Zona Mahasiswa - Bab 4 atau bab pembahasan adalah salah satu bagian yang paling menentukan dalam sidang skripsi. Kenapa? Karena di sinilah kamu menunjukkan hasil analisis yang seharusnya menjawab rumusan masalah penelitianmu.
Baca juga: Begini Perbedaan Pola Latar Belakang Skripsi Kuantitatif & Kualitatif
Banyak mahasiswa sering kali tidak sadar telah melakukan kesalahan di bab ini, dan akhirnya jadi sasaran empuk dosen penguji saat sidang. Yuk, kita bahas beberapa kesalahan yang paling sering terjadi di bab 4, supaya kamu bisa lebih siap dan nggak mudah dicecar saat sidang nanti!
1. Data Hasil Analisis Tidak Sinkron dengan Rumusan Masalah
Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah hasil analisis yang disajikan di bab 4 tidak sesuai atau tidak nyambung dengan rumusan masalah yang sudah ditulis di bab 1. Idealnya, data yang ada di bab 4 haruslah menjawab rumusan masalah. Misalnya, kalau rumusan masalahmu menanyakan “bagaimana pengaruh media sosial terhadap tingkat produktivitas mahasiswa?”, maka hasil analisismu juga harus menjawab itu, bukan malah membahas hal-hal lain di luar topik.
Tips untuk Menghindari:
- Cek lagi rumusan masalah sebelum menyusun bab 4, dan pastikan setiap poin yang dibahas ada hubungannya.
- Buat catatan kecil tentang setiap hasil analisis, apakah sudah menjawab rumusan masalah atau belum.
- Jika ada poin yang tidak relevan, segera revisi agar tetap fokus.
2. Interpretasi Data yang Tidak Kuat
Bab 4 bukan hanya tempat untuk memaparkan data secara mentah, tetapi juga untuk menginterpretasi atau memahami data tersebut. Banyak mahasiswa hanya sekadar menuliskan hasil tanpa memberikan penjelasan atau analisis yang cukup mendalam. Akibatnya, dosen akan mempertanyakan apakah kamu benar-benar memahami data tersebut atau hanya sekadar mengisi halaman.
Tips untuk Menghindari:
- Saat menulis interpretasi data, bayangkan bahwa kamu sedang menjelaskan data itu pada seseorang yang belum tahu apa-apa tentang penelitianmu. Jelaskan dengan jelas dan logis.
- Berikan contoh sederhana yang bisa membantu memperkuat interpretasi datamu.
- Jangan lupa gunakan referensi teori jika diperlukan, agar analisismu lebih kuat.
3. Kurangnya Penggunaan Teori dalam Analisis
Kesalahan berikutnya adalah banyak mahasiswa yang menuliskan hasil analisis tanpa menghubungkannya dengan teori yang sudah dijelaskan di bab 2. Ini membuat pembahasan di bab 4 terkesan “kosong” atau tidak ada dasar yang kuat. Padahal, salah satu cara untuk membuat analisis lebih berbobot adalah dengan mengaitkan hasil temuan dengan teori-teori yang relevan.
Tips untuk Menghindari:
- Baca ulang teori yang sudah kamu masukkan di bab 2 dan coba hubungkan dengan hasil analisis di bab 4.
- Tuliskan secara jelas bagaimana data yang kamu peroleh mendukung atau bertentangan dengan teori yang ada.
- Gunakan kutipan dari literatur yang relevan untuk memperkuat argumentasimu.
4. Data yang Ditampilkan Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit
Terlalu banyak data bisa membuat pembahasanmu terasa bertele-tele dan membingungkan, sementara terlalu sedikit data bisa membuat pembahasan terasa kurang lengkap. Kamu harus tahu seberapa banyak data yang cukup untuk memberikan gambaran yang jelas dan menjawab rumusan masalah.
Tips untuk Menghindari:
- Pilih data-data yang relevan dan paling mendukung jawaban atas rumusan masalah.
- Jangan ragu untuk mengeliminasi data yang dirasa kurang penting, atau yang tidak memberikan kontribusi langsung pada analisis.
- Sajikan data dengan ringkas dan padat, menggunakan tabel atau grafik jika perlu agar lebih mudah dipahami.
5. Tidak Konsisten Menggunakan Metode Analisis
Setiap metode penelitian memiliki cara analisis data yang spesifik. Misalnya, penelitian kuantitatif sering menggunakan statistik, sedangkan kualitatif lebih berfokus pada deskripsi dan pemaknaan. Kesalahan yang sering terjadi adalah mahasiswa yang tidak konsisten dengan metode analisis yang digunakan, sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan metodologi yang telah ditentukan di bab 3.
