Opini

Dear Pengguna Medsos, Cianjur Masih Butuh Bantuan Meski Berhembus Isu Sempat Ditolak

Nisrina Salsabila 02 Desember 2022 | 20:40:43

zonamahasiswa.id - Banyak kontroversi yang melanda para korban gempa Cianjur. Makin ke sini rasanya makin panas dengan pemberitaan miring mengenai mereka yang katanya menolak bantuan. Entah benar atau tidak, namun mestinya seseorang harus bijaksana soal isu sosial seperti ini.

Baca Juga: Miris! Lokasi Gempa Cianjur Mendadak Jadi Tempat Selfie: Ini Bukan Wisata Bencana

Cianjur Masih Butuh Bantuan

Setiap bencana yang datang seperti sudah digariskan oleh Sang Pencipta. Begitu pula dengan bencana gempa bumi yang terjadi di Cianjur. 

Tentu tak ada yang ingin musibah seperti ini terjadi. Namun, apa jadinya jika mereka yang ada di dunia maya menyebut Cianjur layak mendapat musibah seperti itu?

Perkataan ini mereka lontarkan ketika menyaksikan sebuah video viral yang memperlihatkan seseorang sedang mencopot label bertuliskan 'Tim Aksi Kasih Gereja Reformed Injil Indonesia' di tenda pengungsian korban gempa Cianjur.

Belum lagi soal mereka yang kabarnya mengeluh bantuan makanan hanya ada mi instan. Berdasarkan informsi, mereka mengkhawatirkan kondisi lambung mereka jika memakan mi instan.

Tetapi untuk kondisi seperti ini, sepertinya sangat layak untuk dikonsumsi. Terlebih, pemerintah pun tentu tak hanya memberikan bantuan makanan berupa mi instan, masih ada bahan makanan lain yang bisa diolah dan dikonsumsi oleh para pengungsi.

Apalagi yang paling meresahkan ada pengungsi yang berharap mendapat tenda camping. Entah dari mana ide tersebut tercetus, tapi sejumlah kontroversi itu apa benar demikian?

Muncul pertanyaan besar ketika banyak orang yang menyudutkan para korban gempa Cianjur karena enggan menerima bantuan. Isu liar itu sudah beredar hingga netizen pun menganggap masyarakat Cianjur layak mendapat musibah.

Bupati Cianjur Herman Suherman sempat mengungkap kekecewaannya dengan adanya postingan yang mengakibatkan salah paham di media sosial.

Banyak yang menyebut warga Cianjur dengan para pengungsi itu tidak toleran, kurang bersyukur, hingga tak tahu cara berterima kasih.

Padahal kenyatannya, semua pengungsi masih membutuhkan bantuan meski pemerintah sudah menyiapkan logistik bagi mereka.

Lagi-lagi, dari kasus ini banyak pelajaran yang bisa dipetik khususnya para pengguna media sosial alias medsos. Banyak netizen di luar sana mengunggah video maupun foto yang dinilai memojokkan para korban gempa Cianjur.

Kabarnya kontroversi tersebut diketahui berasal dari oknum yang notabene bukan merupakan warga Cianjur. Oknum-oknum seperti ini sangat meresahkan para korban yang masih membutuhkan uluran tangan dari orang lain.

Masalah ini semakin besar karena banyak oknum yang memanfaatkan situasi berduka menjadi kesempatan untuk mengadu domba berbagai pihak.

Hal tersebut sangatlah berdampak bagi para korban gempa Cianjur. Bahkan kabar terbaru menyebut para pengungsi menunjukkan gangguan psikologis ringan berupa trauma.

Atas banyak kontroversi mengenai pengungsi gempa Cianjur, kita sebagai insan manusia tetap harus saling membantu sama lain. Terlebih, harus bijaksana dalam memilah berita atau isu-isu yang beredar di media sosial.

Jangan sampai, komentar yang dilontarkan akan membuat seseorang sakit hati. Kalau sudah seperti ini, siapa yang harus disalahkan. Apakah warga Cianju? Oknum? Atau justru netizen?

Dear Pengguna Medsos, Cianjur Masih Butuh Bantuan Meski Berhembus Isu Sempat Ditolak

Itulah ulasan mengenai para korban gempa Cianjur masih membutuhkan bantuan di balik banyaknya kontroversi yang mengatakan bahwa mereka tak membutuhkan bantuan.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan perkulihan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga:  Gagal Terpilih, Calon Ketua LPM Depok Minta Kembalikan Amplop Berisi Uang Rp1 Juta

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150