Horor

Kisah Hantu Donna Kampus ISI Yogyakarta

Muhammad Fatich Nur Fadli 16 Juli 2024 | 13:09:24

Zona Mahasiswa - Oke, kembali lagi di Zona Misteri segmen Horor. Kali ini, aku akan membawakan lagi kisah horor yang pastinya bikin bulu kudukmu auto merinding. Sebelumnya, kita sudah mengulas kejadian horor saat KKN.

Kali ini kita akan kembali jalan-jalan ke kampus lagi, tepatnya di ISI Yogyakarta  

ISI Yogyakarta 

ISI Yogyakarta muncul sebagai buah dari fusi tiga lembaga pendidikan seni yang telah lama berperan aktif dalam memajukan seni di tanah air. Mereka adalah Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia "ASRI", Akademi Musik Indonesia "AMI", dan Akademi Seni Tari Indonesia "ASTI". Meskipun usianya masih terbilang muda, namun warisan dan prestasi dari ketiga lembaga pendidikan tersebut telah mengukir jejak yang mendalam dalam sejarah seni Indonesia.

Sejak awal, misi ISI Yogyakarta tak lain adalah mempertahankan dan memajukan keberagaman seni Indonesia, serta melahirkan generasi baru seniman dan profesional yang berkualitas. Melalui pendidikan yang holistik dan berkualitas, institut ini telah menghasilkan para talenta yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Kini, ruang-ruang kelas dan studio di kampus ISI Yogyakarta menjadi tempat di mana bakat-bakat muda disalurkan, kreativitas diekspresikan, dan impian dikejar. Di setiap lorong dan sudut, terdengar alunan musik, langkah-langkah tarian, serta percikan warna di atas kanvas yang menjadi ciri khas kehidupan kampus seni ini.

Hantu Donna

Di suatu malam yang gelap dan berkabut, ada seorang mahasiswa yang sebut saja namanya Jaka berjalan sendirian pulang dari kampus. 

Dia melintasi jalan yang sepi dengan pepohonan yang menggantungkan cabang-cabangnya seperti tangan-tangan mencoba meraihnya. Jaka merasa seolah diawasi oleh sesuatu di dalam kegelapan.

Saat dia melintasi sebuah gang sempit yang dikelilingi oleh bangunan tua, dia melihat seorang wanita berdiri di ujungnya. 

Wanita itu memiliki wajah yang cantik dengan senyuman manis yang menghiasi bibirnya. 

Jaka menghentikan langkahnya, terpesona oleh pesona wanita itu. 

Jaka: "Wah, siapa tuh tumben ada cewek cantik lewat".

Namun, tiba-tiba jaka teringat dengan cerita yang beredar di kampus tentang hantu wanita yang menghantui jalanan malam, dia tahu dia harus menjauh.

Namun, sebelum dia bisa melangkah mundur, wanita itu sudah mendekat. 

Donna: "Hai, apakah kamu kesepian?" tanya wanita itu dengan suara lembut.

Jaka terdiam sejenak, ragu apa yang sebaiknya dia lakukan. Namun, dia merasa tertarik untuk berbicara dengan wanita itu. 

Jaka: "Eh, enggak, gua mau pulang ini," jawabnya ragu.

Senyum wanita itu semakin melebar, membuat Jaka merasa takut. Tapi sebelum dia bisa melakukan apa pun, wanita itu berkata, 

Donna: "Mari, ikuti aku. Aku punya sesuatu yang menarik untuk kamu lihat."

Tanpa sadar, Jaka mengikuti wanita itu ke dalam gang yang semakin gelap. Semua hatinya memberontak menentang, tapi kakinya terus berjalan. 

Ketika mereka mencapai ujung gang, Jaka menemukan dirinya berada di depan bangunan tua yang sudah lama ditinggalkan.

Donna: "Di sini," kata wanita itu, dengan senyuman yang semakin mengerikan.

Jaka merasakan dingin yang menusuk tulangnya. Dia ingin berlari, tapi kakinya tidak bisa bergerak. Dia terpaku di tempat, terhipnotis oleh wanita itu.

Tiba-tiba, cahaya pucat mulai menyala dari dalam bangunan. Bayangan-bayangan menyeramkan terlihat bergerak di dalamnya. Jaka merasakan ketakutan yang menggigilinya.

