
Zona Mahasiswa - Puasa Ramadan biasanya berlangsung sekitar 12 hingga 18 jam di berbagai belahan dunia, tergantung pada posisi geografis suatu wilayah. Namun, tahukah kamu bahwa ada kota yang hanya menjalankan puasa selama satu jam saja? Kota tersebut adalah Murmansk, yang terletak di Rusia bagian utara, dekat dengan Kutub Utara.
Fenomena ini terjadi karena Murmansk mengalami malam kutub (polar night) dan matahari tengah malam (midnight sun) yang menyebabkan perubahan ekstrem pada panjang siang dan malam di sana. Dalam kondisi tertentu, seperti saat bulan Ramadan jatuh pada musim dingin, umat Muslim di Murmansk hanya berpuasa selama sekitar satu jam! Kok bisa?
Fenomena Malam Kutub dan Matahari Tengah Malam
Murmansk terletak di wilayah Lingkar Arktik, yang membuatnya mengalami fenomena malam kutub pada musim dingin. Selama malam kutub, matahari sama sekali tidak terbit selama berhari-hari atau bahkan berbulan-bulan, sehingga langit selalu gelap.
Sebaliknya, pada musim panas, Murmansk mengalami matahari tengah malam, di mana matahari terus bersinar selama 24 jam tanpa terbenam. Hal ini membuat perbedaan durasi siang dan malam menjadi sangat ekstrem dibandingkan dengan wilayah-wilayah lain di dunia.
Waktu Puasa di Murmansk: Kok Bisa Cuma 1 Jam?
Secara umum, durasi puasa di sebagian besar wilayah Rusia hampir sama dengan Indonesia, yaitu sekitar 15 jam. Namun, kondisi di Murmansk berbeda karena pada musim dingin, siang hari hanya berlangsung sangat singkat.
Pada bulan Desember, selisih antara waktu salat Zuhur dan Asar di Murmansk hanya sekitar 10 menit. Bahkan, hanya beberapa menit setelah Asar, waktu Magrib langsung tiba. Akibatnya, durasi puasa di kota ini bisa berlangsung hanya sekitar 1 jam atau bahkan kurang!
Contoh Jadwal Puasa di Murmansk Saat Musim Dingin
Sebagai contoh, saat Ramadan jatuh di musim dingin, jadwal puasa di Murmansk bisa seperti ini:
- Imsak & Subuh: 11:00
- Zuhur: 12:10
- Asar: 12:20
- Magrib (berbuka puasa): 13:10
Itu berarti, mereka yang berpuasa hanya perlu menahan lapar dan haus selama kurang lebih 1 jam sebelum waktu berbuka tiba. Sangat singkat dibandingkan dengan wilayah lain di dunia yang bisa mencapai 12 hingga 18 jam.
Bagaimana Jika Ramadan Jatuh di Musim Panas?
Sebaliknya, jika Ramadan jatuh pada musim panas, penduduk Murmansk justru mengalami tantangan besar. Karena matahari tidak terbenam sama sekali, puasa bisa berlangsung lebih dari 20 jam, bahkan mendekati 24 jam.
Dalam kondisi ini, umat Muslim di Murmansk biasanya menggunakan fatwa khusus yang memperbolehkan mereka mengikuti waktu puasa di kota terdekat yang memiliki durasi siang dan malam yang lebih stabil. Hal ini dilakukan agar ibadah puasa tetap bisa dijalankan dengan wajar tanpa mengganggu kesehatan.
Bagaimana Muslim di Murmansk Menjalankan Puasa?
Meskipun jumlah umat Muslim di Murmansk tidak sebanyak di wilayah lain, komunitas Muslim di sana tetap menjalankan ibadah puasa dengan penuh semangat. Mereka biasanya berkumpul di masjid atau pusat komunitas Muslim untuk berbuka puasa bersama.
Bagi mereka yang mengalami puasa hanya satu jam, momen berbuka puasa tetap dijalani dengan penuh kekhusyukan, meskipun durasi menahan lapar dan haus sangat singkat. Sebaliknya, bagi yang menjalani puasa lebih lama saat musim panas, mereka tetap berusaha menyesuaikan dengan ketentuan yang sudah diatur dalam Islam agar ibadah tetap berjalan dengan baik.
Kota-Kota Lain dengan Durasi Puasa Ekstrem
Selain Murmansk, beberapa kota lain di dunia juga mengalami durasi puasa yang sangat panjang atau sangat singkat, tergantung pada musimnya:
- Tromsø, Norwegia: Puasa bisa berlangsung lebih dari 20 jam saat musim panas.
- Reykjavik, Islandia: Mengalami perubahan ekstrem antara puasa yang sangat panjang dan sangat pendek.
- Rovaniemi, Finlandia: Waktu puasa bisa mencapai 23 jam saat musim panas.
Sebaliknya, di negara-negara dekat khatulistiwa seperti Indonesia, durasi puasa relatif stabil sepanjang tahun, berkisar 12-14 jam.
Murmansk adalah salah satu kota di dunia dengan durasi puasa paling singkat, yang bisa berlangsung hanya sekitar satu jam saat Ramadan jatuh pada musim dingin. Fenomena ini terjadi karena letak geografisnya yang berada di dekat Kutub Utara, sehingga mengalami malam kutub dan matahari tengah malam.
Namun, saat Ramadan jatuh di musim panas, umat Muslim di Murmansk justru harus berpuasa dalam waktu yang sangat panjang, bahkan bisa mencapai 23-24 jam. Untuk mengatasi hal ini, mereka menggunakan fatwa khusus agar tetap bisa menjalankan ibadah dengan baik tanpa mengganggu kesehatan.
Menariknya, fenomena ini tidak hanya terjadi di Murmansk, tetapi juga di kota-kota lain seperti Tromsø di Norwegia dan Reykjavik di Islandia, yang juga mengalami perubahan ekstrem dalam durasi siang dan malam.
Puasa Cuma 1 Jam! Kota Ini Punya Durasi Puasa Paling Singkat di Dunia, Baru Aja Subuh Tiba-tiba Langsung Maghrib
Bagi kita yang tinggal di Indonesia, durasi puasa yang stabil tentu menjadi suatu kemudahan yang patut disyukuri. Namun, bagi umat Muslim di Murmansk, menjalankan puasa dengan durasi yang ekstrem justru menjadi tantangan dan ujian tersendiri yang mereka jalani dengan penuh keteguhan dan keimanan.
Jadi, kalau suatu saat kamu merasa puasa di Indonesia terasa berat, bayangkan saja bagaimana rasanya berpuasa hanya 1 jam atau malah hampir 24 jam di tempat-tempat seperti Murmansk!
Baca juga: Shell Indonesia Bantah Penambahan Zat Adiktif Bisa Mengubah RON 90 Jadi Pertamax
Komentar
0