Tips

Gimana Kalau Skripsi Nggak Ada Referensi Penelitian Terdahulu

Muhammad Fatich Nur Fadli 13 September 2024 | 10:55:47

zonamahasiswa.id - Kamu sedang berjuang menyusun skripsi, tapi ternyata topik yang kamu pilih sepertinya belum pernah diteliti sebelumnya. Wah, ini pasti bikin panik, ya? Nggak ada referensi penelitian terdahulu memang bisa jadi tantangan tersendiri. 

Baca juga: Mudah Banget, Begini Cara Mudah Belajar Bahasa Inggris Tanpa Les! 

Tapi, tenang aja! Nggak perlu buru-buru ganti topik atau merasa hopeless. Artikel ini akan memberikan beberapa tips praktis buat kamu yang skripsinya nggak punya referensi penelitian terdahulu. Yuk, simak selengkapnya!

1. Pahami Alasan Kenapa Nggak Ada Referensi

Pertama-tama, kamu perlu memahami kenapa topik yang kamu pilih nggak punya referensi penelitian terdahulu. Ada beberapa kemungkinan yang bisa jadi penyebabnya:

  • Topik Terlalu Spesifik: Bisa jadi topik yang kamu pilih sangat spesifik atau unik, sehingga belum ada peneliti lain yang tertarik atau punya akses untuk meneliti hal yang sama.
  • Bidang Penelitian Baru: Jika topikmu berada dalam bidang yang relatif baru atau topik yang belum banyak diteliti, maka wajar jika referensinya masih sedikit atau bahkan tidak ada.
  • Keterbatasan Akses: Terkadang, referensi yang ada memang tidak mudah ditemukan di jurnal online atau perpustakaan yang biasa kamu akses.

Dengan memahami alasan ini, kamu bisa lebih fokus untuk mencari solusi yang tepat daripada hanya merasa putus asa.

2. Perluas Pencarian Referensi

Jika referensi yang kamu temukan sedikit atau nggak ada, langkah berikutnya adalah memperluas area pencarian. Coba pikirkan kembali, apakah kamu sudah mencari di semua tempat yang seharusnya? Berikut beberapa ide yang bisa kamu coba:

  • Gunakan Berbagai Platform: Jangan cuma terpaku di Google Scholar atau perpustakaan kampus. Coba gunakan platform lain seperti ResearchGate, JSTOR, atau database khusus lainnya. Banyak penelitian dan jurnal bisa ditemukan di platform-platform ini.
  • Cari di Perpustakaan Fisik: Jangan hanya mengandalkan pencarian online. Mungkin perpustakaan kampus atau perpustakaan nasional punya buku atau publikasi yang relevan.
  • Telusuri Disertasi atau Tesis: Selain jurnal, kamu juga bisa mencari referensi dari disertasi atau tesis mahasiswa lainnya. Terkadang, penelitian mahasiswa punya topik yang mirip atau bisa jadi inspirasi.

3. Analisis Penelitian Sejenis

Jika referensi langsung tentang topikmu nggak ada, coba cari penelitian yang sejenis atau memiliki elemen yang mirip. Misalnya, kalau kamu meneliti tentang “Pengaruh Warna Kuning pada Kesehatan Mental,” tapi nggak ada referensi langsung, kamu bisa mencari penelitian yang lebih umum tentang “Pengaruh Warna pada Kesehatan Mental” atau “Efek Warna Kuning dalam Psikologi.”

Dengan mencari penelitian sejenis, kamu bisa mendapatkan teori dasar, metode, atau pendekatan yang relevan untuk diterapkan pada topikmu.

4. Fokus pada Teori atau Konsep Dasar

Kalau kamu benar-benar nggak menemukan penelitian spesifik, coba fokus pada teori atau konsep dasar yang mendukung penelitianmu. Misalnya, kalau kamu meneliti tentang teknologi baru, fokuslah pada teori-teori inovasi atau adopsi teknologi. Dengan begitu, kamu tetap punya landasan teori yang kuat meskipun nggak ada penelitian terdahulu yang persis sama.