Tips untuk Menghindari:
- Pelajari kembali metode analisis yang sesuai dengan metodologi yang kamu gunakan.
- Pastikan setiap langkah dalam analisis data sesuai dengan prosedur yang sudah dijelaskan di bab 3.
- Jika menggunakan software statistik atau alat analisis lain, pastikan hasil yang keluar sudah kamu pahami dan sesuai dengan metodologi.
6. Kesalahan dalam Penyajian Tabel dan Grafik
Tabel dan grafik adalah elemen penting dalam bab 4, terutama jika penelitianmu kuantitatif. Namun, banyak mahasiswa yang menampilkan tabel dan grafik tanpa memberi penjelasan yang memadai atau malah menampilkan data yang tidak relevan. Ini membuat dosen penguji merasa data yang disajikan tidak informatif atau sulit dimengerti.
Tips untuk Menghindari:
- Setiap tabel dan grafik harus dilengkapi dengan deskripsi yang jelas. Jelaskan apa yang ingin disampaikan dari tabel atau grafik tersebut.
- Jangan menyajikan data dalam jumlah yang berlebihan. Pilih data yang penting dan sesuai dengan topik analisis.
- Pastikan format tabel dan grafik konsisten, dan jangan lupa memberikan nomor dan judul.
7. Kesalahan dalam Menghubungkan Temuan dengan Literatur Sebelumnya
Dalam bab 4, temuan penelitian harus dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Kesalahan yang sering terjadi adalah mahasiswa tidak melakukan perbandingan ini, sehingga temuan yang ditampilkan terkesan berdiri sendiri dan tidak memiliki konteks yang lebih luas. Ini juga bisa menjadi sasaran empuk dosen penguji.
Tips untuk Menghindari:
- Cek kembali literatur yang relevan dengan penelitianmu, terutama yang memiliki tema atau metode serupa.
- Buat perbandingan apakah temuan penelitianmu sejalan atau bertentangan dengan penelitian sebelumnya, dan berikan analisis kenapa bisa demikian.
- Jangan ragu menambahkan referensi tambahan jika diperlukan untuk memperkuat pembahasan.
8. Menuliskan Kesimpulan di Bab Pembahasan
Kesalahan berikutnya adalah mahasiswa yang terlalu cepat membuat kesimpulan di bab pembahasan. Padahal, bab 4 seharusnya hanya memuat analisis data dan pembahasan, bukan kesimpulan akhir. Kesimpulan harus dirangkum di bab 5, yang merupakan bab terakhir dalam skripsi.
Tips untuk Menghindari:
- Fokuskan pembahasan pada interpretasi data dan analisis saja, tanpa menarik kesimpulan yang final.
- Ingat bahwa kesimpulan akan dirangkum di bab 5, jadi gunakan bab 4 untuk menjelaskan dan membahas data secara detail.
- Jika perlu membuat kesimpulan sementara, buatlah sebagai bagian dari interpretasi data, bukan sebagai kesimpulan final.
9. Tidak Menyelesaikan Pembahasan Setiap Sub-Bab
Kesalahan terakhir yang sering terjadi adalah mahasiswa yang tidak mengakhiri setiap sub-bab di bab 4 dengan pembahasan yang jelas dan komprehensif. Dosen penguji bisa merasa ada bagian yang “menggantung” atau tidak selesai.
Tips untuk Menghindari:
- Pastikan setiap sub-bab di bab 4 memiliki kesimpulan kecil atau penutup yang jelas.
- Berikan penjelasan akhir untuk setiap sub-bab yang mengaitkan temuan data dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
- Jangan ragu untuk menambahkan kalimat penutup di setiap akhir sub-bab agar pembahasan lebih runtut dan mudah dipahami.
Kesalahan di Bab 4 yang Mudah Dicecar Dosen saat Sidang Skripsi
Bab 4 dalam skripsi adalah bagian krusial yang harus kamu kerjakan dengan teliti. Setiap hasil analisis yang kamu tuliskan harus menjawab rumusan masalah, konsisten dengan metode yang dipakai, dan didukung teori yang sudah kamu pelajari. Hindari kesalahan-kesalahan di atas supaya sidang skripsi berjalan lebih lancar dan kamu tidak mudah dicecar dosen penguji.
Dengan persiapan yang matang dan pembahasan yang runtut, bab 4 kamu akan terlihat lebih profesional dan tentunya akan memudahkan kamu saat menghadapi sidang skripsi. Jadi, pastikan kamu teliti, fokus, dan konsisten dalam menyusun bab ini. Selamat menulis dan semangat sidang, ya!
Baca juga: Pakai Mindset Ini Agar Skripsi Kamu Nggak Jadi Beban Hidup
Komentar
0