Berita

Kisah Pilu Esa Siswa Blitar yang Minta Tolong ke Polisi Buat Antar Les, Ternyata Diusir Ibu Tirinya Gegara Lebih Pintar dari Anaknya

Muhammad Fatich Nur Fadli 14 Oktober 2024 | 15:34:02

Zona Mahasiswa - Inilah kisah Nur Esa Anastsya (16) alias Esa, remaja yang viral dijemput polisi lantaran sudah diusir ibu tirinya. Viral rekaman video anak berseragam sekolah dijemput anggota Satlantas Polres Blitar Kota di halaman SMAN 3 Kota Blitar, Jawa Timur (Jatim).

Baca juga: Komeng Protes saat Rapat DPD karena Ditaruh di Bidang Pertanian: Ini Saya Harus Belajar ke Mana?

Dalam rekaman video itu, si anak menangis saat didatangi Polisi. Bocah tersebut minta diantar polisi ke tempat lembaga bimbingan belajar. Belakangan diketahui, anak yang minta dijemput polisi itu bernama Nur Esa Anastsya (16).

Esa, panggilannya saat ini tinggal bersama kakek dari ibunya, Sanidi (76) di Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Ditemui di rumah kakeknya, Rabu (9/10/2024), Esa mengaku memang sengaja mengirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota.

Dalam pesan yang dikirim ke medsos Polres Blitar Kota, ia minta dijemput Polisi untuk diantarkan ke tempat les.

"Saat itu saya sedang bingung dengan masa depan saya. Saya akhirnya kirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota untuk dijemput. Sebenarnya saya ingin mengadu soal kehidupan saya ke pak Polisi," kata Esa yang potongan rambutnya pendek mirip anak laki-laki itu.

Kehidupan Esa memang memilukan. Sejak kecil, Esa ditinggal ibunya, Susanti kerja ke luar negeri. Sedang ayah Esa, Suhebi tinggal di Kota Serang, Provinsi Banten.

Esa sempat ikut kakeknya di Kademangan, Kabupaten Blitar, sejak TK hingga kelas 4 SD. Naik kelas 5 SD, Esa diajak ayahnya ke Kota Serang, Provinsi Banten. Ayah Esa kemudian menikah lagi.

Esa sempat masuk pondok pesantren dan sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Serang, Provinsi Banten.

Namun, saat hendak naik kelas 9 MTs, Esa putus sekolah dan pulang ke rumah kakeknya dari ibu di Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

"Saya pulang ke Blitar pada Agustus 2023. Saya diusir oleh ibu tiri," ujar Esa.

Selama di Blitar, Esa mengaku ayahnya tidak pernah menjenguk. Lalu, Esa mendapat kabar ayahnya meninggal dunia pada Februari 2024.

Sejak itu, Esa seperti orang bingung. Ia juga tidak melanjutkan sekolah selama berada di Blitar.

"Makanya, saya bingung dengan masa depan saya. Sebenarnya saya punya cita-cita ingin jadi abdi negara, entah jadi TNI, polisi maupun PNS. Akhirnya saya kirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota. Saya menganggap pak Polisi bisa membantu saya," tuturnya.

Kakek Esa, Sanidi mengatakan Esa ditinggal ibunya, Susanti sejak masih usia TK sampai sekarang. Ibu Esa pamit kerja ke luar negeri dan sampai sekarang tidak ada kabarnya.

"Ibu Esa ini (Susanti) merupakan anak mbarep (sulung) saya. Sampai sekarang saya tidak tahu posisi Susanti di mana. Ia (Susanti) pamit kerja ke luar negeri sejak Esa masih TK," kata pria yang bekerja sebagai pedagang bakso itu.

Sanidi mengaku sempat meminta Esa meneruskan sekolah lagi saat pulang ke Blitar, tapi cucunya belum mau. Menurut Sanidi, kepulangan cucunya ke Blitar penuh drama. Esa bertengkar dengan ibu tirinya.

