Berita

Mahasiswa Indonesia Sempat Tergencet Saat Tragedi Halloween di Itaewon

Nisrina Salsabila 31 Oktober 2022 | 09:53:34

zonamahasiswa.id - Tragedi memilukan kembali terjadi menewaskan ratusan orang saat festival Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan. Hingga berita ini dibuat, korban tewas dilaporkan mencapai 154 orang.

Mengenai ini, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI) Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha mengungkap ada dua orang WNI yang mengalami luka ringan akibat tragedi tersebut.

"Berdasarkan koordinasi KBRI Seoul dengan otoritas setempat dan rumah sakit, sejauh ini terdapat 2 WNI luka ringan akibat insiden perayaan Halloween di Itaewon. Kedua WNI tersebut saat ini dalam keadaan baik dan telah pulang dari rumah sakit," kata Judha (30/10).

Baca Juga: Ketidaknormalan Tragedi Kanjuruhan Menjadi Malapetaka Bagi Ribuan Penonton

Kronologi Kejadian

Melansir Tribun News, seorang mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Seoul menceritakan detik-detik mencekam tragedi Halloween. Mahasiswa itu mengatakan sempat merayakan Halloween bersama teman-temannya.

"Chaos banget, merinding banget ada di situasi seperti ini," tutur Patricia.

Sebelum kejadian, ia sempat merekam banyak orang yang tengah duduk dan berfoto ria mengenakan kostum Halloween. Beruntung, mahasiswa tersebut bisa lolos dari maut karena lokasi rumahnya berada di dekat kawasan Itaewon.

"Puji Tuhan banget lokasi rumahku tidak jauh dari Itaewon, jadi aku bisa langsung balik jalan kaki," jelasnya.

Ia menceritakan dirinya sempat tergencet saat kejadian. Bukan hanya itu, ia mengungkap banyak kafe maupun klub yang menyalakan musik dengan volume sangat kencang. Alhasil, banyak yang tak mengetahui insiden yang terjadi malam itu.

"Jadi waktu kejadian banyak klub dan kafe menyetek musik dengan suara kencang di dalam. Mereka tidak mengetahui kejadian di luar," tuturnya.

Peristiwa tersebut bermua saat sejumlah orang mengenakan kostum khas Halloween. Lalu sampai larut malam, jumlah orang yang hadir semakin banyak padahal lokasi terbilang sangat sempit.

Alahasi, sejumlah orang yang berada di bagian atas jalan terjatuh hingga menimpa warga di bawahnya. Hal itu terjadi karena para pengunjung panik dan saling menginjak satu sama lain.

Dalam hal ini, petugas keamanan sampai harus berususah payah menarik sejumlah orang dari kerumunan lantaran kondisinya sangat penuh. Sebagian besar korban adalah remaja dan orang-orang berusia 20-an. Salah satu saksi mata bernama Sung Sehyun mengatakan bahwa gang-gang di Itaewon tampak seperti kereta bawah tanah yang macet.

"Saya melihat orang-orang pergi ke sisi kiri dan saya melihat orang satunya lagi pergi ke sisi yang berlawanan. Jadi yang di tengah macet, tidak bisa berkomunikasi, tidak bisa bernapas," terang Sung.

Sementara saksi lainnya, Suah Cho menyampaikan orang-roang mulai saling mendorong dan mendengar banyak teriakan. Bahkan, beberapa orang juga terlihat memanjat gedung untuk bisa bertahan hidup.

"Saat itu saya menyadari betapa seriusnya itu, sebelum saya benar-benar tidak bisa mengatakannya. Ambulans dan polisi biasanya muncul pada acara besar seperti ini untul berjaga-jaga," jelasnya.

Di sisi lain, pihak berwenang Korea Selatan (Korsel) telah menerima setidaknya 3.850 laporan orang hilang pada Sabtu (29/10) sekitar pukul 23.00 KST. Laporan ini menyusul kabar tewasnya 151 orang dalam perayaan pesta Halloween di Itaewon.

Pemerintah Metropolitan Kota Seoul menuturkan telah menyiapkan ruang situasi darurat di pusat komunikasi terdekat. Selain itu, pihaknya juga menerima laporan serta kunjungan dan panggilan telepon. 

Mahasiswa Indonesia Sempat Tergencet Saat Tragedi Halloween di Itaewon

Itulah ulasan mengenai salah satu mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di Seoul dikabarkan sempat tergencet dalam peristiwa Tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Ricuh! Para Taruna Adu Jotos dalam Wisuda Terpadu Kemenhub hingga Berujung Disanksi

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150