Berita

Perjuangan Guru Honorer di Sulsel, 13 Tahun Tempuh Jarak 40 Km Demi Mengajar

Nisrina Salsabila 08 Desember 2022 | 09:00:39

zonamahasiswa.id - Beberapa waktu lalu, viral di media sosial tentang kisah guru honorer yang menempuh jarak 40 kilometer demi mengajar. Guru honorer di Sulawesi Selatan tersebut rela mengabdi demi murid-muridnya, meski gajinya tak seberapa.

Baca Juga: Video Viral Guru Lempar Kue Ultah Pemberian Muridnya hingga Hening Seketika

Kisah Guru Honorer

Melansir Serambi News, guru di Sulawesi Selatan bernama Sahari rela mengabdi untuk mengajar di atas Gunung Tellue, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.

Sahari diketahui rela menempuh jarah yang sangat jauh yakni 40 kilometer dari rumahnya menuju sekolah. Bukan hanya itu, ia juga harus jalan kaki melewati gunung serta hutan selama berjam-jam agar sampai di sekolah.

Dalam YouTube Mimpi Jadi Nyata DAAI TV menyebutkan Sahari harus menempuh perjalanan dari rumah dengan motor sejauh 30 kilometer menuju kaki Gunung Tellue.

Setelah itu, Sahari berjalan kaki menuju sekolah dengan kurun waktu selama dua jam lamanya. Tentu perjuangan Sahari tak sampai di situ saja, ia disebutkan tak mendapatkan upah yang semestinya.

Lantaran, sebagai guru honorer selama 13 tahun lamanya ia hanya mendapat gaji sebesar Rp100 ribu per bulan. Gaji tersebut tentu dapat dikatakan sangat kecil di era sekarang.

Namun, hanya orang-orang berhati mulai lah yang sudi melakukan profesi tersebut dengan perjuangan yang sangat besar. Sahari pun layak mendapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa.

Diketahui, ia sudah mengabdi menjadi guru honorer selama puluhan tahun. Tercatat mulai tahun 1999, Sahari sudah mengajar dan kemudian pindah ke SD yang berada di Gunung Tellue sejak 2008 lalu.

"Mulai tahun 1999 sudah mengajar jadi guru honorer, saya pindah ke SD di Gunung Tellue sejak 2008," kata Sahari dalam akun YouTube Mimpi Jadi Nyata DAAI TV (8/12).

Dalam video itu, ketika diberikan pertanyaan berapa gaji sebagai guru honorer, Sahari mengaku malu dengan besaran gaji yang diterimanya. Sahari mengatakan alasannya tetap bertahan karena merasa berat hati dengan para muridnya.

"Aduh aku malu mengucapkan, namanya gaji dalam satu bulan cuma Rp100 ribu," ucap Sahari.

"Ketika saya mengucapkan pindah, anak-anak semua nangis peluk saya. Jangan ibu pindah, kalau ibu pindah kita ini bagaikan ayam yang kehilangan induknya," ungkapnya.

Di sisi lain, Sahari menyebut kerap ditanya oleh keluarganya alasan mengapa tetap betah mengajar di sekolah tersebut. Meski begitu, ia memilih untuk terus mengabdi sebagai guru guna meningkatkan pendidikan di daerah terpencil.

"Saya bersabar, InsyaAllah Tuhan yang membalas," tuturnya.

Saat menceritakan penjuangannya, Sahari memiliki pengalaman pilu ketika menempuh perjalanan ke sekolah yang jalannya tak mudah untuk diakses.

"Pernah hari Sabtu saya mau pulang ke rumah hujan deras sekali. Di sana kan nggak ada sinyal, HP lobet, hujan deras, saya jalan sendirian tanpa bisa melihat pohon satu pun nggak terlihat. Saya di situ berdoa sama Tuhan untuk diselamatkan," pungkasnya.

Sementara itu, kisah pilu Sahari sebagai guru honorer yang telah mengabdi selama 13 tahun lamanya seketika mendapat sorotan warganet hingga viral di media sosial. Tak sedikit dari mereka yang merasa kagum hingga mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan kesejahteraan guru honorer.

Perjuangan Guru Honorer di Sulsel, 13 Tahun Tempuh Jarak 40 Km Demi Mengajar

Itulah ulasan mengenai perjuangan seorang guru honorer di Sulawesi Selatan bernama Sahari yang menempuh jarak puluhan kilometer demi mengajar murid-muridnya.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan perkulihan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Guru Agama di Batang Tega Cabuli 23 Siswi SMP dengan Berdalih Tes Kejujuran

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150