Berita

Mimpi Buruk Ibu Kost! Punya Penghuni Hoarding Disorder, Sampah Numpuk dan Fasilitas Rusak Semua

Muhammad Fatich Nur Fadli 17 Juli 2024 | 15:22:02

Zona Mahasiswa - Seorang pemilik kost menggerebek kamar kost yang penuh dengan sampah dan barang-barang berserakan. Diduga penyewa menginap Hoarding Disorder.

Baca juga: Cowok-cowok Ini Bagikan Alasan Melihat Wanita dari Kakinya Lebih Dulu

Hoarding Disorder adalah sebuah kondisi yang membuat penderitanya sulit membuang barang-barang, bahkan yang tidak diperlukan.

Dalam video yang beredar, terlihat pemilik kost langsung mendatangi penyewa di salah satu kamar untuk memeriksa kondisi kamar yang dipenuhi dengan sampah dan barang-barang yang berserakan. Ibu kos tersebut sempat shock melihat kondisi kamar salah satu penghuninya yang dipenuhi tumpukan sampah.

Bahkan, saat melakukan penggerebekan, sang ibu kos harus menggunakan masker karena aroma tak sedap yang ada di kamar tersebut.

Penggerebekan itu terjadi karena diduga salah satu penghuni kamar kos merasa terganggu oleh salah satu penghuni kamar kos lain yang tidak membersihkan ruangannya. 

Video yang belum diketahui lokasi dan tanggal kejadiannya itu berakhir ketika ibu kos tersebut memutuskan untuk mengusir penghuni kos tersebut pada esok paginya.

Namun sebelum keluar, penghuni kamar kos itu harus membersihkan kamarnya sebagai bentuk tanggung jawab atas apa yang ia lakukan.

Hoarding Disorder

Pernah dengar tentang hoarding disorder atau gangguan penimbunan? Hoarding disorder adalah kondisi ketika seseorang menimbun barang dalam jumlah berlebihan dan menyimpannya secara tidak teratur. Kondisi ini bisa menyebabkan kekacauan yang tak terkendali di rumah dan bisa membuat barang-barang yang disimpan tersebut sebenarnya tidak memiliki nilai atau hanya bernilai sangat sedikit.

Apa Itu Hoarding Disorder?

Menurut laman nhs.uk, hoarding disorder terjadi ketika seseorang menimbun barang secara berlebihan hingga menciptakan kekacauan yang tidak terkendali. Barang-barang yang ditimbun seringkali tidak memiliki nilai atau sangat sedikit nilainya. Kondisi ini bisa menjadi masalah besar jika memenuhi salah satu dari dua faktor berikut:

1. Mengganggu Kehidupan Sehari-hari: Ketika barang-barang yang ditimbun menghalangi aktivitas sehari-hari seperti menggunakan dapur, kamar mandi, atau mengakses kamar tidur. 

2. Dampak Negatif pada Kualitas Hidup: Ketika penimbunan barang menyebabkan stres atau konflik dalam hubungan dengan keluarga atau teman. Misalnya, jika seseorang marah ketika ada yang mencoba membersihkan kekacauan tersebut.

Kenapa Hoarding Disorder Bisa Terjadi?

Gangguan ini seringkali sulit diobati karena banyak pengidapnya menganggap remeh atau tidak menyadari bagaimana kebiasaan mereka mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Namun, ada juga yang sadar mereka punya masalah, tapi merasa malu atau bersalah sehingga enggan mencari bantuan. Hoarding disorder sering kali berkaitan erat dengan masalah kesehatan mental lain seperti:

- Depresi Berat

- Skizofrenia

- Obsessive Compulsive Disorder (OCD)

Selain itu, dalam beberapa kasus, menimbun barang juga sering dikaitkan dengan masalah pengabaian diri. Orang yang sering menimbun barang biasanya punya keyakinan kuat bahwa barang yang mereka simpan akan berguna suatu hari nanti, meskipun kenyataannya tidak demikian.

Ciri-Ciri Pengidap Hoarding Disorder

Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang menunjukkan seseorang mungkin mengidap hoarding disorder:

- Menimbun Barang yang Tidak Bernilai: Sering mengumpulkan barang-barang yang tidak memiliki nilai moneter atau sangat sedikit nilainya.

- Sulit Mengatur Barang: Merasa kesulitan untuk mengkategorikan atau mengatur barang-barang yang dimiliki.

- Sulit Mengambil Keputusan: Sulit dalam membuat keputusan, terutama yang berkaitan dengan membuang barang.

