Zona Mahasiswa - Jika kamu memilih penelitian kualitatif, bersiaplah. Metode ini sering dianggap 'mudah' karena tidak melibatkan hitungan statistik. Namun, justru kualitatif membutuhkan kedalaman interpretasi dan ketajaman analisis yang luar biasa.
Dosen penguji (terutama yang berlatar belakang kuantitatif) sering menyerang validitas dan reliabilitas data kualitatifmu. Jika kamu gagal menjelaskan pertanggungjawaban data, skripsimu bisa dianggap subjektif dan bias.
Ini dia 5 'Hukum Besi' penelitian kualitatif yang wajib kamu kuasai agar risetmu diakui ilmiah dan lolos sidang dengan gemilang!
Baca juga: Sebelum Masuk Bab 1 Skripsi Kamu Wajib Paham Istilah-istilah Ini Dulu!
1. Hukum Besi #1: Posisi Peneliti sebagai 'Kunci Instrumen'
Berbeda dengan kuantitatif yang mengandalkan kuesioner sebagai instrumen, dalam kualitatif, kamulah instrumen utamanya.
- Yang Wajib Kamu Tahu: Dosen akan bertanya, "Bagaimana kamu memastikan bias subjektifmu tidak memengaruhi hasil wawancara?"
- Pertanggungjawaban Data: Jelaskan di Bab III bahwa kamu melakukan self-awareness (kesadaran diri) dan bracketing (menunda asumsi/prasangka pribadi) selama proses penelitian. Tunjukkan bahwa kamu netral dan merekam data apa adanya sebelum melakukan interpretasi.
- Trik Advanced: Gunakan Memo Lapangan (Field Notes) yang memisahkan antara Data Observasi (fakta yang kamu lihat) dan Data Refleksi (perasaan atau asumsi awalmu sebagai peneliti).
2. Hukum Besi #2: Triangulasi (Menyeberangkan Data)
Triangulasi adalah metode untuk meningkatkan kredibilitas (kepercayaan) data kualitatifmu. Tujuannya adalah memastikan bahwa informasi yang kamu dapatkan itu benar-benar valid, bukan hanya cerita dari satu orang saja.
- Triangulasi Sumber: Membandingkan informasi yang sama dari sumber yang berbeda.
- Contoh: Data yang didapat dari Wawancara Karyawan dikonfirmasi atau divalidasi dengan data dari Manajer HRD (sumber berbeda) atau Dokumen Perusahaan (jenis data berbeda).
- Triangulasi Metode: Menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda untuk satu kasus.
- Contoh: Temuan dari wawancara mendalam tentang budaya kerja diperkuat dengan hasil observasi langsung di kantor.
Intinya: Jangan percaya satu orang! Buktikan bahwa ceritamu didukung oleh minimal dua sumber/metode berbeda.
3. Hukum Besi #3: Kredibilitas dan Keteralihan (Trustworthiness)
Dalam kualitatif, istilah yang dipakai bukanlah 'Validitas' dan 'Reliabilitas' (karena itu milik kuantitatif), melainkan Kredibilitas (Credibility) dan Keteralihan (Transferability).
|
Istilah Kualitatif |
Makna Sederhana |
Cara Membuktikannya (Di Bab III) |
|
Kredibilitas (Credibility) |
Sejauh mana data yang ditemukan benar-benar mencerminkan pandangan informan. (Validitas Internal) |
Melakukan Perpanjangan Pengamatan (lama di lapangan) dan Member Check (mengonfirmasi transkrip hasil wawancara kembali kepada informan). |
|
Keteralihan (Transferability) |
Sejauh mana temuanmu bisa diterapkan di konteks lain yang serupa. (Generalisasi) |
Memberikan Deskripsi Kontekstual yang Tebal (Thick Description), yaitu menjelaskan objek dan situasi penelitianmu serinci mungkin di Bab IV. |
4. Hukum Besi #4: Proses Koding dan Kategorisasi yang Transparan
Dosen penguji ingin melihat alur pikir kamu dalam menganalisis data. Kamu harus menunjukkan bagaimana kamu mengubah kata-kata mentah dari informan menjadi tema ilmiah.
- Transparansi Koding: Jelaskan di Bab III langkah demi langkah proses kodingmu (misalnya, Open Coding $\rightarrow$ Axial Coding $\rightarrow$ Selective Coding).
- Penyajian di Bab IV: Sajikan kutipan (data mentah) diikuti oleh Kategori/Tema yang kamu kembangkan. Jangan hanya menampilkan kutipan tanpa label analisis, atau sebaliknya, hanya menampilkan analisis tanpa kutipan sebagai bukti.
5. Hukum Besi #5: Interpretasi Mendalam (Bukan Copy-Paste Jawaban)
Di Bab IV dan V, kamu harus berhati-hati. Penelitian kualitatif bukanlah laporan wawancara.
- Hindari Paragraf Copy-Paste Panjang: Gunakan kutipan langsung secara efisien sebagai bukti. Selebihnya, kamu harus menarasikan, menganalisis, dan mensintesis temuanmu.
- Integrasi Teori Wajib: Setiap temuan yang kamu sajikan di Bab IV harus didiskusikan (di Bab V) dengan teori dari Bab II. Jelaskan: "Temuan ini mendukung teori A karena..." atau "Temuan ini membantah teori B karena..."
- Fokus pada Why dan How: Kualitatif harus menjawab Mengapa dan Bagaimana suatu fenomena terjadi, bukan hanya Apa yang terjadi.
Kesimpulan: Kuasai Logika, Lolos Sidang!
Jika kamu bisa menjelaskan bagaimana kamu menjaga kredibilitas data melalui triangulasi, dan bagaimana kamu menafsirkan temuan (Bab IV) dengan teori (Bab V), Dosen akan melihatmu sebagai peneliti kualitatif yang kompeten dan sangat siap untuk lulus!
Baca juga: Stop Pakai Prof Sugiyono Mulu!!! Ini Buku Metpen Lain yang Bisa Dipakai di Skripsi atau Jurnal
Komentar
0

