zonamahasiswa.id - Dunia perkuliahan masa kini amat jauh berbeda dengan di masa dulu yang masih tergolong aman dan terkendali. Di masa kini, maraknya penipuan di dunia akademisi ini begitu mengkhawatirkan masyarakat, salah satunya seperti penipuan satu ini.
Seorang mahasiswa terkena penipuan dengan modus survei tugas akhir seseorang yang mengatasnamakan dirinya sebagai mahasiswa kesehatan. Kasusnya ini viral dan jadi perbincangan di media sosial X (Twitter).
Penipuan Modus Survei Tugas Akhir
Seorang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) baru saja terkena penipuan dengan modus survei tugas akhir seseorang yang mengaku sebagai mahasiswa. Kisah mahasiswa UB ini dibagikan oleh akun X @demiapelu pada Kamis, 12 Oktober 2023.
Korban yang tak disebutkan namanya ini diceritakan mengalami penipuan oleh seorang mahasiswi fakultas kesehatan Universitas Borneo Tarakan bernama Intan Putri Kirana.
Dalam postingan X yang beredar, ada sebuah surat pemberitahuan permohonan izin kepada para responden penelitian. Dalam surat itu, Intan dituliskan sedang melaksanakan tugas akhir mahasiswa.
Pelaku dijelaskan sebagai mahasiswi kebidanan yang hendak mengadakan penelitian untuk mengumpulkan data dan permohonan ketersediaan responden untuk melakukan wawancara survei.
Bahkan di bagian bawah surat palsu tersebut, tertanda dosen pembimbing seseorang yang mengaku sebagai Intan ini.
"Halo, mutualku boleh minta tolong untuk rt ini? Temanku anak UB kena penipuan survei tugas akhir. Modusnya cuma jawab pertanyaan tentang alat reproduksi dan dikasih imbalan 250K. Tapi tiba-tiba orangnya minta foto dengan bukti persetujuan, lalu setelah itu menjual foto ke anak-anak," tulis akun @demiapelu.
Si korban dihubungi melalui direct message akun pelaku dan menyampaikan jika dirinya sedang melakukan penelitian akhir. Dalam direct message (DM) itu, pelaku juga memberikan survei berupa pertanyaan yang wajib dijawab oleh korbannya.
Korban awalnya tidak curiga sama sekali karena akun Instagram yang menghubunginya itu menggunakan foto seorang perempuan. Pelaku pun sempat mengirimkan template persetujuan untuk melakukan survei itu.
Setelah mengisi survei pertanyaan, pelaku pun meminta korban untuk berfoto dengan area sensitifnya. "Maaf kak, fotonya pakai baju kan ya? Atau tanktopan boleh kak? Atau benar-benar nggak makai (baju)?," tanya korban di DM.
Setelah korban mengirimkan fotonya, tiba-tiba pelaku memblock akun Instagram korban dan semua pesan yang sudah dikirimkan juga ditarik alias unsend.
Namun beberapa hari setelahnya, ada akun telegram yang tiba-tiba chat si korban dan mengatakan jika ia sudah menjual foto-foto bugil korban ke anak-anak kampus.
Korban pun panik dan sempat memohon agar fotonya tidak dijual atau disebar. "Foto menggunakan tanktop dan celana dalam saja dengan memegang kertas bertuliskan 'Toy Girl' di perut. Posisi duduk ngangkang dan senyum. Saya tunggu sampai jam 16.20 maksimal," tertulis di salah satu tangkapan layar.
Korban pun panik karena pelaku malah semakin menjadi dan meminta dirinya mengirimkan foto-foto yang lebih berani.
Korban dan teman-temannya lantas menghubungi pihak kampus Universitas Borneo Tarakan (UBT) untuk menanyakan apakah benar jika Intan adalah mahasiswanya. Ternyata, memang benar jika ada mahasiswa bernama Intan seperti di dalam surat permohonan survei.
Namun, mahasiswa bernama Intan ini tidak pernah melakukan survei seperti itu. Sehingga disimpulkan jika data pribadi Intan ini dicuri dan dijadikan bahan untuk membuat akun Instagram baru dan melakukan penipuan kejahatan seksual ini.
Bahkan, akun Instagram resmi UBT yakni @bem_fikes.ubt pun mengunggah postingan yang menyatakan jika survei yang mengatasnamakan Intan itu adalah penipuan.
"Barang siapa yang mendapatkan chat tentang bantuan pengumpulan data tugas akhir mahasiswa kebidanan atas nama Intan Putri Kirana dengan judul 'Pengetahuan Cara Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi pada Remaja Perempuan' dan membuktikan surat terkait penelitian tersebut merupakan penipuan," tulis postingan tersebut.
Postingan X @demiapelu juga mewanti-wanti netizen di luar sana agar lebih berhati-hati lagi dalam bermedia sosial agar tidak mengalami hal yang sama seperti korban.
"Hati-hati ya guys ini kasusnya beragam, ada pencurian data diri juga buat nipu orang dengan modus survei tugas akhir," tulis akun tersebut.
Salah satu netizen lainnya pun memberikan tips jika mendapatkan pesan seperti korban. "Tanyain nomor hp, alamat email dan nama lengkap dosen pembimbing skripsi si peneliti. Ketiga itu seharusnya dijawab secara sukarela, toh penelitiannya juga udah dibantu loh. Kalau peneliti nggak mau, harus menolak untuk menjadi respondennya, informasi tersebut adalah hak responden," pesan akun X @user67362475848.
Mahasiswa UB Kena Modus Penipuan Survei Tugas Akhir Imbalan 250 Ribu, Diminta Foto Bugil lalu Dijual
Itulah ulasan mengenai kasus seorang mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang terkena modus penipuan survei tugas akhir di mana dirinya diminta foto area sensitifnya dengan dalih untuk data penelitian.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Sebuah Jalan yang Ada di Indonesia Saking Rusaknya sampai Diliput Media Cina
Komentar
0