Tips

Kata-kata yang Boleh atau Tidak Boleh Ada Dalam Skripsi

Muhammad Fatich Nur Fadli 17 September 2024 | 11:52:49

Zona Mahasiswa - Menyusun skripsi memang bukan perkara gampang. Selain harus menyiapkan data, penelitian, dan metode yang tepat, kamu juga harus memperhatikan bahasa yang digunakan. 

Baca juga: Tips Buat yang Bingung Cara Bikin Daftar Isi Otomatis di Microsoft Word

Nggak semua kata bisa digunakan di dalam skripsi, terutama yang bernada santai atau terlalu sehari-hari. Makanya, penting banget buat kamu tahu mana aja kata-kata yang boleh dan tidak boleh muncul dalam skripsi supaya karya ilmiahmu terkesan profesional dan akademis.

Artikel ini akan membahas secara mendetail kata-kata apa saja yang sebaiknya dihindari dan kata-kata apa saja yang sesuai untuk digunakan dalam skripsi.

1. Kata-Kata yang Tidak Boleh Ada dalam Skripsi

Meskipun skripsi adalah karya ilmiah yang kamu buat, ingat bahwa audiensnya adalah pembimbing, penguji, dan para akademisi. Oleh karena itu, ada beberapa jenis kata yang harus kamu hindari:

a. Bahasa Gaul atau Slang

Kamu pasti sering menggunakan bahasa gaul atau slang dalam percakapan sehari-hari, terutama di kalangan anak muda. Tapi, bahasa ini nggak cocok buat dimasukkan ke dalam skripsi, karena sifatnya yang tidak formal dan tidak baku.

Contoh kata gaul yang nggak boleh ada dalam skripsi:

  • "Nggak" → gantilah dengan "tidak."
  • "Banget" → lebih baik gunakan kata "sangat."
  • "Keren" → gantilah dengan kata "menarik" atau "luar biasa."
  • "Gimana" → sebaiknya pakai "bagaimana."

Skripsi adalah dokumen formal, jadi pastikan kamu menggunakan bahasa yang baku dan sesuai dengan standar penulisan akademik.

b. Kata-Kata Tidak Formal

Beberapa kata dalam bahasa Indonesia sebenarnya tidak gaul, tapi terkesan terlalu kasual dan informal untuk digunakan dalam skripsi. Misalnya, penggunaan kata sapaan sehari-hari yang terkesan santai.

Contoh kata-kata informal:

  • "Kamu" → lebih baik gunakan "penulis" atau "mahasiswa."
  • "Aku" → gantilah dengan "saya."

Penggunaan kata-kata yang terlalu pribadi dan informal membuat skripsi jadi kurang akademis. Sebaiknya, gunakan kata-kata yang netral dan formal.

c. Penggunaan Kata Tanya dalam Pernyataan

Pertanyaan sebaiknya dihindari dalam skripsi, kecuali dalam bab-bab tertentu seperti pendahuluan atau ketika menyusun pertanyaan penelitian. Namun, hindari penggunaan kata-kata tanya seperti "mengapa," "apa," dan "bagaimana" dalam bab yang sifatnya deskriptif atau analitis.

Misalnya:

  • "Mengapa hasil ini terjadi?" → Sebaiknya ditulis sebagai "Hasil ini terjadi karena…."

Skripsi harus memberikan jawaban yang pasti dan jelas, bukan menimbulkan lebih banyak pertanyaan bagi pembaca.

d. Kata yang Tidak Tepat atau Ambigu

Kata-kata yang maknanya ambigu atau tidak jelas juga harus dihindari dalam skripsi. Skripsi membutuhkan penjelasan yang jelas dan tegas, sehingga kata yang menimbulkan banyak interpretasi bisa membingungkan pembaca.

Contoh kata yang ambigu:

  • "Kadang-kadang" → lebih baik gunakan kata yang lebih pasti seperti "sering" atau "jarang."
  • "Mungkin" → hindari penggunaan kata ini, karena membuat pernyataan menjadi tidak pasti.

Skripsi adalah dokumen yang harus berdasar pada data yang kuat dan jelas, jadi hindari kata-kata yang kurang pasti atau tidak spesifik.

e. Bahasa yang Bersifat Subyektif

Penulisan skripsi harus bersifat objektif. Jadi, kata-kata yang menunjukkan opini pribadi atau emosi harus dihindari. Kamu harus fokus pada data dan fakta, bukan pada perasaan atau pendapat pribadi.

Contoh kata yang bersifat subyektif:

  • "Menurut saya" → hindari ini, karena skripsi bukan tempat untuk mengungkapkan pendapat pribadi. Gantilah dengan "berdasarkan penelitian ini."
  • "Saya merasa" → gantilah dengan "data menunjukkan."

