Zona Mahasiswa - Kisruh uang donasi pengobatan yang melibatkan korban penyiraman air keras, Agus Salim dengan Pratiwi Noviyanthi sepertinya belum menemukan titik terang.
Baca juga: Polisi Bakal Periksa Isa Zega Selebgram Transgender yang Bikin Gaduh Gegara Umrah Pakai Hijab
Keputusan Pratiwi Noviyanthi menolak kesepakatan damai untuk kedua kalinya membuat Agus Salim kecewa berat.
Sang korban penyiraman air keras yang viral di media sosial itu sempat berharap bisa menuntaskan kisruh donasi hari ini.
Agus Salim sudah lelah menghadapi masalah berkepanjangan dengan Pratiwi Noviyanthi. Ia sekali lagi meminta maaf ke Novi kalau masih dianggap menyalahgunakan kepercayaan dalam memanfaatkan uang hasil donasi.
Namun, Pratiwi Noviyanthi tetap pada sikapnya untuk menolak kesepakatan damai. Ia mengaku cuma berusaha menjaga amanah para donatur.
Dalam momen tersebut, tampak Agus Salim didampingi oleh tim kuasa hukumnya yakni Farhat Abbas dan Krisna Murti. Demikian pula dengan Teh Novi yang juga didamping oleh tim pengacaranya.
Mediasi antar kedua belah pihak itu pun gagal usai Novi memutuskan walkout dan langsung pergi lantaran permintaannya untuk menghadirkan Denny Sumargo (Densu) di pertemuan tersebut ditolak oleh pihak Agus.
Kejadian itu bermula saat YouTuber bernama lengkap Pratiwi Noviyanthi tersebut meminta Densu untuk ikut dilibatkan dalam pertemuan mediasi itu.
"Bang Densu harus dilibatkan," kata Novi dalam pertemuan mediasi yang berlangsung di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa, 26 November 2024.
Novi pun lalu menghubungi Denny Sumargo lewat sambungan telepon. Kepada Novi, Densu berpendapat bahwa Agus Salim sudah tidak butuh uang donasi karena sudah dibantu oleh tim Krisna Murti.
Menanggapi hal itu, Farhat Abbas pun geram dan menyebut bahwa Densu tak perlu dilibatkan dalam mediasi tersebut.
Lantaran pihak Agus menolak melibatkan Densu dalam pertemuan mediasi itu, Novi pun batal menandatangani kesepakatan damai.
Padahal sebelumnya, pihak Novi sudah menyerahkan draf kesepakatan damai kepada pihak Agus pada pertemuan itu.
Salah satu poin dalam draf kesepakatan damai tersebut yakni pihak Novi mengizinkan Agus Salim untuk memakai uang donasi guna kebutuhan pengobatan matanya dan keperluan hidupnya sehari-hari.
Akan tetapi, pengelolaan uang donasi tersebut tetap dilakukan oleh Yayasan Peduli Kemanusiaan milik Teh Novi.
Setelah Novi menolak berdamai, Agus pun sambil memegang mic pengeras suara kemudian berteriak-teriak sambil menangis histeris.
"Selama ini Agus sakit, Agus ini orang sakit. Agus orang buta, tapi kenapa semua mengecam Agus!" teriak Agus sambil menangis histeris.
Mendengar Agus Salim berteriak-teriak, Teh Novi pun memilih walkout dan langsung pergi meninggalkan pertemuan mediasi tersebut.
Konflik antara Agus Salim, korban penyiraman air keras, dan Pratiwi Noviyanthi, seorang YouTuber yang pernah menggalang dana untuk membantu pengobatan Agus, semakin menjadi sorotan publik. Upaya damai antara kedua pihak kembali gagal setelah Pratiwi menolak kesepakatan yang diajukan.
Ketegangan yang terjadi dalam mediasi tersebut memperlihatkan sisi emosional dari kedua belah pihak, dengan Agus menangis histeris dan Pratiwi memutuskan untuk walkout. Tapi apa sebenarnya yang menyebabkan konflik ini begitu rumit hingga tak kunjung menemukan titik terang?
Awal Konflik dan Penggalangan Dana
Agus Salim, korban penyiraman air keras yang kondisinya viral di media sosial, sempat mendapatkan perhatian luas dari masyarakat. Untuk membantu pengobatannya, Pratiwi Noviyanthi, yang dikenal dengan nama Teh Novi, melakukan penggalangan dana melalui platform digital.