Dan kemudian, dengan cepatnya, wanita itu berubah. Senyum manisnya berubah menjadi rictus yang mengerikan, gigi-gigi runcing menyeringai. Dia adalah Donna, hantu mahasiswi seni rupa yang mati bunuh diri di sini. 

Penyebab kematian misteriusnya masih menggantung di udara, tetapi sekarang dia kembali, memburu mereka yang berani melintasi jalanannya.

Dan di malam yang gelap itu, jeritan Jaka bergema di antara bangunan-bangunan tua, menjadi peringatan bagi siapa pun yang berani melintasi jalan yang dipenuhi dengan kisah misteri dan horor. 

Hantu yang berjuang menyelesaikan Tugas Akhir.

Beralih ke cerita selanjutnya

Di ruang studio grafis yang sunyi, suasana terasa hening di malam itu. Lampu redup menyinari ruangan yang dipenuhi dengan aroma tinta dan kertas. 

Seorang mahasiswa jurusan desain grafis, sebut saja Namanya Andi, memasuki studio tersebut dengan langkah ragu. 

Dia telah mendengar cerita misterius tentang "Hantu TA", arwah mahasiswa angkatan 2001 yang tewas dalam kecelakaan tragis saat sedang berjuang menyelesaikan Tugas Akhirnya.

Andi tahu bahwa Tugas Akhir yang belum selesai dari Hantu TA masih tersimpan di sana, menunggu untuk diselesaikan. Namun, tuntutan tugas-tugas lainnya membuatnya memutuskan untuk memanfaatkan studio grafis tersebut untuk menyelesaikan proyeknya, meskipun dengan perasaan tidak nyaman.

Saat Andi mulai mengatur peralatan dan membuka laptopnya, suasana menjadi semakin tegang. Dia merasa seolah-olah ada sesuatu yang mengawasinya, meskipun tidak ada siapapun di ruangan tersebut. Dia mencoba mengabaikan perasaan itu dan fokus pada pekerjaannya.

Namun, tiba-tiba saja… 

Lampu-lampu di ruangan itu mulai berkedip-kedip tanpa alasan yang jelas. Andi merasa denyut nadi di lehernya semakin cepat, ketakutan mulai merayap di dalam dirinya.

Lalu, dengan tiba-tiba, laptop Andi mulai berperilaku aneh. 

Andi: “Haduh ini laptop kenapa sih, pakai acara error segala”

Layar berubah menjadi warna merah, dan gambar-gambar aneh muncul di layar, seolah-olah mencoba berkomunikasi dengan Andi. Suara-suara aneh terdengar di sekitar ruangan, menggema di telinga Andi.

Dalam kepanikan, Andi berusaha menutup laptopnya, tapi tombol-tombol keyboard menjadi tidak responsif. Dia merasa terperangkap di dalam studio grafis ini, dengan kehadiran yang tak terlihat mencekiknya.

Dan kemudian, dari sudut ruangan, bayangan gelap mulai membentuk siluet sosok manusia. 

Andi bisa melihat mata yang memancarkan cahaya yang menakutkan, dan dia tahu itu adalah Hantu TA, arwah yang tidak bisa beristirahat karena Tugas Akhirnya yang belum selesai.

Dalam kepanikan yang melanda, Andi berteriak memohon ampun, berjanji untuk meninggalkan studio tersebut dan tidak akan kembali. 

Andi: “Bang ampun bang, gw disini cuman mau ngelarin tugas, jangan ganggu gw…”

Namun, Hantu TA hanya melihatnya dengan tatapan yang dingin dan menakutkan.

Tiba-tiba, semua kegelapan menyelimuti Andi, dan ketika cahaya kembali, dia mendapati dirinya sendirian di studio grafis yang sunyi. Keringat dingin mengalir di wajahnya, dan dia tahu bahwa dia telah mengalami pertemuan yang menakutkan dengan Hantu TA.

Dari hari itu, Andi tidak pernah lagi memasuki studio grafis itu sendirian, dan dia memutuskan untuk tidak lagi memanfaatkannya untuk kegiatan yang tidak benar. Cerita tentang "Hantu TA" menjadi peringatan bagi siapa pun yang berani mengganggu ketenangan arwah yang belum bisa beristirahat itu.

