
Zona Mahasiswa - Wawancara kerja adalah momen krusial untuk menunjukkan kemampuan dan nilai dirimu kepada perusahaan. Salah satu pertanyaan yang paling sering bikin deg-degan, tapi sebenarnya adalah kesempatan emas, adalah: "Berapa gaji yang kamu harapkan?"
Baca juga: Kamu Harus Tahu! Ini 5 Rekomendasi Beasiswa dalam Negeri yang Jarang Diketahui
Kenapa Pertanyaan Gaji Jadi Momok?
Banyak pelamar merasa gugup menjawab pertanyaan ini karena beberapa alasan:
- Takut Ketinggian: Khawatir menyebut angka terlalu tinggi dan dianggap tidak realistis atau terlalu berambisi, sehingga peluang diterima jadi kecil.
- Takut Kerendahan: Khawatir menyebut angka terlalu rendah dan merugikan diri sendiri, padahal perusahaan mungkin bersedia membayar lebih.
- Tidak Tahu Pasaran: Bingung menentukan angka yang wajar untuk posisi dan kualifikasi yang dimiliki.
- Ingin Dulu Tahu Tawaran Perusahaan: Berharap perusahaan yang menyampaikan angka duluan agar bisa menyesuaikan.
Padahal, pertanyaan ini adalah kesempatan untuk menunjukkan bahwa kamu percaya diri, sudah melakukan riset, dan tahu nilaimu di pasar kerja.
Strategi Jitu Menjawab Pertanyaan Gaji
Ada beberapa pendekatan yang bisa kamu gunakan, tergantung pada tahap wawancara dan informasi yang sudah kamu miliki.
1. Lakukan Riset Gaji (Wajib!)
Ini adalah fondasi utama. Jangan pernah datang wawancara tanpa tahu kisaran gaji untuk posisi yang kamu lamar, di industri tersebut, dan di lokasi tersebut.
- Gunakan Situs Pencari Kerja: Situs seperti JobStreet, LinkedIn, Glints, atau Indeed seringkali menampilkan kisaran gaji untuk posisi tertentu.
- Situs Khusus Gaji: Kunjungi situs seperti Glassdoor atau Salary.com (meskipun lebih fokus ke pasar global, bisa jadi referensi awal).
- Jaringan (Networking): Tanyakan kepada teman, senior, atau kenalan yang bekerja di industri atau posisi serupa. Ini adalah informasi paling akurat.
- Pertimbangkan Pengalaman dan Kualifikasi: Sesuaikan hasil riset dengan pengalaman kerjamu ( fresh graduate vs. berpengalaman), skill yang kamu miliki, dan pendidikanmu.
Setelah riset, kamu akan punya rentang gaji (range), misalnya antara Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per bulan.
2. Jangan Terlalu Dini Menyebut Angka Spesifik
Idealnya, jangan langsung menyebut angka di wawancara pertama, terutama jika kamu belum tahu banyak tentang tanggung jawab pekerjaan dan benefit lain yang ditawarkan perusahaan.
- Fokus pada Nilai yang Bisa Kamu Berikan: Alihkan pembicaraan ke kontribusi yang bisa kamu berikan.
3. Gunakan Pendekatan Strategis dalam Jawaban
Berikut adalah beberapa cara menjawab yang bisa kamu pilih:
A. Jika Kamu Fresh Graduate atau Belum Punya Banyak Pengalaman
Kamu bisa menunjukkan fleksibilitas dan keinginan untuk belajar.
- Contoh Jawaban:
- "Sebagai fresh graduate, saya sangat antusias untuk berkontribusi di perusahaan ini. Berdasarkan riset yang saya lakukan untuk posisi [Nama Posisi] dengan kualifikasi seperti saya, rentang gajinya berada di kisaran Rp [Angka Bawah Riset] hingga Rp [Angka Atas Riset]. Namun, saya juga terbuka untuk diskusi lebih lanjut mengenai kompensasi yang sesuai dengan standar perusahaan dan benefit yang ditawarkan."
- "Saya yakin dengan potensi dan skill yang saya miliki, saya bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Untuk saat ini, saya akan menyerahkan sepenuhnya kepada kebijakan perusahaan, namun saya berharap kompensasi yang diberikan kompetitif dan sepadan dengan tanggung jawab pekerjaan."
B. Jika Kamu Sudah Punya Pengalaman (Mid-Level/Senior)
Kamu bisa lebih tegas dengan rentang gaji yang kamu inginkan, tapi tetap fleksibel.
- Contoh Jawaban:
- "Berdasarkan pengalaman saya selama [Jumlah Tahun] di bidang [Bidang Industri/Spesialisasi] dan riset pasar yang saya lakukan untuk posisi [Nama Posisi] dengan tanggung jawab yang diuraikan, saya mengharapkan kompensasi di rentang Rp [Angka Bawah Riset] hingga Rp [Angka Atas Riset]."
