Zona Mahasiswa - Gelak tawa mewarnai acara puncak HUT ke-60 Partai Golkar yang berlangsung di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor. Momen tersebut menjadi semakin meriah ketika Presiden RI, Prabowo Subianto, dengan gaya khasnya, "meroasting" Ketua Umum Golkar sekaligus Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia. Meskipun bercanda, pernyataan Prabowo menyimpan kekaguman tersendiri terhadap perjalanan hidup dan karier Bahlil.
Baca juga: Agus No Hand Ternyata Suka Buat Masalah di Kampus, Dosen Ungkap IPK Jeblok dan Sering Absen
Dalam pidatonya, Prabowo mengaku awalnya bingung mengapa Presiden Joko Widodo menunjuk Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi. Ia membandingkan Bahlil dengan kebanyakan Menteri Investasi sebelumnya, yang biasanya lulusan universitas ternama di luar negeri seperti Harvard, Stanford, atau Oxford.
“Biasanya Menteri Investasi itu lulusan Amerika, minimal Inggris-lah. Tapi Pak Jokowi malah milih Bahlil, yang dari Papua dan lulusan universitas yang nggak ada di Google,” ungkap Prabowo, yang disambut tawa para hadirin.
Bahlil, yang merupakan alumni Kampus STIE Port Numbay, sebuah kampus swasta di Jayapura, terlihat santai menerima candaan ini. Bahkan, ia ikut tertawa mendengar cerita Prabowo.
Kisah di Balik Kekaguman Prabowo
Setelah mengenal Bahlil lebih dalam, pandangan Prabowo pun berubah total. Ia menemukan bahwa sosok ini tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kinerja luar biasa di bidang investasi. Dalam pertemuan-pertemuan resmi, Bahlil menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk berprestasi.
Prabowo menceritakan dialognya dengan Bahlil. “Saya tanya, ‘Pak Bahlil, universitas Anda di mana?’ Dia jawab, ‘Pak, universitas saya nggak ada di Google,’” ujar Prabowo sambil tertawa.
Namun, Prabowo juga menegaskan bahwa latar belakang pendidikan bukanlah penentu utama kesuksesan seseorang. “Yang penting itu integritas, patriotisme, dan kerja keras. Dan Bahlil punya itu semua,” tambahnya.
Bahasa Inggris? No Problem!
Salah satu hal menarik yang disampaikan Prabowo adalah bagaimana Bahlil berhadapan dengan investor asing. Ketika ditanya apakah bahasa Inggris menjadi kendala, Bahlil menjawab dengan santai bahwa ia selalu membawa tim penerjemah.
"Ketemu investor-investor asing gimana? Saya nggak mau tanya Anda bahasa Inggrisnya bagus nggak? Dia bilang ke saya, Pak nggak ada masalah lah itu," cerita Prabowo saat memberikan pidato di acara HUT ke-60 Golkar di Sentul, Bogor, Kamis (12/12/2024)
Prabowo mengatakan Bahlil tidak perlu andal dalam bahasa Inggris karena memiliki 4 penerjemah yang membantunya. "Itu pengusaha pejabat dari Korea juga enggak bisa bahasa Inggris. Dari Jepang juga enggak bisa bahasa Inggris. Jadi saya punya empat penerjemah, dia bilang," ungkapnya.
"Satu bahasa Inggris, bahasa Jepang, bahasa Korea, bahasa Jerman. Jadi ke mana-mana penerjemahnya empat, pintar juga orang ini. Pintar juga, jadi Google," sebutnya.
Prabowo terkesan pada strateginya dalam berinteraksi dengan perwakilan negara lain. "Ternyata saya lihat, boleh juga orang ini," pungkasnya.
Menurut Prabowo, strategi ini menunjukkan kepintaran Bahlil dalam beradaptasi dengan situasi dan memastikan komunikasi tetap efektif. Bahkan, Prabowo sempat menyebut Bahlil sebagai “Google” karena selalu siap dengan penerjemah untuk berbagai bahasa seperti Inggris, Jepang, Korea, hingga Jerman.
Dari Kampus Kecil ke Panggung Nasional
Bahlil Lahadalia adalah bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk sukses. Lahir dan besar di Fakfak, Papua, Bahlil memulai kariernya dari nol. Sebelum menjadi Menteri Investasi, ia adalah seorang pengusaha sukses yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia).
Bahlil kerap menceritakan kisah perjuangannya, dari bekerja sebagai tukang ojek hingga menjadi pejabat penting di kabinet. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan bukan hanya soal tempat kita memulai, tetapi bagaimana kita berjuang untuk mencapai tujuan.
Prabowo menilai, pengalaman hidup Bahlil membuatnya memiliki pemahaman yang mendalam tentang kondisi masyarakat Indonesia, khususnya di daerah-daerah yang masih berkembang. “Dia mengerti politik, ekonomi, dan kenegaraan. Itu yang membuatnya berhasil sebagai menteri,” puji Prabowo.
Pelajaran dari Sosok Bahlil Lahadalia
Kisah Bahlil Lahadalia mengajarkan banyak hal, khususnya bagi generasi muda:
- Latar Belakang Bukan Halangan: Bahlil menunjukkan bahwa kampus kecil bukanlah penghambat untuk meraih mimpi besar. Yang penting adalah kemauan untuk belajar dan berkembang.
- Adaptasi dan Kreativitas: Menghadapi keterbatasan bahasa, Bahlil tidak menyerah. Ia memanfaatkan tim penerjemah untuk memastikan pekerjaannya tetap berjalan dengan lancar.
- Kerja Keras dari Nol: Dari seorang tukang ojek hingga menjadi Menteri Investasi, perjalanan hidup Bahlil membuktikan pentingnya kerja keras dan ketekunan.
- Patriotisme dan Integritas: Prabowo menyoroti nilai-nilai ini sebagai alasan utama mengapa Bahlil dianggap sukses. Ia selalu menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya.
Prabowo dan Gaya Kepemimpinan yang Dekat dengan Rakyat
Momen candaan Prabowo terhadap Bahlil juga mencerminkan gaya kepemimpinannya yang humanis dan penuh humor. Dalam banyak kesempatan, Prabowo menunjukkan bahwa meskipun ia adalah orang nomor satu di Indonesia, ia tetap mampu berinteraksi dengan cara yang ringan dan menghibur.
Humor yang ia gunakan bukan sekadar candaan, tetapi juga berfungsi untuk membangun kedekatan dan menciptakan suasana yang santai. Ini adalah ciri khas seorang pemimpin yang memahami pentingnya komunikasi yang efektif.
Momen Pak Prabowo Roasting Bahlil Lahadalia: Biasanya Menteri Investasi Lulusan Harvard atau Berkeley
Cerita tentang Bahlil Lahadalia dan candaan Prabowo Subianto di HUT ke-60 Golkar bukan hanya menghibur, tetapi juga penuh inspirasi. Kisah ini mengingatkan kita bahwa sukses tidak ditentukan oleh asal-usul atau tempat belajar, melainkan oleh semangat, kerja keras, dan dedikasi.
Bahlil adalah contoh nyata bahwa mimpi besar bisa diraih oleh siapa saja, asalkan berani berjuang. Dan di bawah kepemimpinan Prabowo, semoga semakin banyak sosok seperti Bahlil yang muncul untuk memajukan Indonesia.
Komentar
0