"Sebelum pulang ke Blitar, cucu saya sempat tiga hari minta-minta uang di lampu merah, di Serang, untuk biaya ke Blitar. Lalu saya dapat kabar itu, saya menghubungi RT di sini. RT kemudian kirim uang ke cucu saya untuk biaya pulang ke Blitar," ujarnya.

Setelah adanya video viral, Sanidi berharap cucunya mau melanjutkan sekolah lagi. Sanidi juga berterima kasih kepada Polisi yang telah merespons pengaduan dari cucunya.

"Saya berharap, setelah ini, cucu saya mau sekolah lagi. Cucu saya ini punya cita-cita yang tinggi. Dia ingin jadi tentara," ujarnya.

Kepala Urusan Pembinaan Operasi (KBO) Satlantas Polres Blitar Kota, Ipda Supriyadi mengatakan Esa sempat mengirim pesan di medsos Polres Blitar Kota.

Polisi merespons dengan mendatangi Esa yang saat itu berada di halaman SMAN 3 Kota Blitar.

Waktu itu, Ipda Supriyadi yang menjemput Esa di halaman SMAN 3 Kota Blitar.

"Setelah bertemu, ternyata anak ini posisinya sudah tidak sekolah. Dia putus sekolah ketika naik kelas 3 MTs. Dia kirim pesan ke Polres minta dijemput mungkin karena sedang kangen ayahnya, ayahnya sudah meninggal," katanya.

Kasat Lantas Polres Blitar Kota AKP Andang Wastiono maengatakan, polisi berusaha memfasilitasi Esa agar sekolah lagi.

Polisi sudah berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar untuk mencarikan sekolah untuk Esa.

"Setelah kami beri pengertian, anaknya juga mau sekolah lagi. Kami sedang mengupayakan sekolah untuk anak tersebut," AKP Andang menuturkan. 

Sosok Susanti, Ibu Kandung Nur Esa Anastasya

Sosok Susanti, ibu kandung dari Nur Esa Anastasya, siswi Blitar yang diusir ibu tiri ternyata merupakan seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Singapura.

Menurut Faisol Soh, Relawan Pekerja Migran Indonesia (PMI), sebelum bekerja di Singapura, Susanti sempat bekerja di Taiwan.

Seorang TKI bernama Eli mengatakan, bahwa Susanti sempat ingin membuka rekening di Indonesia untuk anaknya.

"Terakhir ketemu enam atau empat bulan yang lalu," kata Eli dikutip dari Youtube Faisal Soh, Sabtu (12/10/2024).

Selain ingin membuka rekening di Indonesia, Susanti juga sempat mengemukakan niatnya untuk memperpanjang Surat Izin Mengemudi (SIM).

Hanya saja, kala itu Susanti tidak pernah menceritakan soal kehidupan keluarganya yang ada di Indonesia.

Meski begitu, Eli mengatakan bahwa Susanti sudah memiliki pasangan di Singapura. Selama ini, Susanti diketahui telah bercerai dari suaminya Suhebi.

Suhebi adalah ayah kandung dari Nur Esa Anastasya. Namun, menurut Eli, Susanti sempat ingin menikah dengan kekasihnya itu. Hanya saja, keinginan tersebut tidak pernah tercapai.

"Katanya mau nikah, susah banget sama orangtuanya, kan beda negara," kata Eli.

Bila mendengar penuturan Eli, Susanti memiliki ciri-ciri berambut pendek bergelombang. Susanti memiliki kulit putih bersih dan terawat.

Polisi Bantu Sekolahkan Esa

Ipda Supriyadi mengatakan, dirinya berniat menjemput Esa setelah bocah 16 tahun itu mengirim pesan di Instagram Polres Blitar Kota.

Pihaknya lantas merespons dengan mendatangi Esa di lokasi yang sudah ditentukan.

"Setelah bertemu, ternyata anak ini posisinya sudah tidak sekolah. Dia putus sekolah ketika naik kelas 3 MTs."

"Dia kirim pesan ke Polres minta dijemput mungkin karena sedang kangen ayahnya, ayahnya sudah meninggal," katanya.

