Zona Mahasiswa - Presiden Prabowo Subianto memberikan kesempatan bagi koruptor untuk bertobat dan akan dimaafkan atas kejahatannya. Caranya dengan mengembalikan kembali hasil korupsi kepada negara.
Prabowo bercerita ini di depan ribuan pelajar asal Indonesia di Universitas Al - Azhar, Kairo, Mesir, Prabowo akan memaafkan atas tindak kejahatan korupsi yang dilakukan, artinya tidak akan memberikan sanksi hukum atau ditangkap.
Dalam kesempatan itu, Prabowo juga mengungkapkan sudah banyak koruptor yang ditangkap sejak masa kepemimpinannya selama 2 bulan. Meski banyak pihak juga yang meragukan kepemimpinannya selama ia menjabat.
Presiden Prabowo Subianto kembali menunjukkan ketegasannya dalam memberantas korupsi. Dalam kunjungannya ke Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, pada Rabu (18/12/2024), Presiden memberikan peringatan keras kepada koruptor dan aparat negara yang tidak jujur.
Namun, ada hal menarik dalam pidatonya kali ini. Presiden memberikan kesempatan bagi koruptor untuk bertobat dan mengembalikan hasil korupsinya ke negara. Jika hal ini dilakukan, Prabowo menyatakan bahwa pelaku tidak akan dikenakan hukuman atau ditangkap.
Ajakan Presiden untuk Bertobat
Di hadapan ribuan pelajar Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Mesir, Prabowo menyampaikan pesannya dengan nada serius namun penuh harapan.
“Saya beri kesempatan kepada mereka yang pernah berbuat salah untuk bertobat. Kembalikan uang negara yang kalian ambil. Kalau itu dilakukan, saya tidak akan memberikan sanksi hukum. Saya maafkan,” ucap Presiden Prabowo.
Prabowo menekankan bahwa langkah ini bukanlah bentuk kelemahan, melainkan cara untuk mempercepat pemulihan ekonomi negara. Ia percaya bahwa uang hasil korupsi yang dikembalikan dapat digunakan untuk kepentingan rakyat.
“Kita ini butuh percepatan. Daripada uang negara hilang dan tidak bisa kembali, lebih baik mereka kembalikan. Negara kita sedang butuh dana untuk membangun,” tambahnya.
Teguran untuk Aparat yang Tidak Jujur
Tidak hanya koruptor, Presiden Prabowo juga memberikan peringatan keras kepada aparat negara. Ia menegaskan bahwa siapa saja yang terlibat dalam tindakan tidak jujur akan ditindak tanpa pandang bulu.
“Kalian yang bekerja untuk negara, ingat tugas kalian adalah melayani rakyat, bukan malah memperkaya diri sendiri. Kalau ada yang berani main-main, siap-siap ditindak,” tegasnya.
Prabowo mengungkapkan bahwa dalam dua bulan masa jabatannya sebagai presiden, sudah ada banyak kasus korupsi yang berhasil diungkap. Ia bangga dengan kerja keras tim pemberantasan korupsi yang bergerak cepat untuk menangkap para pelaku.
“Baru dua bulan saya menjabat, sudah berapa yang ditangkap? Itu bukti bahwa kita serius. Tidak ada toleransi untuk yang bermain-main dengan uang rakyat,” ujarnya dengan nada tegas.
Membungkam Keraguan Publik
Pidato ini juga menjadi momen penting bagi Prabowo untuk membungkam kritik yang meragukan kemampuannya sebagai presiden. Banyak pihak yang sebelumnya pesimis bahwa Prabowo mampu menjalankan tugasnya dengan tegas dan efektif.
“Saya tahu ada yang meragukan saya. Tapi lihat sendiri, baru dua bulan saya bekerja, hasilnya sudah terlihat. Ini baru permulaan,” katanya.
Prabowo juga menegaskan bahwa ia tidak akan terpengaruh oleh tekanan dari pihak mana pun. Baginya, kepentingan rakyat adalah yang utama.
