Zona Mahasiswa - Seorang mahasiswa asal Sulawesi Tengah berinisial MA (20) diamankan petugas kepolisian dari Polresta Sleman karena melakukan tabrak lari hingga menyebabkan seorang pejalan kaki di Ring Road, Jalan Pajajaran, meninggal dunia.
Baca juga: Kisah Remaja 21 Tahun Asal Lampung yang Meregang Nyawa di Jakarta Usai Melawan Polisi
Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi menerangkan kasus ini bermula saat ada temuan jenazah di pinggir jalan Ring Road pada Kamis (14/11) lalu. Saat ditemukan, jenazah dalam kondisi mengalami luka di bagian kepala dan kaki.
Ardi menuturkan dari penyelidikan yang dilakukan oleh anggotanya terungkaplah identitas jenazah itu adalah Santosa yang merupakan warga Ngaglik, Kabupaten Sleman. Santosa diduga meninggal karena kecelakaan atau tabrak lari.
"Jadi korban ini berjalan kaki di Ring Road Utara. Saat di TKP oleh tersangka ditabrak dari bagian belakang dan kemudian tersangka melarikan diri. Selanjutnya korban tergeletak hingga kami temukan," ucap Ardi, Sabtu (16/11).
Dari penyelidikan, lanjut Ardi, petugas kemudian mengamankan dua orang yakni MAT dan seorang perempuan berinisial N. MAT merupakan sopir dari mobil Xpander yang dipakai untuk menabrak lari korban.
"MAT ini kami tetapkan sebagai tersangka sedangkan N menjadi saksi. Dalam UU Lalulintas subjek hukum adalah pengemudi," terang Ardi.
"Kita akan kenakan pasal berlapis terkait dengan pengemudi yang mengakibatkan meninggal dunia. Termasuk juga tidak memberikan pertolongan terhadap korban kecelakaan" sambung Ardi.
Sementara itu Kasatlantas Polresta Sleman AKP Fikri Kurniawan menerangkan dari pemeriksaan terhadap MAT ini kemudian diketahui bagaimana peristiwa tabrak lari ini bermula.
Fikri menceritakan saat kejadian tersangka MAT menggunakan mobil jenis Mitsubishi Xpander melaju dari arah Jalan Magelang ke arah utara. Kemudian tersangka sesampainya di Jombor mengambil jalur lambat.
Fikri menerangkan saat mengendarai mobil ini tersangka MAT melakukan aktivitas seksual yakni oral seks bersama temannya berinisial N.
Aktivitas seksual ini kemudian menyebabkan pengemudi kehilangan fokus berkendara dan menabrak pelaku.
"Dalam mobil itu melakukan oral seks. Dimana itu mengganggu konsentrasi pengemudi. Aktivitas itu dilakukan dari Jombor hingga sebelum perempatan UPN. Itu dilakukan sepanjang jalan," ungkap Fikri.
Sisi Gelap Perilaku Tidak Bertanggung Jawab
Kasus ini menjadi bukti nyata bagaimana perilaku sembrono dapat membawa konsekuensi fatal. Berikut beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dari kejadian ini:
1. Bahaya Mengemudi Sambil Melakukan Aktivitas Lain
Mengemudi memerlukan konsentrasi penuh. Aktivitas seperti menggunakan ponsel, makan, atau bahkan berbicara terlalu lama dapat mengalihkan perhatian, apalagi aktivitas seksual.
Kehilangan fokus selama beberapa detik saja bisa mengakibatkan kecelakaan fatal, seperti yang terjadi dalam kasus MAT ini.
2. Konsumsi Alkohol Membahayakan Keselamatan
Polisi juga mencatat adanya indikasi bahwa tersangka MAT sedang dalam pengaruh alkohol. Mengemudi di bawah pengaruh alkohol memperlambat refleks dan pengambilan keputusan, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.
3. Tidak Memberikan Pertolongan: Pelanggaran Hukum dan Etika
Setelah kecelakaan terjadi, MAT memilih untuk melarikan diri daripada memberikan pertolongan kepada korban. Tindakan ini bukan hanya melanggar hukum, tetapi juga menunjukkan kurangnya rasa kemanusiaan.
Konsekuensi Hukum untuk MAT
MAT kini harus menghadapi konsekuensi hukum atas tindakannya. Kapolresta Sleman memastikan bahwa MAT akan dikenakan pasal berlapis sesuai Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Beberapa poin penting terkait sanksi hukum:
- Pasal 310 ayat (4) UU Lalu Lintas: Pengemudi yang menyebabkan kematian dapat dipenjara hingga 6 tahun.
- Pasal 312 UU Lalu Lintas: Melarikan diri tanpa memberikan pertolongan dapat dipenjara hingga 3 tahun.
"Kami akan memproses kasus ini hingga tuntas untuk memberikan keadilan kepada keluarga korban," tegas Ardi.
Dampak Sosial dari Kasus Ini
Kasus ini menimbulkan reaksi luas, baik dari masyarakat umum maupun komunitas mahasiswa. Banyak yang mengecam tindakan MAT dan menjadikannya sebagai contoh buruk bagi generasi muda.
Beberapa dampak sosial yang muncul:
- Stigma bagi mahasiswa: Perilaku tidak bertanggung jawab ini mencoreng nama baik mahasiswa sebagai agen perubahan.
- Kecemasan masyarakat: Kasus tabrak lari seperti ini meningkatkan kekhawatiran terhadap keselamatan pejalan kaki di jalan raya.
Pelajaran Penting untuk Generasi Muda
Sebagai generasi muda yang diharapkan menjadi pemimpin masa depan, penting bagi kita untuk selalu bertanggung jawab atas tindakan kita, baik di jalan raya maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Beberapa hal yang perlu diingat:
- Jangan pernah mengemudi dalam kondisi mabuk atau terganggu oleh aktivitas lain.
- Selalu prioritaskan keselamatan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
- Berani bertanggung jawab atas kesalahan.
Mabuk dan Oral Seks Dalam Mobil, Mahasiswa di Sleman Tabrak Lari Tewaskan Satu Orang
Kasus tabrak lari di Sleman yang melibatkan MAT menjadi pengingat keras bahwa perilaku sembrono dapat membawa konsekuensi tragis. Sebagai mahasiswa, sudah sepatutnya kita menjaga sikap dan bertanggung jawab atas tindakan kita, karena setiap keputusan yang kita ambil memiliki dampak besar, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk selalu menghargai nyawa dan keselamatan di jalan raya. Stay safe, and drive responsibly!
Komentar
0