Tips

Cukup 5 Detik Dosen Tahu Kalau Skripsi Kamu Hasil ChatGPT

Muhammad Fatich Nur Fadli 29 Oktober 2024 | 13:10:59

Zona Mahasiswa - Dalam era digital seperti sekarang, bantuan teknologi jadi semakin sering digunakan untuk memudahkan tugas akademis, termasuk skripsi. ChatGPT, sebagai salah satu teknologi AI yang populer, memang menawarkan kemampuan luar biasa untuk membantu menyusun teks atau menyarankan ide. 

Baca juga: Mahasiswa Semester Akhir Wajib Tahu! Ternyata Begini Cara Buat Landasan Teori Skripsi

Tapi, tahukah kamu? Dosen bisa mengenali dengan cepat jika skripsimu ternyata hasil dari ChatGPT. Dalam artikel ini, kita akan bahas cara dosen mendeteksi skripsi yang dibuat AI, risiko yang harus kamu tahu, dan tips supaya kamu tetap bisa menggunakan ChatGPT dengan cara yang cerdas.

Bagaimana Dosen Bisa Mengetahui Skripsi Kamu dari ChatGPT?

Dosen yang sudah berpengalaman dalam membaca dan menilai berbagai skripsi biasanya memiliki “indera keenam” dalam mengenali tulisan yang terasa tidak orisinal. Ada beberapa cara dan trik yang biasa digunakan dosen untuk mengidentifikasi jika skripsi dibuat dengan bantuan AI seperti ChatGPT.

  1. Gaya Bahasa yang Seragam dan Terlalu Formal
    Salah satu tanda khas yang muncul saat seseorang menggunakan ChatGPT adalah gaya bahasa yang kaku atau terlalu rapi. AI biasanya menghasilkan kalimat-kalimat yang jelas, tetapi kadang-kadang terlalu "sempurna" atau formal. Hal ini bisa jadi terlihat aneh, apalagi jika sebelumnya gaya bahasa kamu dalam tugas atau makalah biasa jauh lebih santai. Dosen yang cermat bisa merasakan perbedaan ini dalam waktu singkat.
  2. Penggunaan Kalimat yang Cenderung Umum
    ChatGPT seringkali menggunakan frasa dan kalimat yang cenderung umum dan tidak spesifik pada konteks yang sedang dibahas. Skripsi yang baik seharusnya mendalam dan mengandung banyak detail teknis. Jika isi skripsimu cenderung menggunakan kalimat yang terlalu luas atau tidak mendalam, dosen mungkin akan curiga dan menyadari bahwa ada peran besar dari AI dalam pembuatan skripsi kamu.
  3. Kurangnya Sumber yang Akurat dan Relevan
    Biasanya, AI hanya menyajikan informasi umum dan tidak terlalu spesifik tentang sumber terbaru atau artikel jurnal tertentu. Kalau kamu hanya mengandalkan ChatGPT, referensi yang kamu gunakan bisa jadi tidak akurat atau bahkan tidak relevan dengan topik penelitian. Dosen akan memperhatikan keakuratan sumber yang kamu gunakan, dan ini jadi salah satu tanda yang paling mudah dilihat.
  4. Kesulitan Menjelaskan Hasil Penelitian
    Saat proses bimbingan atau ujian skripsi, dosen pasti akan bertanya banyak hal detail tentang penelitianmu. Kalau skripsi kamu dibuat oleh ChatGPT, kemungkinan besar kamu akan kesulitan menjelaskan atau menjawab pertanyaan terkait detail yang ada. Kegagalan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini bisa jadi petunjuk kuat bagi dosen bahwa skripsimu tidak sepenuhnya orisinal.
  5. Terdeteksi oleh Software Anti-Plagiarisme
    Saat ini, sudah banyak software anti-plagiarisme yang bisa mendeteksi konten buatan AI. Beberapa universitas bahkan sudah mulai menggunakan alat khusus untuk mendeteksi penggunaan ChatGPT dan AI lainnya dalam tugas akademik. Dengan waktu kurang dari 5 detik, dosen bisa menggunakan software ini untuk mengidentifikasi apakah skripsi kamu original atau hasil bantuan AI.