- Kesulitan dalam Kegiatan Sehari-hari: Mengalami kesulitan dalam mengelola kegiatan sehari-hari karena terlalu banyak barang yang menumpuk.

- Terikat Emosional pada Barang: Sangat terikat pada barang-barangnya hingga menolak membiarkan orang lain menyentuh atau meminjamnya.

- Hubungan yang Buruk dengan Orang Lain: Seringkali memiliki hubungan yang buruk dengan keluarga atau teman karena kebiasaan menimbun barang.

Apakah Hoarding Disorder Bisa Diobati?

Meski sulit, hoarding disorder sebenarnya bisa ditangani. Pengobatan biasanya melibatkan terapi dan, dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan. Berikut adalah beberapa metode yang bisa digunakan untuk menangani hoarding disorder:

1. Terapi Perilaku Kognitif (CBT): Terapi ini membantu pengidap hoarding disorder memahami dan mengubah pola pikir serta perilaku yang membuat mereka sulit membuang barang. Terapis akan bekerja sama dengan pasien untuk mengembangkan strategi yang membantu mereka mengurangi penimbunan dan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola barang.

2. Obat Antidepresan: Obat antidepresan yang disebut Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI) dapat membantu beberapa orang yang mengidap hoarding disorder. Obat ini membantu mengurangi gejala depresi yang seringkali berkaitan dengan hoarding disorder, sehingga pasien bisa lebih mudah mengikuti terapi.

Langkah-Langkah Menghadapi Hoarding Disorder

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengidap hoarding disorder, berikut adalah beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Mencari Bantuan Profesional: Konsultasi dengan psikolog atau psikiater yang berpengalaman dalam menangani hoarding disorder adalah langkah pertama yang penting. Mereka bisa memberikan diagnosis yang tepat dan merancang rencana pengobatan yang sesuai.

2. Dukungan dari Keluarga dan Teman: Dukungan dari orang-orang terdekat sangat penting. Mereka bisa membantu mengurangi rasa malu atau bersalah yang dirasakan oleh pengidap hoarding disorder dan mendorong mereka untuk mencari bantuan.

3. Mengikuti Terapi: Mengikuti sesi terapi secara rutin dan mengikuti saran dari terapis bisa membantu mengurangi gejala hoarding disorder. Terapi juga bisa membantu pengidap mengembangkan keterampilan baru untuk mengelola barang-barang mereka.

4. Penggunaan Obat-Obatan: Jika direkomendasikan oleh dokter, penggunaan obat antidepresan bisa membantu mengurangi gejala dan memudahkan pengidap untuk mengikuti terapi.

5. Pendidikan dan Kesadaran: Meningkatkan kesadaran tentang hoarding disorder melalui edukasi bisa membantu pengidap dan orang-orang di sekitarnya memahami kondisi ini dengan lebih baik dan mengurangi stigma yang terkait.

Mengapa Penting untuk Mengatasi Hoarding Disorder?

Mengatasi hoarding disorder penting karena kondisi ini tidak hanya mempengaruhi pengidap, tetapi juga orang-orang di sekitar mereka. Hoarding disorder bisa menyebabkan:

- Masalah Kesehatan: Kondisi rumah yang tidak teratur dan penuh dengan barang-barang bisa meningkatkan risiko kebakaran, jatuh, atau masalah kesehatan lainnya.

- Isolasi Sosial: Pengidap hoarding disorder seringkali merasa malu dengan kondisi rumah mereka dan menghindari tamu, yang bisa menyebabkan isolasi sosial dan memperburuk kesehatan mental.

- Konflik Keluarga: Kebiasaan menimbun barang bisa menyebabkan stres dan konflik dalam hubungan dengan anggota keluarga atau teman.

Dengan mengenali tanda-tanda hoarding disorder dan mencari bantuan, pengidap bisa meningkatkan kualitas hidup mereka dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh kondisi ini.

Mimpi Buruk Ibu Kost! Punya Penghuni Hoarding Disorder, Sampah Numpuk dan Fasilitas Rusak Semua

Hoarding disorder adalah kondisi serius yang membutuhkan perhatian dan penanganan yang tepat. Meski sulit diobati, dengan terapi dan dukungan yang tepat, pengidap hoarding disorder bisa belajar mengelola kebiasaan mereka dan meningkatkan kualitas hidup. 

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala hoarding disorder, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Dengan langkah-langkah yang tepat, hoarding disorder bisa diatasi, dan kehidupan bisa kembali lebih teratur dan bahagia.

Baca juga: Website Undip Diretas, Ada Jurusan Ternak Lele sampai Memijat, Netizen: Hacker Mana yang Kau Tolak

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150