zonamahasiswa.id - Halo Sobat Zona. Bagaimana nih kabarnya setelah liburan panjang? Sans harap semoga kalian semua sehat dan selalu dalam kondisi yang baik ya. Nah di hari Jumat ini waktunya buat Sans untuk bawakan sebuah kisah horor buatmu di Zona Misteri segmen Horor.
Kali ini Sans nggak bosan-bosannya untuk menceritakan sebuah kisah mistis yang dialami seorang mahasiswa di kampus sendiri. Nah kampus yang bakal kita angkat ceritanya kali ini adalah universitas swasta di sebuah kota kecil di Jawa Tengah, Salatiga.
Kampus swasta ini bernama Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Eits, sebelum Sans ceritakan kisah horornya, simak dulu yuk sekilas informasi mengenai kampus ini!
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) adalah salah satu universitasi swasta yang ada di Provinsi Jawa Tengah. UKSW tepatnya terletak di Kota Salatiga, sebuah kota kecil di Provinsi Jawa Tengah yang terkenal salah satunya sebagai kota penghasil atlet-atlet berprestasi di Indonesia.
UKSW sendiri punya 14 fakultas dan 55 program studi dan sudah terakreditasi A. UKSW sendiri sudah punya 3 kampus yang terdiri dari Kampus Jalan Kartini, Kampus Jalan Dr. O. Notohamidjojo, serta Kampus Jalan Diponegoro.
Kampus swasta ini dijuluki sebagai “Kampus Indonesia Mini” karena mahasiswa, dosen, hingga stafnya berasal dari seluruh penjuru Indonesia. UKSW sendiri berawal dari Perguruan Tinggi Pendidikan Guru Kristen Indonesia (PTPGKI) yang berdiri pada 30 November 1956.
Selanjutnya pada tahun 1959, perguruan cikal bakal ini berubah nama menjadi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW). Karena sudah berdiri sejak zaman Orde Lama, akhirnya membuat kampus ini juga diselimuti dengan kisah-kisah horor di dalamnya.
Salah satunya seperti yang dialami oleh Dodit, seorang mahasiswa kampus UKSW yang mengalami sendiri kejadian horor saat dirinya usai mengikuti kelas kuliah sore hari.
Nah, nggak perlu lama-lama lagi, Sans sudah nggak sabar mau segera ceritakan kisah horor yang dialami Dodit ini. Jangan lupa, matikan lampu dan aktifkan mode horormu. Selamat membaca!
Kejadian horor ini terjadi pada Dodit sewaktu ia masih semester 2 di tahun 2013. Saat itu, Dodit baru saja selesai kuliah kelas sore sekitar pukul 17.00 WIB.
Seperti biasa, kelas yang dipakai Dodit kuliah sore itu ada di lantai 3 salah satu gedung fakultas yang terkenal angker di kampusnya. Meskipun terkenal angker, tapi seluruh mahasiswa dan warga kampus lainnya sudah terbiasa dengan hal itu.
Nama gedung yang Dodit tempati untuk kuliah sore saat itu adalah Gedung F. Gedung ini sendiri punya total 5 lantai, tak terlalu tinggi namun bangunannya terkesan horor karena masih ada sentuhan bangunan lama.
Seperti biasa setelah selesai kuliah, Dodit dan teman-temannya hendak turun ke lantai dasar untuk pulang ke kos. Setelah mengikuti kelas perkuliahan selama berjam-jam, rasanya punggung Dodit dan teman-temannya serasa mau patah.
“Eh gais, langsung pulang yuk, cape aku kuliah dari pagi sampe sore gini, pegel banget ini punggung,” ucap Putra, salah satu teman karib Dodit.
“Oke deh kita langsung pulang, aku juga ngantuk banget pengen buruan tidur," sahut Dodit setuju dengan ucapan temannya itu.
Tak kalah semangatnya, Candra teman Dodit lainnya juga sepakat untuk segera pulang. “Yaudah yok buruan pulang," ucap Candra.
Teman-teman Dodit pun menuju ke tangga untuk turun ke lantai dasar. Jarak antara ruang kelas dan tangga itu sendiri nggak terlalu jauh.
Di samping tangga gedung F itu ada sebuah lift tua yang biasa dinaiki para warga kampus. Tapi FYI, tombol untuk naik dan turun lift ini sudah lama rusak dan tak kunjung diperbaiki.
Akhirnya, Dodit dan teman-temannya jalan menuju ke arah lift itu.
