zonamahasiswa.id - Ketika hari sudah mulai petang dan kelelahan setelah ospek tadi, gue mutusin untuk istirahat sendiri di dalam kelas. Tapi anehnya, gue udah muter-muter area kampus tapi nggak ada kelas yang dibuka.
“Cihh, sial..... masak nggak ada satupun kelas yang dibuka, trus Gue mau tidur di mana?†gerutuku sambil berkeliling mencari barangkali ada kelas yang lupa belum dikunci oleh satpam.
Benar saja, ada satu kelas yang terlihat mempersilahkanku untuk masuk ke dalamnya, kalau dilihat dari luar kelas itu sama saja dengan kelas-kelas lainnya. Kelas dengan tulisan M7, letaknya pun menurutku sangat strategis karena depan perpustakaan (strastegis buat rebahan maksudnya).
Tidak perlu menunggu waktu lama, Gue pun segera memasuki ruang kelas itu. Ruangan itu tampak sunyi dan juga sepi, tapi aku sudah tak peduli. Karena yang ada di pikiranku sekarang adalah alam Mimpi.
Sans pun langsung menuju ke pojok ruangan dan langsung rebahan, tak lupa ia jadikan tasnya sebagai alas untuk menopang kepala. Di saat teman-teman yang lain masih sibuk mengantri wudhu karena waktu sudah menunjukkan pukul 05.40 yang mengingatkan bahwa ini sudah waktunya menghadap kepada sang pencipta.
Tapi berbeda dengan Sans, dia justru masih asik dengan alam bawah sadarnya. Di sana ia bermimpi sedang bertemu gadis cantik dengan gaun putih yang menjuntai dan rambut panjang terurai.
Tidak beberapa lama kemudian Gue baru menyadari, bahwa sedari tadi Gue tidur seperti ada sosok yang mengintai. Tapi Gue masih mencoba untuk tenang, karena nggak mau sampai ketinggalan mimpi bersama gadis cantik ini.
Makin lama hawa dalam ruangan itu makin berbeda, seperti ada sesuatu yang aneh di dalamnya. Perlahan tapi pasti, Sans mencoba untuk membuka matanya. Dan betapa terkejudnya ia ketika membuka mata sudah disambut dengan berbagai macam hantu yang menyeramkan.
Sontak Sans pun langsung terkejut dan ingin lari sekencang-kencangnya, tapi rasanya ia tak sanggup. Karena badannya lemas saat melihat banyaknya makhluk-makhluk halus yang berada di sana.
Tak beberapa lama, datanglah seorang gadis cantik namun punggung nya bolong dan berkata.
“Lain kali jangan masuk rumah orang sembarangan ya ganteng†bisiknya di dekat telinga Sans.
“Takutnya nanti kamu jadi se-alam sama kita†lanjutnya sambil mengeluarkan suara merdu nan menakutkan, pasti sudah tau lah suaranya gimana.
Akhirnya tanpa menunggu aba-aba Sans langsung berlari sekencang-kencangnya untuk menuju ke masjid kampus, di mana teman-temanya tengah melaksanakan ibadah maghrib berjamaah.
Sialnya saat di perjalanan ia justru bertemu dengan sosok putih yang sedang berjalan menuju ke arah masjid secara bersamaan. Ia menggunakan setelan putih yang menjuntai hingga tanah, tetapi bedanya yang ini nggak bolong punggung nya.
“Njir...... gue kok di mana-mana ketemu sama makhluk yang beda alam sih? Taulah gue ganteng tapi nggak usah diikutin juga†gerutu Sans sambil lari tanpa mau menatap sosok putih itu lagi.
Tak lama setelahnya sosok itu berbalik dan bingung melihat tingkah aneh Sans yang ketakutan melihatnya. Padahal ia bukanlah hantu yang dimaksud Sans, dia adalah teman satu angkatan Sans yang baru saja pulang dari masjid.
Saat Sans memasuki masjid, ternyata teman-temannya sudah selesai melaksanakan sholat semua, akhirnya ia pun terpaksa mengerjakan sholat maghrib sendirian. Saat sholat sebenarnya ia sudah merasakan sesuatu yang berbeda, tapi entah itu perasaan seperti apa.
Ketika dua salam sudah dilaksanakan, tak lupa Sans pun berdoa pada sang pencipta. Ketika Sans membaca Al-fatihah, tiba-tiba ada suara yang menyaut dari belakangnya.
"Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin" dengan lantang dan juga khusyuk, tiba-tiba dari belakang ada suara sautan.
"Aamiin...." saut sosok yang dibelakang Sans, sambil tertawa cekikikan.
"Uanjir, kok lo ada di mana-mana sih" Kaget Sans sambil lari keluar masjid.
Tapi hantu ini justru jail, ia malah menghalangi jalan Sans yang ingin keluar dari masjid.
"Janc** kau nggak tahu orang lagi ketakutan apa, minggir sana" kata Sans sambil berusaha pergi melewatinya.
Tapi hantu ini justru diam di tempatnya dan tidak mau beranjak, hantu itu justru mendekati Sans. Otomatis Sans pun mundur-mundur karena ketakutan.
"Heh, kampret emang nih setan. Gue kan udah bilang jangan dekat-dekat gua batal ntar" Teriak Sans sambil memarahi hantu tersebut.
Kemudian tanpa menunggu aba-aba, Sans pun segera pergi meninggalkan masjid dengan segera. Karena ia berlari sambil tidak memperhatikan jalan Sans pun tidak sengaja menabrak seseorang.
"Brukk"
Sontak Sans langsung menatap orang yang ada di hadapannya sekarang, ada rasa yang tidak bisa ia jelaskan begitu saja. Apalagi saat mata mereka saling bertemu tanpa sengaja. Rasanya, tidak bisa dijelaskan lagi.
(Pandangan pertama awal aku berjumpa) kurang lebih gitu lah ya.
Jangan Masuk ke Rumahku Eps. 02
Bagaiamana, kira-kira siapakah orang yang ditabrak Sans tadi selepas dari masjid? Penasaran, jangan lupa simak ulasan yang lainnya yan!
Baca Juga: Bikin Merinding! Inilah Sosok Hantu Tanpa Kaki di Universitas Brawijaya
Komentar
0