan untuk bersekolah. Perjuangan tanpa pamrih Pak Rudi juga mendapatkan banyak respon dan simpati dari masyarakat Indonesia.

Salut! Guru Honorer Rela Terjang Sungai Menarik Perahu Demi Muridnya Bisa Sekolah

Itulah ulasan mengenai kisah seorang guru honorer yang rela bertaruh nyawa menerjang sungai untuk menarik perahu agar murid-muridnya bisa sampai di sekolah dengan selamat.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Miris! Orang Tua Murid Cukur Rambut Guru Gegara Tak Terima Rambut Anaknya Dipotong

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150