5. Gunakan Data dan Studi Kasus

Jika kamu benar-benar kesulitan menemukan referensi, kamu bisa menggunakan data atau studi kasus sebagai alternatif. Contohnya, jika kamu meneliti tentang efek kampanye digital pada bisnis lokal, coba cari data statistik tentang penggunaan media sosial di bisnis lokal. Kamu juga bisa mencari studi kasus dari perusahaan atau organisasi yang pernah melakukan hal serupa.

Tips tambahan: Pastikan data yang kamu gunakan valid dan berasal dari sumber yang terpercaya. Cek apakah data tersebut relevan dengan topikmu dan bagaimana cara memanfaatkannya untuk memperkuat argumen skripsimu.

6. Gunakan Pendekatan Kualitatif

Pendekatan kualitatif bisa jadi solusi ketika nggak ada referensi penelitian terdahulu yang relevan. Dengan metode kualitatif, kamu bisa mengeksplorasi topik yang belum pernah diteliti dengan lebih mendalam. Kamu bisa melakukan wawancara, studi lapangan, atau observasi langsung untuk mendapatkan data primer yang orisinal.

Metode ini sering digunakan dalam penelitian sosial dan humaniora, di mana penelitian terdahulu belum banyak atau belum ada sama sekali. Keuntungan dari pendekatan kualitatif adalah kamu bisa lebih fleksibel dalam mengembangkan argumen dan teori baru yang orisinal.

7. Konsultasi dengan Dosen Pembimbing

Jika kamu merasa stuck dan bingung harus gimana, segera konsultasikan masalah ini dengan dosen pembimbing. Mereka biasanya punya wawasan lebih luas dan bisa memberikan saran atau referensi yang mungkin belum terpikirkan olehmu.

Tips tambahan:
Jangan hanya datang dengan masalah. Cobalah untuk membawa beberapa opsi atau alternatif solusi yang sudah kamu pikirkan. Ini akan menunjukkan bahwa kamu serius dan sudah berusaha mencari solusi sendiri.

8. Eksplorasi Interdisipliner

Coba pikirkan apakah topikmu bisa didekati dari sudut pandang yang berbeda. Misalnya, kalau kamu meneliti tentang teknologi, bisa jadi ada pendekatan dari perspektif sosial, ekonomi, atau budaya yang belum pernah kamu pertimbangkan. Penelitian interdisipliner sering membuka banyak peluang untuk menemukan referensi yang sebelumnya tidak terpikirkan.

9. Gunakan Metode Penelitian Eksploratif

Metode penelitian eksploratif bisa menjadi pilihan jika kamu menemukan sedikit atau tidak ada penelitian terdahulu. Penelitian eksploratif bertujuan untuk menemukan atau mengidentifikasi masalah yang belum pernah diteliti secara mendalam. Metode ini tidak membutuhkan banyak referensi awal karena fokusnya adalah mengeksplorasi isu baru dan mengumpulkan data primer yang belum ada.

10. Jangan Takut Inovatif

Jika memang topik kamu belum pernah diteliti sebelumnya, ini bisa jadi peluang besar! Kamu bisa membuka wawasan baru dan memberikan kontribusi yang signifikan pada bidang yang kamu teliti. Tetaplah yakin dengan topikmu dan berani mengajukan argumen serta metode baru yang bisa memperkuat penelitianmu.

Gimana Kalau Skripsi Nggak Ada Referensi Penelitian Terdahulu

Nggak punya referensi penelitian terdahulu memang bisa bikin panik, tapi ini bukan akhir dari segalanya. Dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa tetap menyusun skripsi yang berkualitas dan orisinal. Ingat, setiap penelitian punya tantangan dan kesempatan masing-masing. Jangan takut untuk mencari referensi lebih luas, berdiskusi dengan dosen pembimbing, atau bahkan mengeksplorasi topik dari perspektif yang berbeda. Yang penting, tetap semangat dan terus belajar!

Jadi, kalau kamu menghadapi situasi ini, jangan langsung menyerah, ya. Gunakan tips di atas dan tunjukkan bahwa kamu bisa mengatasinya! Selamat menyusun skripsi dan semoga sukses!

Baca juga: Ternyata Dapet IP 3.0 Tiap Semester Itu Mudah Banget! Asal Tau Strateginya

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150