zonamahasiswa.id - Halo, Sobat Zona. Kalau minggu lalu Mimin mengulas tentang jurusan Biologi, nah sekarang bagaimana kalau kita ganti ke rumpun Soshum yang nggak kalah kecenya dengan Saintek. Semua pasti sudah tahu bahwa jurusan Bahasa Inggris termasuk favorit dan passing grade-nya tinggi.

Dengan begitu muncul lah berbagai stereotip atau omongan-omongan yang ditujukan kepada mahasiswa Bahasa Inggris. Eh, tapi bukan dalam konotasi negatif lho ya. Kalau ada mahasiswa lain yang mempertanyakan kebenarannya pasti kalian cuma bisa meringis sambil bingung mencari jawaban. Benar nggak?

Okay, daripada bertanya-tanya stereotip untuk mahasiswa Bahasa Inggrsi seperti apa sih yang sering muncul? Yuk, simak ulasan Mimin berikut ini.

Baca Juga: 5 Fakta Menyenangkan Mengenai Mahasiswa Biologi, Apakah Benar?

Lancar Ngomong Pakai Bahasa Inggris

Satu hal yang terpikirkan saat melihat mahasiswa jurusan Bahasa Inggris adalah speaking-nya sudah seperti native speaker. Nggak salah sih, tapi kan itu hanya berlaku bagi mereka yang benar-benar mendalami atau berlatih dengan baik cara berbicara. Kalau bagi pemula, sama saja seperti orang awam.

Justru banyak kok mahasiswa Bahasa Inggris yang ngomongnya masih belepotan. Stereotip ini bisa muncul karena mahasiswa jurusan tersebut mempelajari vocabulary dan pronunciation, sehingga bicaranya lancar seperti native speaker.

Pasti TOEFL-nya High Score

Sebagai mahasiswa Bahasa Inggris sudah nggak heran lagi kalau nilai TOEFL-nya tinggi. Memangnya iya? Faktanya hanya beberapa saja kok yang mampu meraih high score. Walaupun terbiasa mennggunakan bahasa Inggris, tapi belum menjamin mereka sejago itu kok.

Banyak juga kok yang nilainya pas-pasan cenderung hancur. Hehehe, apakah kalian termasuk? Bisa kita simpulkan kalau itu tergantung dengan masing-masing individunya, ya.

Bisa Translate Gratis

Nasib mahasiswa Bahasa Inggris, yaitu harus bisa menjawab atau setidaknya tahu kalau ada orang lain yang bertanya. Ya, mungkin karena itu merupakan makanan sehari-harinya, sehingga mau bagaimanapun tetap harus bisa menjawab.

Lalu, kalau biasanya ada teman yang dapat tugas bikin esai atau resume jurnal ilmiah bahasa Inggris, nggak perlu repot-repot, karena pasti langsung mendatagi Sobat Zona. Ada yang punya teman seperti itu?

Rasanya pingin nolak, tapi ingat kalau itu teman sendiri. Jadi, ya sudah deh nggak apa-apa sesekali kan. Paling nanti juga bonusnya kopi satu cup lengkap sama dessert-nya.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Seputar Mahasiswa Kedokteran, Katanya sih Calon Menantu Idaman

Cita-citanya Selalu Jadi Guru

Selanjutnya, stereotip mahasiswa jurusan Bahasa Inggris adalah kalau lulus pasti jadi guru yang killer. Waduh, sepertinya selain Matematika, Fisika, Kimia, sekarang muncul Bahasa Inggris. Padahal kan nanti kita jadi guru yang sabar ya nggak sih?

Tapi, memang guru bahasa Inggris identik dengan sifatnya yang tegas. Sehingga membuat anak didiknya ketar-ketir ketika pelajarannya. Sejujurnya, jurusan ini cukup fleksibel. Bisa jadi guru, dosen, translator, jurnalis, dan lain sebagainya. Kalau ditanya mau jadi apa saat lulus nanti, kebanyakan jawabannya guru.

Dibilang Sok-sokan Kalau Pakai Bahasa Inggris

Niatnya sih buat melatih spelling dan speaking, tapi malah dibilang sok-sokan ngomong pakai bahasa Inggris. Percaya deh dimana pun kalian berada selalu ada yang nyinyir. Sabar saja, nggak perlu kalian hiraukan mereka.

Toh, juga nggak merugikan sejuta umat. Masa mahasiswa bahasa Inggris malah ngomongin sejarah atau bahasa Mandarin. Agak kurang make sense juga.

Stereotip yang Melekat pada Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris, Kudu Bangga atau Nangis nih?

Itulah ulasan Mimin mengenai berbagai stereotip yang melekat pada mahasiswa jurusan Bahasa Inggris. Gimana nih, pada relate nggak?

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan serta aktifkan notifikasinya ya. Sampai jumpa.

Baca Juga: Kalian Calon Mahasiswa Akuntansi? Simak 4 Fakta Mengejutkan tentang Jurusan Ini