zonamahasiswa.id - Kabar mengenai Pak Ribut yang sedang viral di media sosial masih terus dibicarakan hingga saat ini. Identitas guru asal Lumajang itu mendadak viral berkat videonya kala mengajar anak didiknya melejit di media sosial TikTok.
Banyak warganet yang menyoroti karakter Pak Ribut ketika mengajar hingga memberikan penjelasan pada muridnya. Namun ada pula yang menyoroti perihal edukasi seks yang diberikannya. Oleh karenanya, Pak Ribut dipanggil Kepala Dinas Pendidikan Lumajang (Kadindik Lumajang) terkait video viralnya mengenai edukasi tersebut.
Baca Juga: Mahasiswa Terlilit Pinjol hingga Rp200 Juta, Orang Tua Ganti Rugi Terpaksa Jual Aset
Penjelasan Kadindik Lumajang
Sempat heboh di media sosial mengenai Pak Ribut seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Lumajang yang menjelaskan tentang Kaum Sodom Nabi Luth. Mengenai hal itu, sebagian masyarakat mengadukan videonya ke Dinas Pendidikan Lumajang.
Dalam laporannya, masyarakat mempertanyakan tentang pendidikan seksual pada anak-anak yang duduk di bangku SD sudah benar atau tidak. Lantas, Kadispendik Lumajang Agus Salim memberikan klarifikasinya mengenai video viral Pak Ribut.
Mengutip Detik Jatim, pihaknya segera memanggil pemilik nama asli Ribut Santosa itu ke kantornya. Pada pertemuannya itu, tidak ada sanksi yang diberikan oleh pihak Dinas Pendidikan.
Agus menyebut yang disampaikan oleh Pak Ribut bukan bagian dari pendidikan seksual melainkan termasuk materi pelajaran Pendidikan Agama Islam.
"Apa yang disampaikan Pak Ribut bukanlah pendidikan seksual melainkan bagian dari meteri Pendidikan Agama Islam," ungkap Agus (26/3).
Lebih jelasnya, sebelum itu Agus menyaksikan video Pak Ribut yang viral di media sosial mengenai Kaum Sodom Nabi Luth. Ia pun mengutarakan metode pengajaran Pak Ribut dalam video tersebut sudah benar.
"Saya sudah melihat utuh yang di TikTok itu, jadi Pak Ribut mengajarnya sudah benar membahas materi yang diujikan tentang Agama Islam. Nabi Luth memang punya kaum yang namanya Kaum Sodom. Dia (Pak Ribu) tanya apa Kaum Sodom itu? Lalu dijawab anak-anak. Ketika video itu dipotong, akhirnya jadi masalah," tuturnya.
Ia menyampaikan materi Kaum Sodom memang bagian dari mata pelajaran Agama Islam yang diujikan dalam Penilaian Tengah Semester (PTS). Agus menegaskan memang sudah seharusnya menyampaikan perihal materi terkait dengan apa adanya memakai bahasa yang dimengerti oleh anak-anak.
Tanggapan Warganet
Video yang tengah viral di media sosial itu makin menjadi topik panas dikalangan warganet. banyak dari mereka yang mengutarakan berbagai komentar hingga mengundang pro-kontra. Sampai kabar ini ditulis, Pak Ribut menjadi trending topik di media Sosial Twitter.
Warganet menyoroti metode pengajaran Pak Ribut yang memang sudah sesuai dengan materi yang sedang ia ajarkan. Maka dari itu, banyak warganet yang berbondong-bondong membela Pak Ribut di tengah berita miring tentang cara mengajarnya.
"Video baik-baik saja begini, lalu dipotong dan dijadikan alasan untuk membully Pak Ribut. Siapa pelakunya?" cuitan salah satu warganet.
"Pak Kadin Lumajang ini harusnya berterima kasih sama Pak Ribut, guru PTT, ikhlas mengajar di pelosok. Mengajarkan seksualitas dengan bahasa yang dipahami anak-anak," ujar warganet lainnya.
"Kita butuh sejuta guru dengan passion seperti Pak Ribut, sebab banyak guru yang cuma mengajar sebagai pekerja. Kadindik Lumajang harusnya sangat bangga dan menjadikannya sebagai model cara mengajar yang atraktif," tambahnya.
Fakta Pak Ribut Guru SD Viral: Dipanggil Kadindik Lumajang hingga Dibela Warganet
Itulah ulasan mengenai fakta kontroversial video viral Pak Ribut seorang guru SD di Lumajang yang dipanggil oleh Kdindik Lumajang karena cara mengajarnya.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca Juga: Diduga Lecehkan Mahasiswi, Dosen UMT Diskors Pihak Kampus
Komentar
0