2. Kata-Kata yang Boleh dan Cocok Digunakan dalam Skripsi

Setelah membahas kata-kata yang sebaiknya dihindari, sekarang saatnya kita melihat kata-kata yang cocok dan sesuai untuk digunakan dalam skripsi. Berikut adalah beberapa jenis kata yang wajib kamu gunakan supaya skripsimu terkesan akademis dan profesional.

a. Kata Kerja Formal

Kata kerja adalah bagian penting dalam penulisan akademik karena menyampaikan apa yang kamu lakukan dalam penelitian. Gunakan kata kerja yang formal dan menunjukkan aksi yang jelas.

Contoh kata kerja yang cocok:

  • "Menganalisis" → bukan "mencari tahu."
  • "Mengidentifikasi" → bukan "nemuin."
  • "Menjelaskan" → bukan "ngasih tahu."
  • "Menyimpulkan" → bukan "mikir."

Kata kerja formal seperti ini membuat argumen dan temuanmu terlihat lebih profesional.

b. Kata Hubung yang Tepat

Kata hubung atau konjungsi juga penting banget buat memastikan alur tulisanmu jelas dan mudah dipahami. Penggunaan kata hubung yang tepat membantu pembaca mengerti hubungan antara kalimat atau paragraf.

Contoh kata hubung yang cocok:

  • "Namun" → untuk menunjukkan perbedaan atau kontradiksi.
  • "Selain itu" → untuk menambah informasi.
  • "Oleh karena itu" → untuk menunjukkan kesimpulan.
  • "Sebagai hasil" → untuk menjelaskan akibat dari suatu peristiwa.

Kata-kata hubung ini membantu skripsimu jadi lebih terstruktur dan mudah diikuti oleh pembaca.

c. Kata-Kata Ilmiah

Dalam penulisan skripsi, kamu harus menggunakan kata-kata ilmiah yang sesuai dengan topik yang kamu bahas. Kata-kata ini menunjukkan bahwa kamu menguasai bidang yang sedang kamu teliti dan memahami konsep-konsep yang ada.

Contoh kata-kata ilmiah:

  • "Teori" → digunakan untuk merujuk pada konsep-konsep besar.
  • "Hipotesis" → menunjukkan dugaan awal yang didasarkan pada teori.
  • "Metodologi" → bagian penting dalam skripsi yang menjelaskan metode penelitian.
  • "Variabel" → menunjukkan faktor-faktor yang kamu teliti.

Penggunaan kata-kata ilmiah seperti ini menunjukkan bahwa skripsimu berdasar pada pengetahuan yang valid dan terpercaya.

d. Kata Keterangan yang Jelas

Dalam menjelaskan hasil penelitian, penting buat kamu menggunakan kata keterangan yang spesifik dan jelas. Ini membantu memberikan detail yang lebih akurat tentang penelitianmu.

Contoh kata keterangan yang cocok:

  • "Secara signifikan" → untuk menunjukkan perbedaan atau perubahan yang berarti.
  • "Sebagian besar" → untuk menunjukkan dominasi.
  • "Dengan jelas" → untuk menegaskan kejelasan hasil penelitian.

Kata keterangan ini memberikan kejelasan pada pembaca tentang seberapa penting atau besar pengaruh dari suatu temuan atau data.

3. Cara Menghindari Kata-Kata yang Tidak Boleh dalam Skripsi

Terkadang, saat menulis skripsi, kamu nggak sadar menggunakan kata-kata yang nggak seharusnya. Nah, berikut ini beberapa tips buat menghindari hal itu:

a. Baca Ulang Skripsimu dengan Cermat

Setelah menulis skripsi, bacalah ulang setiap bagian dengan teliti. Cek apakah ada kata-kata gaul, tidak formal, atau ambigu yang tanpa sadar kamu masukkan. Jika ada, langsung ganti dengan kata yang lebih tepat dan formal.

b. Gunakan Tesaurus atau KBBI

Kalau kamu ragu tentang penggunaan kata yang tepat, kamu bisa menggunakan KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) atau tesaurus untuk mencari sinonim yang lebih formal dan sesuai.

c. Mintalah Masukan dari Dosen atau Teman

Kadang-kadang, kita butuh masukan dari orang lain buat memastikan tulisan kita sudah sesuai. Kamu bisa meminta dosen pembimbing atau temanmu yang lebih paham soal penulisan akademis buat mengecek skripsimu.

Kata-kata yang Boleh atau Tidak Boleh Ada Dalam Skripsi

Menulis skripsi itu nggak hanya soal data dan analisis, tapi juga soal penggunaan bahasa yang tepat. Hindari penggunaan bahasa gaul, informal, subyektif, atau ambigu. Sebaliknya, gunakan kata-kata yang formal, ilmiah, dan jelas agar skripsimu terlihat lebih profesional dan akademis.

Dengan memperhatikan kata-kata yang kamu gunakan, kamu bisa membuat skripsimu nggak cuma berisi informasi yang berguna, tapi juga enak dibaca dan mudah dipahami. Jadi, selalu cek dan perbaiki pilihan kata dalam setiap tahap penulisan skripsimu, ya!

Baca juga: Gimana Kalau Skripsi Nggak Ada Referensi Penelitian Terdahulu

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150