Namun, masalah mulai muncul ketika ada dugaan bahwa uang donasi tersebut tidak dikelola dengan baik. Beberapa donatur mempertanyakan transparansi penggunaan dana, dan Pratiwi merasa bertanggung jawab untuk memastikan bahwa uang tersebut digunakan sesuai tujuan.
Gagalnya Mediasi Pertama
Upaya mediasi pertama antara Agus dan Pratiwi sebelumnya sudah menemui jalan buntu. Saat itu, kedua pihak gagal mencapai kesepakatan terkait bagaimana pengelolaan uang donasi dilakukan.
Meski Agus sudah meminta maaf secara terbuka, Pratiwi tetap bersikeras menjaga amanah para donatur. Ia merasa bahwa dana donasi harus dikelola dengan penuh transparansi dan diawasi oleh lembaga terpercaya.
Mediasi Kedua: Harapan yang Pupus
Pada mediasi kedua yang berlangsung di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa, 26 November 2024, harapan sempat muncul untuk menyelesaikan konflik ini. Namun, lagi-lagi, pertemuan tersebut berakhir tanpa solusi.
Dalam mediasi tersebut, Pratiwi Noviyanthi didampingi tim kuasa hukumnya, sementara Agus Salim didampingi Farhat Abbas dan Krisna Murti. Pertemuan ini diwarnai ketegangan sejak awal.
Permintaan Pratiwi untuk Melibatkan Denny Sumargo
Salah satu momen paling kontroversial dalam mediasi ini adalah ketika Pratiwi meminta agar Denny Sumargo, atau Densu, ikut dilibatkan. Pratiwi menghubungi Densu melalui telepon untuk meminta pandangannya.
Densu mengatakan bahwa Agus Salim seharusnya tidak lagi membutuhkan uang donasi karena sudah mendapatkan bantuan dari tim Krisna Murti. Pernyataan ini membuat tim Agus merasa tersinggung, terutama Farhat Abbas yang dengan tegas menolak kehadiran Densu dalam mediasi.
"Bang Densu harus dilibatkan," kata Pratiwi dalam mediasi. Namun, pihak Agus menganggap bahwa Densu tidak relevan untuk diikutsertakan.
Reaksi Publik
Drama ini menjadi perbincangan hangat di media sosial. Publik terbelah menjadi dua kubu:
- Pendukung Agus Salim
Banyak yang merasa bahwa Agus adalah korban penyiraman air keras dan membutuhkan empati lebih. Mereka menganggap konflik ini terlalu membebani Agus, yang seharusnya fokus pada proses penyembuhan. - Pendukung Pratiwi Noviyanthi
Sementara itu, pendukung Pratiwi mengapresiasi sikapnya yang tegas menjaga amanah para donatur. Mereka menilai bahwa Pratiwi hanya ingin memastikan bahwa dana digunakan secara transparan.
Meski begitu, banyak juga yang menyayangkan konflik ini terus diperpanjang tanpa menemukan solusi konkret.
Pentingnya Transparansi dalam Donasi
Kasus ini memberikan pelajaran penting tentang pengelolaan dana donasi. Transparansi menjadi kunci untuk menghindari konflik seperti yang terjadi antara Agus dan Pratiwi.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah serupa:
- Menyediakan Laporan Keuangan Terbuka
Pihak yang menggalang dana harus memberikan laporan keuangan secara rutin kepada donatur. - Menggunakan Pihak Ketiga untuk Pengelolaan Dana
Melibatkan lembaga terpercaya dapat membantu menjaga transparansi dan akuntabilitas. - Komunikasi yang Jelas
Semua pihak, baik penerima dana maupun pengelola, harus menjalin komunikasi yang baik untuk menghindari kesalahpahaman.
Bagaimana Kelanjutannya?
Hingga kini, belum ada titik terang dari konflik ini. Agus Salim berharap masalah ini segera selesai, sementara Pratiwi Noviyanthi tetap teguh dengan pendiriannya.
Publik tentu berharap agar kedua belah pihak bisa segera menemukan solusi damai. Karena pada akhirnya, tujuan utama dari donasi ini adalah membantu Agus Salim, bukan menciptakan drama berkepanjangan.
Gagal Damai dengan Pratiwi Noviyanthi, Agus Menangis Histeris: Agus Ini Sakit, Bukan Orang Jahat
Kisruh antara Agus Salim dan Pratiwi Noviyanthi adalah pengingat bagi kita semua tentang pentingnya kepercayaan dan transparansi dalam penggalangan dana. Semoga ke depannya, konflik ini dapat diselesaikan dengan cara yang adil dan bijak, tanpa melupakan tujuan utama: membantu mereka yang membutuhkan.
Komentar
0