zonamahasiswa.id - Relawan gempa Cianjur mengaku kesal dengan tindakan sejumlah orang yang memotret, merekam video, hingga berswafoto di lokasi terdampak gempa. Hal tersebut tentu menghambat penanganan bencana.
Baca Juga: Wakil Ketua Komisi V DPR Cengengesan Saat Gempa Cianjur, Ajakan Mitigasi BMKG Dibalas Suara Tawa
Lokasi Gempa Jadi Tempat Selfie
Koordinator Posko Bencana di Kampung Longkewas, Desa Gasol, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Leka mengatakan sejak hari pertama banyak orang melintas dan berhenti hanya untuk membuat video kondisi terkini bahkan ada pula yang berswafoto sembari tertawa.
"Sejak hari pertama banyak orang-orang yang melintas berhenti buat memvideokan kondisi di sini bahkan berswafoto sambil ketawa-ketawa dari dalam mobil. Malah ada yang turun mau melihat jenazah yang belum dikuburkan hanya untuk foto-foto," ucap Leka dilansir dari Kompas TV (24/11).
Leka menyebut perilaku orang-orang tersebut menunjukkan sikap tak etis hingga dirasa sangat mengganggu upaya evakuasi dan distribusi bantuan.
"Jadi terhambat, bantuan tidak masuk ke desa terdampak. Di sini banyak yang belum mendapat bantuan pada hari pertama dan kedua pasca bencana gempa. Baru di hari keempat, pendistribusian bantuan terpenuhi," ucapnya.
Atas ulah berswafoto di lokasi gempa tersebut, relawan gempa membuat tulisan yang berbunyi "Ini bukan wisata bencana" di sebuah kardus yang dipasang pada tiang bambu di pinggir jalan Desa Gasol, Cianjur, Jawa Barat.
Salah satu relawan yang membantu korban gempa, Eka menyebut pihaknya sengaja memasang tulisan tersebut karena melihat banyaknya orang yang hanya datang untuk melihat-lihat.
"Sebenarnya tim kita yang pasang tulisan ini karena kita nggak tahu ya orang yang betul-betul berdonasi atau sekadar mencari nambah followe atau apa. Kita nggak paham tujuan mereka," jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menjelaskan banyak lokasi yang terdampak gempa di Cianjur sulit dilalui karena warga berbondong-bondong melihat ke lokasi bencana.
"Ini bencananya, lokasinya 15 kecamatan. Banyak jalan kecil-kecil, tempatnya terpencil, sehingga kalau masyarakat datang sendiri berbondong-bondong ke sana, tentu saja ini membuat jalan macet, membuat program dan kegiatan penanganan pengungsi, pendistribusian logistik terhambat," sambungnya.
Mengenai ini, pihaknya meminta kepada siapa saja yang tidak berkepentingan untuk sementara tidak datang terlebih dahulu ke lokasi bencana karena akan menganggu penanganan di sana.
"Kalau datang ke daerah bencana dengan tujuan membantu silahkan. Bencana ini bukan untuk dilihat, bukan menjadi tempat wisata, tetapi bencana ini adalah sesuatu yang harus dipecahkan bersama," tutur Suharyanto.
"Pemberian bantuan sebaiknya dilakukan terpusat melalui posko utama. Jangan sendiri-sendiri ke tempat lokasi," pungkasnya.
Miris! Lokasi Gempa Cianjur Mendadak Jadi Tempat Selfie: Ini Bukan Wisata Bencana
Itulah ulasan mengenai kabar miris tentang lokasi gempa Cianjur yang mendadak menjadi tempat selfie hingga para relawan geram hingga membuat peringatan.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Komentar
0