Berita

Presiden Amerika Setujui Willow Project Demi Hasilkan Uang, Efeknya Hancurkan Bumi!

Alif Laili Munazila 21 Maret 2023 | 18:06:18

Zona Mahasiswa - Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, diketahui telah membuat keputusan besar yang berdampak pada seluruh bumi. Biden diketahui baru saja menyetujui Willow Project, sebuah proyek mega raksasa yang berfokus pada pengeboran minyak di Alaska yang berefek menghancurkan bumi dalam jangka panjang. Proyek ini pun sudah banyak ditentang oleh masyarakat dan aktivis lingkungan di seluruh dunia, terutama Amerika Serikat.

Baca juga: Gilanya Korupsi Saat Ini, Ucapan Mahfud MD Kembali Viral: Dulu Saat Orba, Korupsi Diatur Pak Harto

Mega Proyek Penghancur Bumi

13 Maret 2023 lalu jadi salah satu hari yang bersejarah bagi Amerika Serikat (AS). Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, akhirnya memberikan persetujuannya terhadap sebuah proyek mega raksasa yang dikenal dengan Willow Project.

Willow Project adalah sebuah usaha pengeboran minyak mega raksasa senilai 600 juta barel cadangan minyak yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun di daerah North Slope Borough atau Lereng Utara Alaska di National Petroleum Reserve Alaska.

Atas persetujuan yang diberikan oleh Joe Biden, masyarakat dan kelompok lingkungan beramai-ramai mengecam Willow Project karena mereka menganggap Biden sudah mengingkari janjinya. Sebagaimana diketahui, Biden dulunya berjanji saat kampanye jika dirinya akan memerangi perubahan iklim dan mengakhiri kegiatan pengeboran di lahan milik publik.

Namun, Biden juga berada dalam posisi terjepit. Dirinya ditekan oleh berbagai pihak untuk bisa meningkatkan produksi energi dalam negeri. Hal itu terjadi setelah harga bahan bakar minyak di Amerika Serikat mengalami kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Amerika Serikat. Sebelumnya, Willow Project ini telah disetujui oleh Presiden Trump pada tahun 2020. 

Nyatanya, Willow Project mendapatkan beberapa dukungan dari beberapa pihak di Alaska. Namun di sisi lain, proyek ini juga menjadi sumber kampanye penolakan oleh para kelompok peduli lingkungan di Amerika Serikat.

Hingga kini, Proyek Willow juga banyak dikecam publik di media sosial Tiktok. Banyak dari para pengguna Tiktok yang tergerak hatinya dan berpartisipasi berusaha menghentikan proyek gila tersebut. Bahkan kini, video dengan tagar #StopWillow mendapatkan puluhan juta tontonan hanya dalam waktu seminggu.

Rencana Proyek Willow ini diketahui diumumkan oleh Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Dalam pengumumannya itu, pihaknya menunjuk ConocoPhillips sebagai perusahaan resmi yang bertugas mengebor beberapa titik sumber minyak.

ConocoPhillips diketahui diizinkan untuk mengebor tiga lokasi titik minyak yang berada di Lereng Utara Alaska. Sedangkan aslinya, jumlah titik sumur yang direncanakan akan dibor berjumlah 5 titik, namun 2 di antaranya ditolak.

Dari 3 titik pengeboran tersebut, dihasilkan 219 sumur tambang minyak. ConocoPhillips menyatakan jika Proyek Willow ini diperkirakan akan menghabiskan dana mencapai US$8 miliar.

Dari proyek ini, diperkirakan Amerika Serikat nantinya mampu memproduksi 180.000 barel minyak setiap harinya. Di samping itu, proyek itu akan menyerap 1.800 pekerja selama masa pembangunan konstruksi pertambangan minyak.

Di tambah, akan ada 300 pekerjaan jangka panjang yang dibutuhkan dalam Proyek Willow tersebut. Amerika Serikat juga dapat menghasilkan pendapatan hingga mencapai miliaran dolar hanya dari proyek tersebut.

Jika Willow Project ini benar-benar dilaksanakan, proyek ini nantinya akan menghasilkan polusi sebesar 287 juta metrik ton karbon dioksida selama 30 tahun ke depan. 30 tahun ke depan itulah saat di mana Amerika Serikat perlu untuk berpindah dari bahan bakar fosil ke bahan bakar ramah lingkungan.

Jumlah polusi itu sama dengan jumlah emisi dari 76 pembangkit listrik batu bara yang jika diumpakan maka akan senilai dengan sepertiga dari jumlah produksi pembangkit batu bara yang ada di Amerika Serikat.

Ditentang Banyak Pihak

Penasihat dari Pertahanan Sumber Daya Alam menuliskan cuitannya di media sosial Twitter jika pihaknya akan terus melawan dan menentang Project Willow tersebut hingga nantinya berhasil diberhentikan.

Organisasi tersebut bertekad untuk menggunakan segala cara agar proyek penghancur bumi ini bisa dihentikan. Mereka menyatakan jika proyek ini tetap berlanjut, maka akan meningkatkan krisis iklim dan lama kelamaan mematikan seluruh makhluk hidup di muka bumi.

Banyak tentangan yang diberikan dari aktivis peduli lingkungan seluruh dunia atas proyek gila ini. Bahkan, 1 juta surat telah dikirimkan ke White House atau gedung kepresidenan Amerika Serikat sebagai bentuk penolakan dan demo mereka atas Willow Project ini.

Bahkan, para aktivis ini juga berusaha pergi ke Alaska untuk menghentikan atau memblokado pengerjaan proyek ini. Tak hanya penolakan secara langsung, para aktivis dan masyarakat yang menentang juga membuat penolakan secara virtual yang mereka wujudkan dalam bentuk petisi.

Banyak dari masyarakat yang menentang Willow Project ini dengan ikut memvoting petisi penolakan yang dibuat di Change.org. Petisi penolakan Willow Project ini bahkan sudah ditandatangani oleh 2,8 juta orang dari seluruh dunia.

Bahkan, salah satu walikota daerah yang ada di Alaska, Walikota Nuiqsut pun sudah ikut mengirim surat untuk menentang project ini ke White House. Diketahui, Nuiqsut adalah salah satu daerah yang menjadi lokasi pengeboran minyak Willow Project nantinya.

Presiden Amerika Setujui Willow Project Demi Hasilkan Uang, Efeknya Hancurkan Bumi!

Itulah ulasan mengenai kasus Willow Project, sebuah proyek pengeboran minyak mega raksasa yang telah disetujui oleh Presiden Amerika Serikat yang efeknya bisa menghancurkan bumi dalam jangka panjang.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: 2 Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Divonis Bebas, Hakim: Gas Air Mata Tertiup Angin

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150