Zona Mahasiswa - Insiden ledakan bom rakitan di Masjid SMAN 72 Jakarta Utara, yang terjadi saat pelaksanaan Salat Jumat, dipastikan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri bukanlah tindak pidana terorisme.
Pelaku berinisial F (14), yang kini berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), disebut melakukan tindakan kriminal yang dikategorikan sebagai Memetic Violence Daring (Kekerasan Memetika Daring).
Juru Bicara Densus 88, Ajun Komisaris Besar Polisi Mayndra Eka Wardhana, menjelaskan dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya pada Selasa (11/11/2025), bahwa motivasi F murni karena 'terinspirasi' oleh kekerasan yang ia temukan di internet.
“Sampai saat ini tidak ditemukan aktivitas terorisme yang dilakukan ABH, jadi murni tindakan yang dilakukan adalah tindakan kriminal umum, jadi kalau di komunitas kekerasan ini ada istilah memetic violence daring,” kata Mayndra.
Apa Itu Memetic Violence Daring?
Memetic Violence Daring merujuk pada tindakan kekerasan yang dilakukan seseorang karena terpengaruh atau meniru ide, simbol, atau narasi kekerasan yang beredar luas di komunitas atau situs daring (online), sering kali dalam bentuk meme atau konten yang mudah disebarkan.
Mayndra menjelaskan bahwa F meniru ideologi dan tokoh kekerasan ekstrem yang ditemukannya secara online. Hal ini terlihat dari senapan mainan (airsoft gun) pelaku yang di atasnya tertulis berbagai nama tokoh dan ideologi global.
“Sekali lagi yang bersangkutan hanya melakukan peniruan saja karena itu sebagai inspirasi yang bersangkutan melakukan tindakan,” tegasnya.
Densus 88 mengungkap bahwa F aktif di komunitas daring dan bahkan secara intens menelusuri situs-situs untuk mempelajari cara kematian tragis dan kekerasan ekstrem yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Pemindahan Pelaku dan Kondisi Korban
Pelaku F (ABH) telah dipindahkan perawatannya dari Rumah Sakit Islam Cempaka Putih ke Rumah Sakit Polri Kramatjati. Pemindahan ini bertujuan untuk memudahkan proses pemeriksaan dan memastikan pemulihan fisik serta psikis pelaku yang masih di bawah umur, sambil dipantau langsung oleh tim gabungan Polri.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, mengatakan kondisi F yang membaik akan memudahkan penyidik untuk mendalami informasi lebih lanjut.
Sementara itu, insiden ledakan ini menyebabkan puluhan siswa harus dilarikan ke rumah sakit. Direktur Utama Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, dr. Pradono Handojo, melaporkan bahwa tantangan terbesar saat ini adalah pemulihan mental para korban, di mana sekitar dua pertiga korban juga mengalami gangguan pendengaran akibat tekanan ledakan yang cukup kuat.
Baca juga: Mahasiswa Yatim Piatu Tewas Dikeroyok saat Numpang Tidur di Masjid Agung Sibolga
Komentar
0