“Selama saya menjabat, saya hanya tunduk pada rakyat. Tidak ada yang bisa mengintervensi saya,” tambahnya.
Pemberantasan Korupsi dengan Pendekatan Humanis
Langkah Prabowo dalam memberikan kesempatan kepada koruptor untuk bertobat dinilai sebagai pendekatan yang berbeda dari biasanya. Biasanya, para pelaku korupsi langsung dihukum tanpa ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan.
Namun, pendekatan ini tidak lepas dari kritik. Sebagian pihak menganggap bahwa memberikan pengampunan kepada koruptor dapat melemahkan hukum dan memberikan kesan bahwa tindakan korupsi bisa dinegosiasikan.
Namun, Prabowo memiliki pandangan lain. Ia percaya bahwa langkah ini adalah cara efektif untuk memulihkan kerugian negara.
“Kita ini harus realistis. Kalau semua dihukum, uang negara tetap hilang. Tapi kalau mereka mau kembalikan, itu bisa langsung kita gunakan untuk pembangunan,” jelasnya.
Dukungan dan Kritik dari Publik
Pidato Prabowo di Mesir mendapatkan perhatian luas dari publik di Tanah Air. Banyak yang mendukung langkah tegasnya dalam memberantas korupsi, terutama dalam waktu yang relatif singkat.
Namun, ada juga yang mempertanyakan efektivitas pendekatan tersebut. Sebagian netizen menilai bahwa koruptor seharusnya tetap mendapatkan hukuman sebagai bentuk keadilan.
“Kalau dimaafkan, nanti mereka malah merasa bebas untuk mengulangi lagi. Hukuman itu penting supaya ada efek jera,” tulis seorang netizen di media sosial.
Sementara itu, pendukung Prabowo memuji langkahnya yang dianggap lebih fokus pada pemulihan ekonomi.
“Yang penting uang negara kembali. Kalau hukumannya cuma masuk penjara tapi uangnya tidak kembali, buat apa?” kata salah satu pendukungnya.
Pesan untuk Mahasiswa Indonesia di Luar Negeri
Selain berbicara tentang pemberantasan korupsi, Prabowo juga memberikan motivasi kepada para mahasiswa Indonesia di Mesir. Ia mengingatkan mereka untuk selalu menjaga integritas dan menjadi agen perubahan di masa depan.
“Kalian adalah harapan bangsa. Jangan hanya pintar secara akademik, tapi juga harus jujur dan berintegritas. Itu yang dibutuhkan negara kita,” pesannya.
Prabowo menutup pidatonya dengan harapan agar mahasiswa Indonesia dapat pulang ke Tanah Air dan memberikan kontribusi nyata untuk bangsa.
“Kalian belajar di luar negeri untuk membangun Indonesia. Jangan sia-siakan kesempatan ini,” pungkasnya.
Momen Pak Prabowo Beri Peringatan Aparat dan Koruptor: Saya Baru Menjabat Dua Bulan, Sudah Berapa yang Ditangkap!
Pidato Presiden Prabowo di Universitas Al-Azhar, Kairo, menjadi bukti nyata dari komitmennya dalam memberantas korupsi dan memperbaiki tata kelola pemerintahan. Dengan pendekatan humanis yang ia tawarkan, Prabowo berharap dapat membawa perubahan besar bagi Indonesia.
Namun, langkah ini juga memunculkan tantangan, terutama dalam menjaga keadilan dan memastikan bahwa koruptor tidak hanya dimaafkan, tetapi juga tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Terlepas dari kritik yang ada, satu hal yang pasti: Prabowo Subianto sedang berusaha membuktikan bahwa ia adalah pemimpin yang serius dan berani dalam menghadapi tantangan terbesar bangsa.
Baca juga: DPR Soroti Penanganan Kasus Anak Bos Toko Roti: Apa Viral Dulu Baru Cepet Penanganannya?
Komentar
0