zonamahasiswa.id - Warga Bekasi akhir-akhir ini diresahkan oleh peristiwa beruntun pencurian pakaian dalam wanita di pemukiman mereka. Namun ketika pencurinya tertangkap, warga begitu tercengang karena pelakunya bukanlah orang dewasa.
Baca juga: Tergiur Uang, 2 Remaja di Makassar Culik dan Bunuh Bocah 11 Tahun Untuk dijual Organ Tubuhnya
Warga Resah Dengan Pencurian Pakaian Dalam
Peristiwa pencurian pakaian dalam wanita yang meresahkan warga ini terjadi di daerah Jalan Beringin IX, Kelurahan Kranji, Kecamatan Bekasi Barat, Kota Bekasi. Warga yang menjadi korban kehilangan pakaian dalam bukanlah seorang, melainkan beberapa orang.
Peristiwa pencurian tersebut telah meresahkan sejumlah warga yang tinggal di kontrakan daerah tersebut. Pencurian pakaian dalam wanita itu diketahui mulai sejak hari Jumat (6/1). Setidaknya, sudah ada 10 pasang pakaian dalam yang hilang.
Rabu (11/1) pagi lalu, seorang warga kembali melapor jika dirinya kehilangan pakaian dalam. Seorang warga kontrakan, Dewiyanti, mengatakan jika dirinya kehilangan salah satu pakaian dalamnya.
"Lah kok BH ku nggak ada. Emang dalaman semua (yang dicuri). Kalo Ipung (tetangga), celana dalam sama BH," ucap Dewiyanti.
Dewiyanti juga menambahkan pakaian dalam wanita milik warga se-kontrakan dengannya banyak yang dicuri. Namun waktu pencurian pakaian dalam setiap warga itu berbeda-beda, tidak hilang secara bersamaan.
Salah satu warga kontrakan lainnya, Purnama Sari, juga memberikan keterangan ketika pakaian dalamnya dicuri. Dari penuturannya, pakaian dalamnya hilang di waktu maghrib.
Purnama Sari sengaja menjemur pakaian dalamnya di depan jendela depan kontrakannya. Sehabis menjemur pakaian dalamnya, ia lantas masuk ke dalam rumah sembari menutup pintu depan.
Karena Purnama Sari sedang menyambi aktivitas dengan memasak, jendela depan rumah lantas ia buka sedikit. Ketika sudah lewat 15 menit, ia lantas mengecek ke depan dan menemukan jka pakaian dalamnya telah raib.
Menurut penuturan warga kontrakan, pelaku pencurian akan datang melakukan aksinya dalam sehari atau dua hari sekali. Begitu meresahkannya hingga salah satu warga kontrakan berinisiatif untuk merekam secara diam-diam saat pelaku beraksi.
Warga tersebut meletakkan ponselnya di balik jendela yang mengarah ke jemuran. Seperti yang diperkirakan, pelaku pencurian akhirnya muncul dan terekam di kamera ponsel milik warga tersebut. Sayangnya, kualitas video rekaman tersebut tak begitu bagus sehingga wajah pelaku sulit dikenali.
Begitu resahnya, warga akhirnya melaporkan peristiwa pencurian itu ke kepala RT setempat.
Pelaku Pencurian Ternyata Seorang Bocah SD
Warga yang resah dengan kasus pencurian pakaian dalam ini akhirnya melapor ke Lurah Kranji. Atas laporan tersebut, mereka bersama sepakat untuk menangkap pelaku.
Lurah Kranji, Isnaini mendukung inisiatif warga tersebut. Isnaini bahkan memberikan saran strateginya agar penangkapan tersebut berhasil.
"Jadi warga memancing pelaku, terus saya bilang, 'jangan satu orang, saling kerja sama'," ucap Isnaini.
Setelah warga bekerja sama, akhirnya pelaku pencurian tertangkap pada Selasa (10/1) malam sekitar pukul 18.00 WIB. Namun yang membuat kaget adalah pelakunya bukan orang dewasa melainkan seorang bocah SD.
Isnaini mengungkapkan jika alasan bocah itu mencuri pakaian dalam hanya karena dirinya iseng. Bagaimana tidak, ketika pakaian dalam sudah dicuri, lantas dibuang begitu saja ke atap genting atau ke sungai.
"Motif cuma iseng, namanya anak-anak kali ya, soalnya dia ambil terus dibuang pakaiannya. Ada yang ke genteng, ada juga yang ke aliran kali," terang Isnaini.
Setelah bocah tersebut tertangkap, warga segera menghubungi keluarga si bocah untuk melakukan mediasi bersama Bhabinkamtibmas. Karena pelakunya masih di bawah umur, maka warga memaafkan sang bocah dan kasus dianggap selesai.
Kedua orang tua si bocah meminta agar anaknya tersebut tak dihukum dan dicibir. Mereka khawatir jika itu akan mengganggu psikologis sang anak.
Si bocah kemudian diperintahkan untuk membuat surat pernyataan agar tidak melakukan perbuatannya lagi. Di dalamnya juga tertulis jika ia akan berada dalam pengawasan orang tua.
"Karena pelaku masih di bawah umur jadi cuma perjanjian aja orang tua sama RT," terang Isnaini.
Namun ke depannya, bocah tersebut akan mendapatkan pendampingan dari Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi. Hal itu selaras dengan pernyataan Novrian, Komisioner KPAD Kota Bekasi.
Novrian mengatakan jika pencurian tersebut bukanlah murni kesalahan sang bocah. Dirinya menyebutkan jika kemungkinan ada faktor lain yang menyebabkan di anak melakukan hal tersebut.
"Kalau saya lihat sementara, memang ada pola didik, pola asuh, perhatian orang tua yang saya pikir memang kurang diberikan ke anak," terang Novrian.
Pencurian Pakaian Dalam Wanita Meresahkan Warga di Bekasi, Pelakunya Ternyata Anak SD
Itulah ulasan mengenai kasus pencurian pakaian dalam wanita yang menggegerkan warga Bekasi selama beberapa hari dan pelaku pencuriannya bukanlah orang dewasa melainkan seorang bocah di bawah umur.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Komentar
0