Berita

Bikin Heboh! Kemaluan Anak Terjepit Resleting Celana, Orang Tua Panik dan Langsung Panggil Damkar

Muhammad Fatich Nur Fadli 17 Oktober 2025 | 19:24:39

Zona Mahasiswa - Mendengar kata Pemadam Kebakaran (Damkar), bayangan kita pasti tertuju pada kobaran api, asap tebal, atau mungkin kucing yang tersangkut di pohon. Namun, di Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tim Damkar baru-baru ini menangani kasus "darurat" yang sangat spesifik dan bikin ngilu: kemaluan anak terjepit resleting celana!

Baca juga: Viral! Kepsek Tampar Murid Merokok, Ortu Lapor Polisi, 630 Siswa Mogok Sekolah

Kejadian yang dialami seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun, siswa kelas 3 SD, di Jalan Bhayangkara ini sukses membuat orang tuanya panik total pada Kamis sore (16/10/2025). Alih-alih buru-buru membawa ke UGD, orang tua korban justru memilih menghubungi layanan darurat Damkar.

“Kami mendapat telepon warga yang meminta tolong agar menolong kasus anak-anak yang kemaluannya terjepit resleting, kemarin sore,” ungkap Danton Damkar Sebatik Timur, Dwi Subakti, dalam pesan tertulisnya, mengonfirmasi insiden yang tak biasa ini.

Drama di Balik Resleting: Terburu-buru Mengaji

Menurut keterangan petugas, insiden ini terjadi murni karena faktor "buru-buru." Anak tersebut sedang bersiap-siap untuk berangkat mengaji setelah pulang sekolah. Dalam kondisi tergesa-gesa, saat ia menarik resleting celananya, bagian sensitif tubuhnya justru ikut tertarik dan terjepit oleh gerigi logam celana.

“Karena terburu-buru, kemaluannya tersangkut resleting celana. Kemungkinan celana ia pakai sambil bergerak,” jelas Dwi.

Rasa sakit yang hebat membuat si bocah menangis histeris. Kepanikan orang tua menjadi bumerang; mereka tidak berani bertindak sendiri karena takut memperparah luka. Memang, dalam kasus sensitif seperti ini, penanganan yang salah bisa berakibat fatal, mulai dari pendarahan hingga cedera jaringan parah.

20 Menit Mencekam: Aksi Super Save Damkar

Beruntung, tim Damkar Sebatik Timur bergerak cepat. Mereka tiba di lokasi dan menghadapi situasi yang membutuhkan presisi dan ketenangan tingkat tinggi. Kasus organ vital terjepit adalah kondisi darurat yang butuh penanganan ekstra hati-hati.

Petugas Damkar, dengan peralatan seadanya namun keahlian yang teruji dalam situasi tekanan tinggi, memulai proses penyelamatan. Dibutuhkan ketelitian dan koordinasi untuk membongkar gerigi resleting tanpa menimbulkan luka baru.

“Tindakan pertolongan kita lakukan sekitar 20 menit. Alhamdulillah proses rescue berjalan lancar tanpa menimbulkan luka,” kata Dwi dengan lega.

Bocah itu akhirnya berhasil dibebaskan, selamat, dan langsung ditenangkan oleh keluarganya. Kisah ini berakhir happy ending berkat kepiawaian petugas Damkar, yang membuktikan bahwa kemampuan mereka jauh melampaui sekadar memadamkan api.

Pentingnya First Aid dan Ketenangan: Jangan Panik Dulu!

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi semua orang tua—dan juga kamu, Gen Z, yang mungkin memiliki adik atau keponakan kecil—bahwa kedaruratan rumah tangga bisa datang dalam bentuk paling tak terduga.

Meskipun Damkar atau UGD adalah tujuan akhir yang tepat, memahami pertolongan pertama bisa sangat membantu sebelum bantuan medis atau non-medis tiba.

Apa yang sebaiknya dilakukan jika kemaluan (atau bagian tubuh lain) terjepit resleting? Berikut adalah tips first aid ala Damkar dan medis yang wajib kamu save:

  1. Tahan Diri & Stay Calm: JANGAN PERNAH mencoba menarik bagian yang terjepit secara paksa. Menarik hanya akan merobek kulit dan menyebabkan pendarahan serta pembengkakan hebat. Ingat, panik hanya memperburuk keadaan.
  2. Senjata Rahasia: Pelumas! Sebelum ke UGD, coba langkah ini: oleskan pelumas. Minyak mineral (baby oil), petroleum jelly (Vaseline), atau sabun cair yang kental bisa jadi penyelamat. Oleskan secara merata pada kulit yang terjepit dan gerigi resleting. Tujuannya: melunakkan kulit sehingga mudah terlepas.
  3. Waktu Tunggu: Biarkan pelumas bekerja selama 20–30 menit. Jika beruntung, jepitan bisa terlepas sendiri.
  4. Tekanan Lembut untuk Pendarahan: Jika ada pendarahan ringan, tekan lembut area tersebut dengan kain kasa steril atau kain bersih.
  5. Panggilan Darurat: Jika setelah menggunakan pelumas jepitan tidak terlepas, atau jika terjadi nyeri, bengkak hebat, dan pendarahan signifikan, segera ke UGD. Tenaga medis (terutama dokter spesialis Urologi) punya peralatan steril dan teknik khusus untuk membongkar resleting, bahkan bisa menggunakan anestesi lokal untuk meredakan sakit sebelum bertindak.

Kisah dari Sebatik ini menegaskan bahwa dalam situasi krisis, memanggil bantuan profesional adalah keputusan terbaik, meskipun profesional itu adalah Pemadam Kebakaran yang biasanya mengurus api. Dan yang terpenting: ajarkan anak-anak, terutama yang memakai celana ber-resleting logam, untuk tidak terburu-buru dan selalu berhati-hati saat berpakaian.

 

Baca juga: Ramai Diboikot Santri karena Tayangannya Dianggap Rendahkan Pesantren dan Kiai, Trans7 Minta Maaf karena Lupa Sensor

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150