Berita

Potret Pilu Orang Utan dan Anaknya Kurus Tinggal Tulang Berjalan Tertatih, Imbas Rumahnya Dirusak

Alif Laili Munazila 22 September 2023 | 09:48:23

Zona Mahasiswa - Orang utan adalah salah satu hewan endemik atau asli dari pedalaman hutan di Indonesia. Meskipun jadi salah satu hewan langka nan dilindungi, populasinya kini terancam dengan maraknya pembangunan negeri ini.

Penampakan orang utan satu ini begitu mengiris hati masyarakat Indonesia karena terlihat begitu kurus hingga tinggal tulang. Induk dan anaknya ini terlihat berjalan di areal manusia yang tak seharusnya didekati.

Baca juga: Bikin Geram Netizen, Seorang Ayah Ajak Anaknya Balita 2 Tahun Naik Gunung

Kurus Kering Tinggal Tulang 

Sebuah video amatir yang merekam penampakan seekor induk orang utan dan anaknya yang berjalan di area manusia ini begitu menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Video yang diambil di Kota Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur ini viral di media sosial.

Dalam video amatir singkat tersebut, orang utan dan anaknya ini terlihat berjalan melintasi proyek pembangunan jalan di Sangatta, Kalimantan Timur. Dari penampakannya, mereka berdua terlihat begitu kurus kering hingga terlihat seperti tulang berjalan.

Sang anak pun terlihat masih kecil dan masih butuh menyusu kepada ibunya. Ia pun berjalan dengan gontai di samping induknya.

Dari video amatir singkat tersebut, kedua orang utan ini diduga kurang gizi hingga mengalami kondisi kurus ekstrim.

Penampakan orang utan atau hewan liar berkeliaran di area pemukiman manusia sudah biasa terjadi di Indonesia. Namun fenomena satu ini begitu menyayat hati netizen karena kondisinya yang begitu memprihatinkan.

Dari video tersebut, kedua orang utan ini diduga kehabisan makanan di hutan hingga menyebabkan mereka terpaksa turun ke area pemukiman manusia.

Padahal, orang utan jadi salah satu hewan yang seharusnya dibiarkan hidup liar di alam bebas tanpa bantuan atau diusik oleh manusia.

Namun karena pembangunan di Indonesia yang begitu masif terutama di bidang pertambangan dan industrial, menjadikan pemerintah terpaksa terus menggerus habitat alami orang utan yakni hutan.

Banyak hutan lebat di Kalimantan yang kini sudah dialihfungsikan jadi tambang hingga areal industri seperti perkebunan sawit. Hutan belantara yang jadi rumah nyaman bagi mereka terus ditebang hingga tak tersisa lagi.

Bukan hanya sekali ini saja orang utan terlihat berkeliaran di areal pemukiman manusia di Kalimantan. Sebelumnya, sudah beredar video orang utan terlihat berkeliaran mencari makan di tepi Jalan Poros Bengalon - Wahau, Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Orang utan itu diduga juga kelaparan hingga terpaksa muncul ke area manusia untuk mencari makanan.

Mengetahui fakta memilukan tersebut, WWF Indonesia begitu menyayangkan kondisi yang terjadi pada orang utan tersebut. Sebab, menyeberang jalan bisa membahayakan kesehatan hingga keselamatan orang utan itu sendiri.

Mereka bisa berpotensi ditabrak oleh kendaraan manusia yang tidak melihatnya.

"Mereka (orang utan) juga lebih mudah diburu olehpredator alami seperti macan dahan, dan lebih mudah diburu oleh manusia (pemburu)," terang WWF pada Kamis (21/9) lalu.

WWF lantas meminta kepada seluruh pihak mulai dari masyarakat hingga pemerintah untuk melindungi orang utan dari rusaknya habitat mereka.

"Masyarakat sekitar juga harus dilibatkan dalam pelestarian dengan meminta mereka melaporkan jika ada kejadian seperti ini ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat," terang mereka.

Imbas Pembangunan IKN?

Salah satu faktor terganggunya habitat orang utan hingga membuat mereka kurus kering ini diduga berasal dari masifnya aktivitas pertambangan dan industri di Kalimantan. Belum lagi ditambah dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Hingga per 17 Agustus 2023 kemarin, progres pembangunan IKN sendiri sudah mencapai angka 41%. Dan rinciannya, pembangunan Istana Negara dan lapangan upacara sudah mencapai 22,135%.

Sementara Kantor Presiden sudah mencapai angka 27,525%. Untuk Kantor Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung lainnya sudah mencapai angka 22,72%.

Sedangkan kompleks perumahan menteri diperkirakan akan bisa mulai ditempati di pertengahan tahun depan (2024).

Ibu Kota Negara (IKN) sendiri tentu saja memakan banyak lahan dalam pembangunannya. Diketahui, total luas daratan IKN mencapai angka 256.142 ha. Sedangkan wilayah lautnya mencapai luas sekitar 68.189 ha.

Dengan luasnya lahan tersebut, sudah pasti lahan tersebut memakan banyak hutan untuk dibebaskan. Dan secara tidak langsung, berarti juga menghancurkan banyak rumah habitat asli dari orang utan dan hewan endemik Indonesia lainnya.

Berikut ini video penampakan pilu orang utan yang kurus kering di Kalimantan Timur: Potret Pilu Orang Utan Kurus Berjalan Tertatih.

Potret Pilu Orang Utan dan Anaknya Kurus Tinggal Tulang Berjalan Tertatih, Imbas Rumahnya Dirusak

Itulah ulasan mengenai penampakan memilukan orang utan induk dan anaknya yang terlihat sangat kurus tinggal tulang sedang berjalan tertatih melintasi jalanan manusia, diduga karena kelaparan imbas hutan yang rusak.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Ulah ‘Pintar’ Masyarakat Buang Sampah Seperti Ini yang Bikin Kerja Keras Pandawara Group Jadi Sia-Sia

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150