​​​​​​​

Risiko Menggunakan ChatGPT untuk Skripsi

Meskipun ChatGPT bisa membantu banyak hal, ada beberapa risiko serius yang harus kamu perhatikan kalau menggunakan teknologi ini secara sembarangan:

  1. Risiko Akademik
    Skripsi yang terbukti hasil dari AI bisa berujung pada tindakan serius, seperti gagal di mata kuliah tersebut atau bahkan risiko dikeluarkan dari kampus. Universitas memiliki aturan ketat tentang keaslian karya ilmiah, dan menggunakan AI tanpa izin bisa dianggap melanggar etika akademik.
  2. Tidak Memahami Materi Skripsi dengan Baik
    Kalau kamu mengandalkan ChatGPT sepenuhnya, kemungkinan besar kamu tidak benar-benar memahami isi skripsi kamu sendiri. Ini bisa jadi masalah besar saat kamu harus mempresentasikan hasil penelitian atau menjawab pertanyaan dosen. Akibatnya, kamu akan terlihat kurang kompeten dalam menguasai topik yang kamu pilih.
  3. Terkesan Tidak Profesional
    Dalam dunia akademik, kemampuan untuk melakukan penelitian dan menulis laporan ilmiah adalah keterampilan penting yang harus dimiliki setiap mahasiswa. Jika kamu ketahuan menggunakan ChatGPT, dosen mungkin menganggapmu tidak serius dalam menempuh studi, dan ini bisa mempengaruhi penilaian atau reputasimu di kampus.
  4. Hilangnya Kemampuan Berpikir Kritis dan Mandiri
    Penggunaan ChatGPT secara berlebihan bisa membuat kamu malas berpikir kritis dan kehilangan kemampuan untuk menyusun argumen sendiri. Padahal, kemampuan berpikir kritis adalah salah satu aspek penting yang akan sangat berguna di dunia kerja nanti.

Tips Menggunakan ChatGPT Secara Cerdas dan Etis

Jika kamu tetap ingin menggunakan ChatGPT untuk membantu penulisan skripsi, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan agar penggunaan AI ini lebih aman dan tidak mencurigakan.

  1. Gunakan ChatGPT untuk Riset Awal Saja
    Gunakan ChatGPT untuk membantu kamu memahami topik secara umum atau mencari ide awal. Jangan langsung copy-paste teks yang dihasilkan. Sebaiknya, buat outline atau catatan singkat berdasarkan informasi yang didapat, lalu kembangkan dengan gaya dan pengetahuan kamu sendiri.
  2. Selalu Tambahkan Referensi yang Akurat
    Setelah mendapatkan inspirasi dari ChatGPT, pastikan kamu menambahkan referensi dan data yang valid. Cari sumber dari jurnal ilmiah, buku, atau artikel akademik yang relevan dengan topikmu, supaya kamu bisa menyajikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
  3. Gunakan Gaya Bahasa yang Konsisten
    Jika kamu sudah terbiasa menulis dengan gaya bahasa tertentu, usahakan untuk tetap konsisten. Jangan sampai isi skripsi terkesan campur aduk antara gaya bahasa manusia dengan gaya bahasa yang terlalu sempurna dari AI. Lakukan edit pada teks yang dihasilkan ChatGPT agar lebih sesuai dengan gaya penulisanmu sendiri.
  4. Gunakan ChatGPT untuk Membantu Menyusun Struktur, Bukan Isi Lengkap
    Salah satu cara aman menggunakan ChatGPT adalah dengan memanfaatkannya untuk menyusun struktur atau outline dari skripsimu. Kamu bisa meminta bantuan AI untuk memberikan saran tentang cara mengorganisir ide atau menata alur penelitian. Namun, isi dari setiap bagian sebaiknya tetap kamu kembangkan sendiri.
  5. Selalu Pahami dan Kuasai Setiap Bagian Skripsi
    Pastikan kamu memahami setiap kalimat yang kamu tulis, terutama jika ada bagian yang dipengaruhi oleh ChatGPT. Dengan begitu, kamu tetap bisa menjelaskan setiap detail kepada dosen tanpa kesulitan. Ini akan menunjukkan bahwa kamu serius dalam mengerjakan skripsi dan menguasai topik dengan baik.

Cukup 5 Detik Dosen Tahu Kalau Skripsi Kamu Hasil ChatGPT

Menggunakan ChatGPT untuk menyusun skripsi memang bisa sangat menggiurkan karena cepat dan mudah. Tapi, ingatlah bahwa dosen dapat dengan mudah mendeteksi skripsi yang dihasilkan oleh AI hanya dalam hitungan detik. Risiko dari tindakan ini juga besar, mulai dari sanksi akademik hingga hilangnya kepercayaan dosen terhadap kompetensimu.

Sebagai mahasiswa, alangkah baiknya untuk memanfaatkan teknologi secara cerdas dan tetap berpegang pada etika akademik. Gunakan ChatGPT sebagai alat bantu saja, bukan sebagai pengganti usaha dan pemikiranmu sendiri. Dengan cara ini, kamu tetap bisa menghasilkan skripsi yang berkualitas, orisinal, dan membanggakan.

Baca juga: Cara Menjawab Kalau Ditanya Dosen Kenapa Ambil Judul Penelitian Ini? Kan Udah Banyak Diteliti Sebelumnya

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150