Opini

Rusia Tetap Kaya Meski Perang Lawan Ukraina

Nisrina Salsabila 02 September 2022 | 14:26:17

zonamahasiswa.id - Muncul satu pertanyaan ketika membahas soal perang antara Rusia dan Ukraina, 'kok bisa Rusia tetap kaya meski perang?'. Padahal perang dingin itu telah berlangsung selama hampir 7 bulan lamanya. Sayangnya, sampai hari ini belum ada tanda-tanda akan berakhir.

Kabarnya, kedua belah pihak memang mengalami kerugian yang amat besar. Tapi, anehnya nggak ada yang mau mempertimbangkan gencatan sejata. Hmm, Mimin dengar salah satu alasannya karena perang ini disebut malah menguntungkan Rusia. Kok bisa ya?

Baca Juga: Indonesia Raih Peringkat Pertama Malas Jalan Kaki Sedunia, Kaum Mager Mendominasi?

Benarkan Rusia Tetap Kaya?

Pertanyaan besar ini ternyata telah dijawab oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno yang mengatakan perang kedua negara itu membuat harga minyak mentah meroket.

Alhasil, hal tersebut sangat menguntungkan negara pimpinan Presiden Vladimir Putin itu. Kepintaran Rusia dalam memanfaatkan keadaan memang nggak perlu diragukan lagi, meski telah di embargo negara Barat mereka tak kehabisan akal.

Sebab, mereka malah mengalihkan pasar ke negara-negara Asia dan menjualnya dengan harga miring. Dapat dikatakan Rusia pun tetap mengalami keuntungan mencapai US$ 6 miliar atau Rp89,2 triliun per hari. Nggak main-main kan untungnya?

Nah karena keuntungan tersebut, Sandiaga memprediksi perang antara Rusia dan Ukraina bakal berlangsung lama. Belum lagi soal biaya perang yang dikeluarkan Rusia hanya sekitar US$ 1 miliar.

Sehingga, mereka mendapat profit sebanyak US$ 5 miliar atau sekitar Rp74,4 triliun. Pinter banget kan? Di tengah-tengah gegernya perang, tapi salah satu negara masih mendapat keuntungan yang nggak main-main jumlahnya.

Kalau caranya seperti ini, Rusia menang banyak akibat perang jika dilihat dari sisi perdagangan. Apalagi, banyak yang memberitakan transaksi tersebut berjalan terus-menerus hingga mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.

Seperti yang dikatakan Kementerian Ekonomi Rusia, pihaknya memprediksi di tahun ini pendapatan ekspor energi bakal naik dari tahun sebelumnya. Tercatat, tahun ini ekspor energi akan mencapai US$ 338 miliar dari tahun lalu sebesar US$ 244 miliar.

Kabarnya sih, Rusia juga nawarin negara kita untuk membeli minyak 30% lebih murah dari harga internasional. Adanya tawaran ini, Sandiaga menyebut Indonesia harus bisa bersikap bijak dan nggak pro ke salah satu negara aja.

Indonesia harus mengambil peluang dengan perhitungan yang matang demi kebangkitan ekonomi. Terlebih, kenaikan harga BBM juga merupakan imbas dari adanya perang kedua negara tersebut.

Kalau seandainya Indonesia bisa memunculkan sebuah inovasi dan strategi, maka kebijakan yang bakal dibuat karena adanya kenaikan hingga inflasi yang ada pun akan tepat sasaran.

Hmm, gimana nih kira-kira Indonesia bakal ngambil tawaran dari Rusia apa nggak ya? Semoga saja akan ada inovasi-inovasi lain jika memang pemerintah mengambil tawaran tersebut.

Meski banyak pihak-pihak yang takut bakal di embargo sama Amerika gegara nerima tawaran Rusia. Palingan kalau kata Sandiaga Uno, warga Indonesia nggak bisa lagi makan McDonald's. Canda hehe. Intinya, tergantung bagaimana pemerintah bisa mempertimbangkan hal tersebut secara matang.

Rusia Tetap Kaya Meski Perang Lawan Ukraina

Itulah ulasan mengenai negara Rusia yang dipimpin Presiden Vladimir Putin tetap kaya dan nggak rugi meski berperang melawan Ukraina, hingga disinggung Sandiaga Uno.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Penderita HIV AIDS di Kota Bandung Capai 10 Ribu Orang, Seks Bebas Lumrah Bagi Mahasiswa?

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150