Berita

Mahasiswi di Makassar Histeris usai Dibegal: Capek Menyusun Skripsiku Kakak, kalau HP Nggak Papa

Muhammad Fatich Nur Fadli 15 Juni 2024 | 09:49:02

zonamahasiswa.id - Mahasiswi berinisial AA menangis di pinggir jalan akibat tas berisi data skripsinya dibegal di Jalan Ir Sutami Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). 

Baca juga: Momen Hakim Artidjo Berdiskusi dengan Najwa Shihab: Kenapa Koruptor Tidak Dihukum Mati?

Korban dibegal oleh pengendara motor saat melintas di Jalan Ir. Sutami, Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, di pinggir jalan tol, pada Rabu dini hari (12/6). Ia kehilangan sebuah tas yang berisi dua handphone (hp) dan barang berharga lainnya.

Yang paling membuat korban terpukul adalah data-data skripsinya. Kehilangan data skripsi sangat mengganggu proses penyelesaian pendidikannya.

"Capek menyusun skripsi, kakak. Kalau HP dan ATM tidak apa-apa ji (diambil). Tetapi, skripsiku ji kodong," teriaknya histeris.

Korban dibegal saat dalam perjalanan pulang ke kontrakannya. Tampak korban menangis setelah insiden tersebut menimpanya. Dia menyinggung data skripsinya raib dibawa kabur pelaku.

Kedua Pelaku Begal Telah Ditangkap.

Kanit Reskrim Polsek Tamalanrea, Iptu Jeriyadi, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menangkap dua terduga pelaku begal yang merampas tas mahasiswi berisi hp dan data skripsi yang viral di media sosial.

"Iya, pelakunya sudah ditangkap. Ada dua orang," kata Jeriyadi kepada kumparan, Kamis siang (13/6).

Kedua pelaku yang ditangkap adalah Syukur (34) dan Asrul (29). Kedua pelaku yang berprofesi sebagai sopir ini ditangkap di Jalan Lantebung, Kota Makassar, pada Kamis dini hari (13/6).

"Kedua pelaku berboncengan. Mereka mendekati korban dari belakang lalu mengancamnya dengan pisau dan merampas tas korban," jelasnya.

Dalam penangkapan tersebut, kedua pelaku sempat berusaha kabur sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan di kaki masing-masing.

"Kedua pelaku bersama barang bukti telah kami amankan di Polsek untuk proses hukum lebih lanjut," ujarnya.

Mengapa Skripsi Itu Susah?

Untuk mendapat gelar sarjana bagi mahasiswa S1, selain harus memenuhi semua mata kuliah yang harus diambil, diwajibkan juga untuk membuat tugas akhir. Tugas akhir tersebut nantinya akan dipresentasikan melalui sidang akhir. Tugas akhir untuk mahasiswa S1 disebut dengan skripsi. Menurut KBBI, skripsi adalah karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. 

Skripsi pada umumnya memiliki bobot SKS yang lebih besar dari mata kuliah lainnya, karena membutuhkan waktu, tenaga, pikiran, dan hal lain yang dikorbankan lebih banyak. Dalam menyusun skripsi, mahasiswa perlu melakukan penelitian, penelitian tersebut dapat berupa penelitian lapangan, eksperimen, studi literatur, ataupun lainnya. 

Mahasiswa perlu mengerahkan pemikiran, serta menyumbangkan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki dalam skripsinya. Mahasiswa dituntut untuk dapat menghadapi dan memecahkan persoalan secara kritis, mandiri, penuh percaya diri, dan kuat secara psikis maupun fisik. Namun realitanya, proses menyusun sampai menyelesaikan skripsi bukanlah hal yang mudah. Mahasiswa dihadapkan oleh berbagai tantangan dan hambatan.

Menyusun skripsi membutuhkan tema penelitian. Menelusuri tema penelitian merupakan suatu tantangan bagi mahasiswa karena mahasiswa perlu mencari, menggali, dan mendalami tema tersebut untuk dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuannya. 

Selain itu, untuk mahasiswa yang melakukan penelitian lapangan terkadang perlu menempuh waktu lama dan jarak yang jauh untuk menuju lokasi penelitian. Belum lagi jika harus mencari dan menyesuaikan waktu dengan informan atau narasumber terkait. Bertemu orang baru, pergi ke tempat baru juga merupakan suatu tantangan untuk mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.

Terlepas dari tantangan-tantangan tadi, tidak sedikit mahasiswa yang kesulitan dalam mengerjakan skripsinya. Hal tersebut tentunya dipengaruhi oleh satu atau banyak faktor penghambat. 

Mahasiswi di Makassar Histeris usai Dibegal: Capek Menyusun Skripsiku Kakak, kalau HP Nggak Papa

Itulah ulasan mengenai Mahasiswi Makasar yang histeris usai jadi korban begal, dia lebih memikirkan susahnya kehilangan data-data skripsi yang juga ikut terbegal.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Ngeri! Dosen UIN Jogja Disantet, Paku dan Jarum Keluar dari Badan Korban

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150