Tapi saat mau sampai di depan lift, Dodit tiba-tiba kebelet pipis. Jadilah Dodit menyuruh teman-temannya untuk turun duluan ke bawah.
"Gais, kalian keknya bisa turun duluan aja deh. Aku tiba-tiba kebelet pipis, udah di ujung banget ini, takut ngompol aku," ucap Dodit.
"Yaudah sono gih buruan, awas sampe kamu ngompol, nggak malu apa sama kita," timpal Candra.
Dodit akhirnya pergi ke toilet dan menyelesaikan hajatnya. Setelah lega karena bisa pipis, Dodit akhirnya keluar dari toilet dan bergegas menuju ke tangga gedung.
Kondisi lantai 3 saat itu sudah sepi, hanya ada Dodit di sana sendirian tapi saat itu Dodit nggak merasakan perasaan aneh apapun.
Setelah sampai di depan tangga, Dodit melihat pintu lift di samping tangga itu terbuka. Nggak berpikir aneh-aneh, Dodit hanya berpikir kalau ada orang yang baru saja pakai lift itu.
"Eh, kok pintu liftnya kebuka ya? Hmm kayaknya habis ada orang yang pakai nih," gumam Dodit sendirian.
Daripada pakai tangga, Dodit berpikir jika dirinya lebih baik pakai lift untuk turun ke lantai dasar karena pintu lift yang sudah terlanjur terbuka. Maklum, anak zaman sekarang terkenal suka malas melakukan kegiatan fisik.
“Dari pada mubazir ya, mending aku turun pakai lift aja dah, cape juga turun tangga 3 lantai," batin Dodit dalam hati.
Dodit akhirnya masuk ke dalam lift itu dan memencet tombol turun lift menuju ke lantai dasar. Saat ia memencet, ternyata tombol turun lift itu macet, tak mau berfungsi.
Karena Dodit masih termasuk mahasiswa baru, ia hanya berpikir kalau tombol lift itu hanya error biasa, jadi responnya sedikit lemot.
Dodit yang sudah kepalang malas buat turun tangga akhirnya tetap berusaha pencet tombol lift. Beberapa saat Dodit terus berusaha pencet tombol lift, tiba-tiba ada seorang bapak-bapak masuk ke dalam lift.
Bapak-bapak itu masuk ke dalam lift dan langsung berdiri di belakang Dodit, tepat bersandar di dinding lift. Dodit nggak berpikir yang aneh-aneh dan hanya mengira kalau bapak itu orang tata usaha gedung fakultas itu.
Dodit hanya bergumam dalam hati. “Bapak ini siapa ya? Ah mungkin orang tata usaha fakultas kali ya," batinnya dalam hati.
Setelah berusaha beberapa saat, Dodit akhirnya berhasil pencet tombol lift angka 1 menuju ke lantai dasar.
Karena si bapak itu nggak berbicara sama sekali, Dodit menganggap bapak itu juga hendak turun ke lantai dasar. Sembari menunggu lift turun, Dodit asyik membuka hapenya dan mengirim chat ke teman-temannya.
“Gais, sori ya aku baru selesai pipis barusan. Ini aku lagi di dalam lift turun ke lantai 1. Tungguin ye…," ketik Dodit di grup chat bersama teman-temannya.
“Ah kamu kebiasaan lama dit, pipis doang seabad lamanya, ngapain aja sih kamu?," jawab Putra di grup chat karena sudah sebal menunggu Dodit yang kelamaan di dalam gedung.
“Yaelah, sori Put, gitu aja marah," jawab Dodit sambil tak merasa bersalah.
Selama Dodit fokus dengan hapenya buat chat temannya, ia tak sadar kalau lift yang dinaikinya bergerak menuju ke lantai atas.
Dodit baru sadar ketika dia melongok ke arah atas dan melihat kalau angka yang muncul adalah angka 4 sampai angka 5.
Hawa di dalam lift tiba-tiba terasa nggak enak. Perlahan, Dodit merasakan dingin mulai membelai kulitnya. Ia lantas melihat bayang bapak-bapak tadi yang terpantul di pintu lift.
Terlihat bapak-bapak itu berdiri tegap, tangan di samping kanan dan kiri, dan hanya menatap kosong ke depan. Wajahnya pun samar-samar terlihat menatap kosong, namun terlihat pucat seperti tak punya darah di kulitnya.
Dodit pun mengabaikan bapak-bapak itu karena pintu lift tiba-tiba terbuka di lantai 5 itu. Seperti diketahui, lantai 5 ini adalah lantai khusus untuk urusan tata usaha dan para dosen.
