Ekonomi

Pengamat: Perekonomian Indonesia Mulai Bangkit, Sobat Zona: Percuma yang Menikmati Orang Tajir, Kita mah Apa Pak?

Zahrah Thaybah M 15 Agustus 2021 | 14:18:12

zonamahasiswa.id - Pengamat Kebijakan Publik, Harryadin Mahardika, menilai pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen pada kuartal II 2021 hanya dirasakan oleh masyarakat kelas menengah atas.

Baca Juga: Tips Investasi di Masa Pandemi, Yuk Cobain

Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Konsumsi Rumah Tangga Topang Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I 2020
Ilustrasi grafik (Foto: IDX)

Menurut Harryadin, perbaikan ekonomi sejak pandemi Covid-19 tidak dirasakan oleh masyarakat menengah hingga masyarakat rentan yang porsinya mendominasi penduduk negeri. Porsi masyarakat kelas atas justru kurang dari 5 persen.

"Spill over dari pertumbuhan ini lebih ke kelas menengah ke atas, sektor keuangan jadi menikmati imbas dari pertumbuhan, juga sektor lain yang terkait," katanya.

Ada beberapa indikator pendukung, salah satunya pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang menjadi sisi pengeluaran PDB di kuartal II 2021.

Konsumsi rumah tangga baru tumbuh 5,93 persen, lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi yang sebesar 7,07 persen. Pertumbuhan pada komponen ini bahkan lebih rendah dari pertumbuhan konsumsi pemerintah sebesar 8,6 persen.

"Ini menarik karena dua komponen (konsumsi pemerintah dan investasi) tumbuh di atas PDB, sementara konsumsi di bawah PDB, hampir 1,1 persen (rentangnya). Kenapa? Karena pertumbuhan belum sepenuhnya terkonversi jadi konsumsi masyarakat," ujarnya.

Baca Juga: Nasib Perekonomian Indonesia Jika PPKM Diperpanjang, Sobat Zona: Tutup Mata Aja deh Nggak Mau Lihat

Berimbas ke Pasar Keuangan

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 - Maucash
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Foto: Maucash)

Wakil Ketua Policy Center UI ini juga menyebut, ada indikator tambahan yang bisa dijadikan patokan lain. Indeks Penjualan Ritel kembali negatif di kuartal II 2021, setelah mengalami pertumbuhan positif di kuartal I 2021.

Sementara itu, penyerapan tenaga kerja pun masih tumbuh negatif, kecuali di sektor-sektor yang memang tumbuh saat pandemi, seperti pertanian dan sektor industri masing-masing 0,38 persen dan 6,58 persen.

"Sektor lain agak mengkhawatirkan. Dari sejak awal pandemi sampai sekarang, pengangguran sudah naik 2 persen dan diprediksi mencapai 7-7,5 persen di kuartal III 2021, menunjukkan bahwa pertumbuhan yang terjadi menjadi hal yang tidak dinikmati masyarakat banyak," jelas Harryadin.

Lagipula, beberapa lembaga seperti Bank Indonesia (BI) sudah memproyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi yang besar akan berimbas positif ke pasar keuangan termasuk industri perbankan.

Terlihat ada peningkatan tabungan dalam rekening nasabah dengan nominal di atas Rp 5 miliar. Sedangkan, terjadi penurunan tabungan bagi nasabah dengan nominal di bawah Rp 100 juta.

Belum lagi kata dia, perbankan saat ini lebih mendorong masyarakat kecil mengakses kredit, terlihat dari salah satu petinggi bank Himbara yang menyatakan bakal menyalurkan kredit dengan skala kecil dan menyasar banyak orang.

"Lainnya adalah bansos dari pemerintah kurang membantu daya beli, karena dominan ke non tunai seperti beras, makanan, dan sebagainya. bantuan tunai masih terbatas," pungkasnya.

Pengamat: Perekonomian Indonesia Mulai Bangkit, Sobat Zona: Percuma yang Menikmati Orang Tajir, Kita mah Apa Pak?

Itulah ulasan mengenai perekonomian Indonesia yang mulai bangkit akibat pandemi Covid-19. Akan tetapi, justru dirasakan oleh masyarakat kalangan menengah ke atas.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa.

Baca Juga: Gawat! Dolar AS Tiba-Tiba Melemah, Apakah Akan Berdampak Kepada Perekonomian Indonesia?

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150