- "Saya mencari posisi yang menawarkan kompensasi yang kompetitif dan sejalan dengan skill serta pengalaman yang saya miliki. Saya mengharapkan gaji di kisaran Rp [Angka] per bulan, namun saya fleksibel untuk berdiskusi lebih lanjut tentang total paket kompensasi, termasuk benefit dan peluang pengembangan diri."
- (Jika ditanya gaji sebelumnya) "Gaji saya sebelumnya adalah Rp [Angka], namun saya mencari kesempatan di mana saya bisa bertumbuh dan memberikan kontribusi lebih besar. Dengan tanggung jawab di posisi ini, saya mengharapkan kompensasi yang sesuai dengan nilai yang bisa saya berikan, yaitu di kisaran Rp [Angka Lebih Tinggi dari Gaji Sebelumnya] per bulan." (Angka harus logis naik dan berdasarkan riset)
C. Mengalihkan Bola ke Perekrut (Pendekatan Awal)
Kamu bisa mencoba mengalihkan pertanyaan di awal wawancara untuk mendapatkan lebih banyak informasi.
- Contoh Jawaban:
- "Itu pertanyaan yang bagus. Sebelum saya memberikan angka, bisakah Anda memberikan gambaran mengenai rentang gaji yang sudah dialokasikan untuk posisi ini?"
- "Saya ingin memastikan bahwa ekspektasi saya sejalan dengan apa yang ditawarkan perusahaan. Bisakah Anda jelaskan lebih lanjut mengenai struktur kompensasi dan benefit yang melekat pada posisi ini?"
- "Saya lebih tertarik untuk memahami sepenuhnya tanggung jawab peran ini dan bagaimana saya bisa berkontribusi maksimal di sini. Saya yakin bahwa perusahaan memiliki struktur gaji yang adil dan kompetitif sesuai dengan standar industri."
Kapan menggunakan pendekatan ini? Idealnya di tahap awal wawancara. Jika perekrut tetap mendesak angka, barulah kamu bisa memberikan rentang.
4. Selalu Sebutkan Rentang, Bukan Angka Tunggal
Mengapa rentang lebih baik?
- Fleksibilitas: Menunjukkan bahwa kamu terbuka untuk negosiasi.
- Pengetahuan Pasar: Menunjukkan bahwa kamu sudah melakukan riset dan memahami pasar gaji.
- Mengantisipasi Benefit: Rentang memungkinkan kamu untuk menyesuaikan jika ada benefit lain yang menarik (asuransi kesehatan yang bagus, tunjangan transportasi, bonus, saham perusahaan, dll.)
5. Jangan Lupa Menekankan Benefit
Gaji bukan segalanya. Ingatlah bahwa total kompensasi meliputi gaji pokok, bonus, tunjangan kesehatan, tunjangan transportasi, tunjangan makan, THR, asuransi, pelatihan, peluang pengembangan karier, budaya perusahaan, cuti, dan lain-lain.
- Contoh Penekanan:
- "...tentu saja, saya juga mempertimbangkan keseluruhan paket kompensasi, termasuk tunjangan dan benefit lainnya yang ditawarkan perusahaan."
- "Selain gaji pokok, saya juga sangat menghargai peluang untuk pengembangan profesional dan lingkungan kerja yang suportif."
Hal-Hal yang Perlu Dihindari
- Menyebut Angka Tanpa Riset: Ini akan membuatmu terlihat tidak siap.
- Terlalu Kaku dengan Angka: Hindari mengatakan "Saya harus dapat segini, tidak kurang." Ini bisa membuatmu terlihat tidak fleksibel.
- Meminta Gaji yang Lebih Rendah dari Riset: Jangan merendahkan nilaimu.
- Terlalu Fokus pada Gaji: Meskipun penting, jangan sampai terlihat kamu hanya peduli uang. Tekankan juga minatmu pada posisi dan perusahaan.
- Memberi Jawaban "Terserah Perusahaan": Ini menunjukkan kamu tidak punya inisiatif atau tidak tahu nilaimu.
Begini Cara Jawab Kalau Ditanya Mau Gaji Berapa saat Interview
Pertanyaan tentang gaji saat wawancara adalah salah satu momen penentu. Dengan persiapan yang matang, riset yang mendalam, dan strategi jawaban yang tepat, kamu bisa mengubahnya dari pertanyaan yang menakutkan menjadi kesempatan untuk menegaskan nilai dirimu.
Ingat, kamu adalah aset berharga bagi perusahaan. Komunikasi yang efektif mengenai ekspektasi gajimu menunjukkan bahwa kamu profesional dan tahu apa yang kamu inginkan.
Baca juga: Ini Contoh Penulisan Daftar Pustaka dari Berbagai Sumber dengan APA Style
Komentar
0