Pas pintu lift terbuka, Dodit melihat seluruh lantai itu gelap gulita, tidak ada satu pun lampu yang menyala.
Sesampainya di lantai ini, baik Dodit ataupun si bapak itu sama-sama tidak berniat untuk turun. Dodit akhirnya mulai panik dan membatin dalam hati.
“Anjay, kok bisa sih liftnya berhenti di lantai 5 gini? Mana gelap banget, gada orang, serem banget sih," batin Dodit yang mulai ketakutan.
Dodit yang sudah panik lalu buru-buru pencet tombol tutup pintu dan tombol 1 lift dengan tergesa-gesa karena sudah ketakutan.
Sembari memencet tombol, Dodit lalu menoleh ke arah bapak-bapak tadi. Saat Dodit melihat bapak itu, si bapak hanya diam saja namun sedetik kemudian tersenyum dengan wajah datar yang menurutnya menyeramkan.
Gimana nggak seram, senyumnya seperti seringai psikopat tapi tatapan matanya kosong dan nggak bersahabat. Dodit melihat senyuman bapak itu mengerikan karena wajahnya yang pucat seperti tak ada darah, kantung mata yang menggelap, dan badan yang kurus.
Dodit mulai berpikir ada yang nggak beres dengan kejadian ini. Untungnya, pintu lift nggak macet dan berhasil tertutup lalu turun menuju lantai dasar secara pelan-pelan.
Tapi saat perjalanan turun, Dodit merasa kalau lift itu turun dengan pelan-pelan banget. Tidak secepat saat lift naik ke lantai 5 tadi, dan ini membuat Dodit semakin merasa aneh.
Akhirnya, lift berhasil turun ke lantai dasar dan pintu pun terbuka. Posisi pintu lift itu menghadap ke arah luar gedung, sehingga Dodit bisa melihat teman-temannya sedang rokokan santai di depan gedung.
Dodit langsung lari menghampiri teman-temannya itu dan menyempatkan diri menoleh ke arah lift.
Dodit melihat bapak itu masih berdiri diam dengan wajah datar menyeramkannya dan senyum tipis yang malah menambah kesan seram di wajahnya.
Yang membuat aneh dan seram, pintu lift kembali tertutup dan si bapak yang masih di dalam lift kembali naik ke lantai atas. Dodit yang masih heran dan cukup ketakutan akhirnya menceritakan kejadian barusan ke teman-temannya.
“Gais, aku tadi kan turun pakai lift. Aku inget banget pencet tombol angka 1, tapi liftnya malah naik ke lantai 5. Pas pintu kebuka, itu lantai sepi banget, gelap total, serem banget dah pokoknya," adu Dodit kepada teman-temannya.
“Serius kamu dit? Wah untung kamu nggak keluar dari lift itu tadi dit," tanya Putra.
“Lah, emang kenapa kalo aku keluar dari lift? Kan lantai 5 emang lantainya TU sama dosen kan..," Dodit dengan polosnya kembali bertanya ke teman-temannya.
“Aduh dodit pake polos segala. Kamu gatau ya kalo ada cerita seram lift gedung kita ini? Ya itu alasan kita gamau pake lift tiap turun, suka tiba-tiba macet," jawab Candra dengan gemas.
“Nggak cuman macet dit, tapi kalo kamu tadi keluar dari lift itu pas di lantai 5, kamu kayanya ga bakal bisa balik dan ketemu kita lagi. Kamu bisa kesasar ke dunia ‘mereka’," ancam Putra ke Dodit.
Dodit yang mendapat cerita seperti itu hanya bisa bergidik ngeri membayangkan apa yang akan terjadi jika dirinya benar-benar keluar dari lift itu. Kini akhirnya, Dodit tak pernah lagi memakai lift tua itu meskipun dia harus menuruni tangga 5 lantai daripada harus tersasar ke 'dunia mereka'.
Misteri Lift Tua Menuju Dunia Lain Kampus UKSW
Entah ada yang percaya atau tidak dengan cerita pengalaman mahasiswa yang hampir pindah ke dunia lain saat menaiki lift tua itu. Barangkali ada yang pernah mengalami kejadian serupa? Kalau ada, jangan lupa tulis di kolom komentar ya. Sampai jumpa.
Baca juga: Ngeri! Kisah Mahasiswa Kerasukan 3 Sosok Gaib di Universitas Brawijaya
Komentar
3