Hantu Mbak Sri.

Selanjutnya kita akan membawamu ke dalam gedung jurusan televisi ISI Yogyakarta, malam telah menyelimuti ruang-ruang gelap yang hanya diterangi oleh cahaya samar-samar dari monitor komputer dan lampu kecil di sudut-sudut ruangan. Seorang mahasiswa yang sebut saja bernama Dika tengah larut dalam tugasnya, tenggelam dalam dunia produksi televisi yang sedang ia kerjakan.

Namun, tiba-tiba, ketukan keras terdengar di pintu ruangannya. Dika terkejut dan menoleh ke arah pintu. 

Dika: "Siapa itu, satpam kah?" tanyanya, namun tidak ada jawaban. 

Dika: "Halo kawan-kawan, kalian lagi goda gw yak, sumpah ini nggak lucu tauk!"

Dia mengira itu mungkin teman sekelasnya yang juga lembur malam, atau mungkin penjaga gedung yang melakukan ronda rutin.

Namun, ketukan itu terulang lagi, kali ini lebih keras dan lebih keras lagi. 

Dika merasa sesuatu yang tidak wajar, tapi dia mencoba untuk mengabaikannya dan fokus pada pekerjaannya. Namun, ketika ketukan-ketukan itu terus berlanjut, dia tidak bisa lagi mengabaikannya.

Dengan hati-hati, Dika mendekati pintu dan membukanya perlahan-lahan. Namun, tak ada siapapun di luar sana. 

Hanya gelapnya lorong yang menakutkan yang menyambutnya. Dia merasa aneh, tapi dia mencoba untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa itu mungkin hanya bayangan atau suara dari gedung yang tua ini.

Dika: “Kayaknya cuman perasaan gua aja dah..”

Kembali ke meja kerjanya, Dika mencoba untuk melanjutkan pekerjaannya. Namun, ketika dia hampir tenggelam dalam pekerjaannya lagi, suara ketukan kembali menggema di ruangan itu. Tapi kali ini, bukan hanya pintu yang menjadi sasaran, tapi juga jendela-jendela yang mengalami perlakuan yang sama.

Perasaan ketakutan mulai merasuk ke dalam diri Dika. Dia merasa seperti ada sesuatu yang mencoba untuk menarik perhatiannya, sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Dia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi dia yakin bahwa ini bukanlah hal yang biasa.

Dengan langkah gemetar, Dika mencoba untuk meninggalkan ruangan itu. Namun, ketika dia mencapai pintu keluar, tiba-tiba ruangan menjadi gelap gulita. 

Dia terjebak di dalam kegelapan, tanpa bisa melihat apapun di sekitarnya.

Dan tiba-tiba, suara yang tidak manusiawi mengisi ruangan. Suara itu terdengar seperti jeritan keputusasaan yang terdengar dari dalam tembok. 

Dika merasakan sensasi dingin merambat di seluruh tubuhnya, dia tahu bahwa dia tidak sendirian di dalam ruangan ini.

Dengan teriakan ketakutan, Dika mencoba untuk mencari jalan keluar, tetapi semua pintu dan jendela tampaknya telah terkunci rapat. Dia merasa seperti terjebak di dalam perangkap yang gelap dan mengerikan.

Dan saat dia merasa putus asa, tiba-tiba cahaya menyala kembali, dan ruangan kembali normal. 

Dika menemukan dirinya sendirian di dalam ruangan, tetapi perasaan aneh dan ketakutan masih terus menghantuinya.

Hingga saat ini, cerita tentang "Hantu Mbak Sri" yang menggedor-gedor pintu dan jendela di jurusan televisi ISI Yogyakarta masih menjadi pembicaraan menakutkan di kalangan mahasiswa yang lembur malam. Dan siapa pun yang mengalami kejadian serupa, mereka tahu bahwa mereka tidak akan pernah melupakan pengalaman itu.

Kisah Hantu Donna Kampus ISI Yogyakarta

Nah Sobat Zona, itulah beberapa kisah horor di kampus ISI Jogja. Entah ada yang percaya atau tidak dengan cerita cerita ini. 

Barangkali ada yang pernah mengalami kejadian serupa? Kalau ada, jangan lupa tulis di kolom komentar ya. Sampai jumpa.

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150