Berita

Heboh Teror Pinjol Diduga Bikin Nasabah Bunuh Diri, Biaya Layanan Nyaris 2 Kali Lipat Pokok Pinjaman!

Alif Laili Munazila 20 September 2023 | 09:53:58

zonamahasiswa.id - Godaan maut pinjaman online (pinjol) ternyata sulit untuk masyarakat Indonesia abaikan. Namun efeknya sungguh fatal, seperti yang terjadi pada salah satu nasabah perusahaan pinjaman online (pinjol) satu ini yang sampai mengakhiri hidupnya.

Baca juga: Menolak saat Dipalak Uang, Mata Siswi SD Buta usai Dicolok Kakak Kelas Pakai Tusuk Bakso, Begini Kronologinya

Gagal Bayar hingga Mengakhiri Hidup

Sekali lagi, perusahaan penyedia layanan pinjaman online alias pinjol kembali memakan korban. Kali ini, kisah pilu nasabah pinjol diunggah kisahnya oleh akun Twitter @rakyatvspinjol pada hari Minggu (17/9) lalu.

Utas Twitter tersebut kini sudah mendapatkan tayangan hingga 1,3 juta. Dalam utas tersebut, admin menceritakan kisah tragis seorang nasabah pinjol yang mengakhiri hidupnya diduga karena frustasi gagal bayar pinjaman.

Dari cerita yang diangkat akun @rakyatvspinjol, nasabah ini berinsial K. K diketahui meminjam uang sebesar Rp9,4 juta di perusahaan pinjol AdaKami. Tapi pada akhirnya, pinjaman K membengkak hingga di angka Rp18-Rp19 juta.

K sendiri diketahui adalah seorang suami dan ayah. Ia diketahui memiliki seorang putri yang masih balita berumur 3 tahun. Setelah meminjam uang di AdaKami, K mulai kesulitan membayar pinjamannya itu.

Dari sanalah teror pinjol mulai menghantuinya. Teror tahap pertama dimulai dengan debt collector AdaKami terus menelpon perusahaan tempat K bekerja.

K sendiri diketahui bekerja sebagai pegawai honorer di salah satu kantor pemerintahan dengan kontrak 5 tahun. Adanya teror telpon ke nomor operator kantor akhirnya membuat kinerja kantor K terganggu.

K akhirnya terpaksa dipecat karena teror telpon sudah mengganggu kantornya. Bingung dan merasa memiliki tanggung jawab sebagai kepala keluarga, K akhirnya berbohong kepada keluarganya jika ia dipecat karena SKnya tidak diperpanjang saja.

Mendengar kabar bahwa K dipecat, keluarga K pun berusaha membantu kehidupan K tanpa tahu jika ia sebenarnya memendam permasalahan besar. Istri dan anaknya pun akhirnya pulang ke rumah orang tuanya.

Teror tahap kedua pun dimulai. Rumah K mulai kedatangan banyak order fiktif dari Gojek ataupun GoFood. Dalam 1 harinya, rumah K bisa kedatangan 5-6 order fiktif. Tentu saja K tidak mau membayar orderan tersebut karena memang tidak memesan.

Ada driver ojek online (ojol) yang paham jika orderan itu adalah orderan fiktir sehingga tidak memaksa K untuk membayar, namun ada juga driver ojol yang memaksa K untuk tetap membayar makanan tersebut.

Lama-lama, K tidak mampu membayar semua orderan fiktir tersebut setiap harinya. Pada saat itu, para tetangga K ada yang mencoba membantu dengan membayar orderan fiktif tersebut meski mereka tidak memesan, namun mereka tidak bisa membantu terus setiap harinya.

Hingga pada satu hari, keluarga besar mencoba memediasi K dengan istrinya. Dari sana, K akhirnya terpaksa bercerita jika dirinya punya masalah tunggakan pinjaman di pinjol.

Ia pun juga menceritakan jika penyebab ia dipecat hingga orderan fiktif itu akibat dari perbuatan perusahaan pinjol yang dipinjaminya. Mendengar hal itu, sang istri akhirnya benar-benar tidak mau pulang ke rumah bersama mereka karena takut dengan semua teroran itu.

Teror dari AdaKami masih terus berlanjut. Hingga akhirnya, K memilih mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri di rumahnya sendiri pada Mei 2023 lalu.

Dan mirisnya, teror dari AdaKami masih terus berlanjut meskipun K sudah tiada. "Setelah K bunuh diri dan meninggal, apakah teror DC AdaKami berhenti? Jawabannya tidak," tulis akun @rakyatvspinjol.

Akhirnya, pihak keluarga terpaksa mengangkat telpon teror dari AdaKami. Keluarga K berusaha memberitahu jika K sendiri sudah meninggal dunia. Namun pihak AdaKami tak percaya dan tetap meminta uang pinjaman beserta semua tambahan biayanya dikembalikan.

Bahkan pihak AdaKami mengatakan jika keluarga K berbohong tentang kematian K agar tidak perlu membayar.

Pihak keluarga pun sudah membawa kasus ini ke ranah kepolisian. Pihak polisi juga yang menemukan adanya surat terakhir yang ditulis tangan oleh K.

Dalam surat terakhirnya itu, K menulis jika AdaKami sudah merusak hidupnya. "Di dalamnya K menulis dengan sangat jelas bahwa 'AdaKami telah merusak hidupnya'," tulis akun @rakyatvspinjol.

Respon Perusahaan Pinjol Terkait

Mengetahui utas Twitter yang kini sudah ramai diberitakan di berbagai portal berita, pihak perusahaan pinjol AdaKami akhirnya buka suara menanggapi kematian salah satu nasabahnya.

Brand Manager AdaKami, Jonathan Kriss mengatakan jika pihaknya sudah menerima laporan terkait proses penagihan Desk Collector (DC) AdaKami dan berkomitmen akan melakukan penyelidikan terhadap kasus ini.

"AdaKami turut prihatin mendengar kabar berita tersebut. Saat ini pihak kami telah menghubungi pemilik akun @rakyatvspinjol untuk meminta keterangan lebih lanjut dan masih mencoba mengumpulkan fakta agar dapat melalukan investigasi lebih mendalam," ucap Jonathan.

Pihak AdaKami juga berusaha untuk mendapatkan nama korban dan keluarga agar mereka bisa melakukan konfirmasi dan investigasi secara menyeluruh.

Heboh Teror Pinjol Diduga Bikin Nasabah Bunuh Diri, Biaya Layanan Nyaris 2 Kali Lipat Pokok Pinjaman!

Itulah ulasan mengenai kasus seorang nasabah pinjol yang bunuh diri diduga karena gagal bayar utang hingga terus diteror perusahaan pinjol yang bersangkutan.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Bersaing Dapat Kerjaan, Antrean Panjang Pelamar Kerja Pabrik Ini Berjuang Kirim Berkas Lamaran

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150