Saat ini Esa tinggal bersama kakek dari ibunya, Sanidi (76) di Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Ditemui di rumah kakeknya, Rabu (9/10/2024), Esa mengaku memang sengaja mengirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota.

Dalam pesan yang dikirim ke medsos Polres Blitar Kota, ia minta dijemput Polisi untuk diantarkan ke tempat les.

"Saat itu saya sedang bingung dengan masa depan saya. Saya akhirnya kirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota untuk dijemput."

"Sebenarnya saya ingin mengadu soal kehidupan saya ke pak Polisi," kata Esa yang potongan rambutnya pendek mirip anak laki-laki itu.

Kehidupan Esa memang memilukan. Sejak kecil, Esa ditinggal ibunya, Susanti kerja ke luar negeri.

Sedang ayah Esa, Suhebi tinggal di Kota Serang, Provinsi Banten.

Esa sempat ikut kakeknya di Kademangan, Kabupaten Blitar, sejak TK hingga kelas 4 SD.

Naik kelas 5 SD, Esa diajak ayahnya ke Kota Serang, Provinsi Banten. Ayah Esa kemudian menikah lagi.

Esa sempat masuk pondok pesantren dan sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kota Serang, Provinsi Banten.

Namun, saat hendak naik kelas 9 MTs, Esa putus sekolah dan pulang ke rumah kakeknya dari ibu di Kelurahan/Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

"Saya pulang ke Blitar pada Agustus 2023. Saya diusir oleh ibu sambung," ujar Esa.

Selama di Blitar, Esa mengaku ayahnya tidak pernah menjenguk. 

Lalu, Esa mendapat kabar ayahnya meninggal dunia pada Februari 2024.

Sejak itu, Esa seperti orang bingung. Ia juga tidak melanjutkan sekolah selama berada di Blitar.

"Makanya, saya bingung dengan masa depan saya. Sebenarnya saya punya cita-cita ingin jadi abdi negara, entah jadi TNI, Polisi maupun PNS."

"Akhirnya saya kirim pesan ke medsos Polres Blitar Kota. Saya menganggap pak Polisi bisa membantu saya," tuturnya.

Kakek Esa, Sanidi mengatakan Esa ditinggal ibunya, Susanti sejak masih usia TK sampai sekarang. Ibu Esa pamit kerja ke luar negeri dan sampai sekarang tidak ada kabarnya.

"Ibu Esa ini (Susanti) merupakan anak mbarep (sulung) saya. Sampai sekarang saya tidak tahu posisi Susanti di mana."

"Ia (Susanti) pamit kerja ke luar negeri sejak Esa masih TK," kata pria yang bekerja sebagai pedagang bakso itu.

Sanidi mengaku sempat meminta Esa meneruskan sekolah lagi saat pulang ke Blitar, tapi cucunya belum mau. Menurut Sanidi, kepulangan cucunya ke Blitar penuh drama. Esa bertengkar dengan ibu sambungnya.

"Sebelum pulang ke Blitar, cucu saya sempat tiga hari minta-minta uang di lampu merah, di Serang, untuk biaya ke Blitar.

 Lalu saya dapat kabar itu, saya menghubungi RT di sini. RT kemudian kirim uang ke cucu saya untuk biaya pulang ke Blitar," ujarnya.

Setelah adanya video viral, Sanidi berharap cucunya mau melanjutkan sekolah lagi. 

Sanidi juga berterima kasih kepada Polisi yang telah merespons pengaduan dari cucunya.

"Saya berharap, setelah ini, cucu saya mau sekolah lagi. Cucu saya ini punya cita-cita yang tinggi. Dia ingin jadi tentara," ujarnya.

Kisah Pilu Esa Siswa Blitar yang Minta Tolong ke Polisi Buat Antar Les, Ternyata Diusir Ibu Tirinya Gegara Lebih Pintar dari Anaknya

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Viral! Bocah Tengil Kebut-kebutan di Jalan Jual Nama Aspri saat Diberhentikan Polisi

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150