zonamahasiswa.id - Seorang mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI), tewas diduga menjadi korban penusukan oleh sekelompok orang tak dikenal di Sleman, Yogyakarta.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ISI Yogyakarta, Solahudin menyebut mahasiswa berinisial DS tersebut mengambil jurusan Etnomusikologi angkatan 2018.
Baca Juga: 90 Persen Pengaduan Pelecehan Lewat DM Tak Ditindaklanjuti, Instagram Gagal Lindungi Penggunanya?
Kronologi Kejadian
Solahudin mengatakan berdasarkan informasi yang diterimanya, DS sempat berkumpul bersama rekannya di salah satu tempat makan di daerah Sleman pada Minggu dini hari (8/5). Mahasiswa tersebut dan rekan lainnya meninggalkan tempat makan di waktu yang berbeda.
"Teman-temannya itu pulang mengajak DS tapi dia belum mau pulang. Jadi teman-temannya sudah sampai kos, rumah, itu tahunya baru subuh kalau ada kejadian (penusukan) itu, kata Solahudin menyadur CNN Indonesia.
Menurutnya, DS sempat menelepon keluarganya setelah dilarikan ke UGD Jogja International Hospital (JIH). Mengenai ini, Solahudin mengungkap meninggalnya mahasiswa tersebut di JIH bukan di tempat kejadian.
"Sudah sempat kontak-kontakan dengan orang tua, keluarganya kalau beliau mendapat musibah dan sedang ditangani di UGD. Jadi keluarga sudah tahu, meninggalnya bukan di tempat tapi di JIH," tuturnya.
Namun, sebelum kejadian terungkap bahwa DS (22) yang merupakan warga Pematang Siantar dan TIP (29) warga Bangka Belitung sempat terlibat cekcok dengan sekelompok orang di Simpang Empat Selokan Mataram. Hal tersebut terjadi pada Minggu pukul 01.00 WIB.
Pihak kepolisian mengatakan bahwa keduanya tewas akibat luka tusuk senjata tajam yang belum diketahui jenisnya. Dirreskrimun Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menyebut luka dua korban tersebut berbeda, satu di bagian dada dan satu lai di bagian punggung.
Terkait ini, pihaknya telah melakukan pemeriksaan pada empat saksi dan mendapatkan informasi mengenai pemicu kejadian tersebut. Ade mengungkap terduga pelaku berjumlah sekitar empat hingga lima orang yang menunggangi tiga kendaraan roda dua.
Polisi mengungkap telah menemukan titik terang atas insiden tersebut. Sedangkan jenazah korban saat ini telah divisum di RS Bhayangkara Polda DIY.
"Berselisih jalan tidak ada yang mau mengalah. Mereka (pelaku) datang dari arah yang berbeda. Ada titik terang tapi masih kami lakukan pengejaran," ungkap Ade.
Korban Mangkir 7 Semester
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni ISI Yogyakarta Solahudin menyebut mahasiswa itu hanya aktif sampai tiga semester.
"Tapi almarhum itu hanya aktif 3 semester, jadi sampai semester genap 2021/2022 ini almarhum tidak aktif," ucap Solahudin.
Selain itu, ia meyakini korban penusukan tersebut merupakan mahasiswa ISI Yogyakarta setelah mengecek ke bagian jurusan dan akademik kampus. Solahudin berkata mahasiswa tersebut mangkir tujuh semester.
"Statusnya itu masih mahasiswa tapi mangkir. Mangkirnya itu sudah 7 semester," lanjutnya.
Sementara itu, jenazah korban tiba di rumah duka Jalan Sarullah, Kelurahan Kristen, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Siantar, Sumatera Utara pada Senin (9/5). Kedatangannya disambut isak tangis keluarga serta pelayat yang tampak histeris.
Berdasarkan informasi, jenazah DS akan dimakamkan satu liang dengan ibu kandungnya pada Selasa (10/5) di Pemakaman Umum Kampung Kristen (lama).
Mahasiswa ISI Yogyakarta Mangkir 7 Semester hingga Tewas Ditusuk
Itulah ulasan mengenai seorang mahasiswa ISI Yogyakarta berinisial DS yang menjadi korban penusukan oleh sekelompok orang hingga diungkap sebagai mahasiswa mangkir.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Mahasiswa Tewas Tersambar Petir, Ponsel Hangus Terbakar
Komentar
0