Berita

Keluarga Madura Yogyakarta Tantang Carok Terbuka Etnis Papua, Polisi Diminta Cegah Konflik

Muhammad Fatich Nur Fadli 10 Februari 2025 | 09:55:21

Zona Mahasiswa - Yogyakarta, kota yang dikenal dengan budaya dan keramahannya, kini sedang menghadapi potensi konflik etnis yang cukup mengkhawatirkan. Beredar sebuah surat terbuka yang mengatasnamakan Keluarga Madura Yogyakarta, menyampaikan keresahan mereka terhadap sejumlah tindakan yang dilakukan oleh oknum dari suku Papua di wilayah tersebut. Dalam surat itu, mereka mengklaim telah mengalami berbagai insiden mulai dari perusakan toko, pengambilan barang tanpa membayar, hingga pemukulan terhadap pemilik usaha kecil.

Baca juga: Pembangunan IKN Terancam Mangkrak! Anggaran Tahun 2025 Diblokir Presiden, Begini Faktanya

Keadaan ini kemudian memicu respons keras dari Forum Keluarga Madura, yang meminta solusi konkret dari pihak berwenang dan bahkan menantang duel terbuka atau Carok jika masalah ini tidak segera diselesaikan. Meskipun demikian, mereka juga menegaskan bahwa langkah ini bukan bertujuan untuk memperkeruh keadaan, melainkan sebagai upaya mendapatkan keadilan dan menjaga ketertiban di Yogyakarta.

Ancaman Carok dan Surat Terbuka

Dalam surat yang beredar luas di media sosial, Keluarga Madura Yogyakarta secara terang-terangan mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap tindakan sejumlah oknum yang mereka klaim berasal dari etnis Papua.

“Sejak toko-toko kelontong Madura berkembang di Yogyakarta, kejadian seperti ini terus terjadi dan mengganggu kami,” demikian isi surat tersebut.

Mereka menyatakan bahwa tindakan kriminal yang mereka alami sudah berlangsung cukup lama tanpa adanya penyelesaian yang memuaskan dari pihak berwenang. Mereka juga menekankan bahwa kesabaran mereka memiliki batas, dan jika tidak ada solusi yang nyata, mereka siap menghadapi Carok, sebuah tradisi duel khas Madura yang biasanya dilakukan untuk mempertahankan harga diri dan kehormatan.

“Jika tidak ada jaminan keamanan bagi kami, maka kami siap untuk menghadapi Carok. Silakan tentukan tempat, waktu, dan tanggalnya, kami akan mengikuti ketentuan yang ditetapkan,” tegas pernyataan mereka dalam surat tersebut.

Pernyataan ini sontak memicu kehebohan di masyarakat dan menjadi perbincangan hangat di berbagai media sosial.

Upaya Perdamaian dan Sikap Ketua Keluarga Madura Yogyakarta

Di tengah panasnya situasi, Juqil Adiningrat, Ketua Keluarga Madura Yogyakarta, masih membuka peluang untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. Ia menegaskan bahwa permasalahan ini bukanlah perang antar suku, melainkan permasalahan individu-individu tertentu yang bertindak tidak bertanggung jawab.

“Kami berharap ada solusi yang jelas dan menjamin keamanan kami. Kami tetap menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika di tanah Yogyakarta yang kita cintai ini. Kami menunggu tanggapan yang baik dari pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini,” ujar Juqil.

Ia juga menegaskan bahwa langkah yang diambil oleh Keluarga Madura bukan bertujuan untuk memperkeruh keadaan, tetapi untuk menuntut keadilan dan perlindungan hukum yang seharusnya didapatkan oleh setiap warga negara.

Respons dari Tokoh Papua dan Pihak Berwenang

Menyikapi ancaman ini, Hendarno Novriansiroen, Tokoh Adat Papua di Yogyakarta, meminta agar semua pihak menahan diri dan tidak bertindak gegabah. Ia menekankan bahwa konflik tidak akan membawa manfaat bagi siapa pun, dan mengajak seluruh pihak untuk mencari jalan keluar yang lebih bijaksana.

“Kami memahami keresahan saudara-saudara kita dari Madura, namun kekerasan bukanlah solusi. Kami berharap pihak kepolisian bisa segera menangani masalah ini dengan adil agar tidak terjadi bentrokan yang merugikan kedua belah pihak,” ujar Hendarno.

Sementara itu, pihak kepolisian telah meningkatkan patroli dan berencana mengadakan pertemuan dengan kedua belah pihak guna meredam potensi konflik yang lebih besar.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencari solusi terbaik. Kami mengimbau agar semua pihak menahan diri dan tidak terpancing provokasi,” kata seorang perwakilan dari Polda DIY.

Reaksi Netizen: Aparat Diminta Bertindak Tegas

Surat terbuka yang beredar di media sosial memancing berbagai tanggapan dari netizen. Banyak yang meminta agar pihak kepolisian segera bertindak tegas dan menyelesaikan akar permasalahan ini agar konflik tidak semakin meluas.

Akun @mas_pran7 menuliskan, “Yang harus dicegah bukan hanya konfliknya, tapi juga menyelesaikan akar permasalahannya. Jika laporan warga ditangani dengan cepat, keputusan seperti ini tidak perlu terjadi.”

Sementara itu, akun @lulut_retro menambahkan, “Jika aparat bertindak tegas tanpa pandang bulu, insiden seperti ini tidak akan terjadi. Ini akibat pembiaran bertahun-tahun. Kuncinya ada di ketegasan aparat!”

Selain itu, ada juga netizen yang mengajak kedua belah pihak untuk mengutamakan dialog dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin.

“Indonesia ini rumah kita bersama, jangan sampai kita terpecah karena ulah segelintir orang. Semoga segera ada solusi terbaik,” tulis akun @rendy_12.

Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak berwenang terkait pernyataan Keluarga Madura Yogyakarta maupun ancaman Carok tersebut. Namun, masyarakat berharap konflik ini dapat segera diselesaikan secara damai agar keharmonisan di Yogyakarta tetap terjaga.

Keluarga Madura Yogyakarta Tantang Carok Terbuka Etnis Papua, Polisi Diminta Cegah Konflik

Sebagai kota pelajar yang dihuni oleh berbagai suku dan budaya, Yogyakarta diharapkan tetap menjadi tempat yang aman bagi semua warganya. Dengan penyelesaian yang baik, diharapkan konflik ini tidak berujung pada bentrokan fisik yang bisa merugikan kedua belah pihak.

Mari kita jaga persatuan dan kesatuan di Indonesia. Keberagaman adalah kekuatan kita, dan kekerasan bukanlah jalan keluar. Semoga semua pihak dapat menemukan solusi yang adil dan damai demi kebaikan bersama.

Baca juga: Ratusan Siswa Terancam Gagal Ikut SNBP 2025! Begini Kronologi Kasus SMAN 1 Mempawah: Guru Lalai Kami Terbengkalai

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150