Berita

BEM UI Kritik Pedas 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin: Kerja, Kerja, Kerja Tapi Sia-sia

Nisrina Salsabila 27 Oktober 2022 | 09:51:10

zonamahasiswa.id - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) melayangkan kritik pedas terhadap tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Kritik tersebut disampaikan melalui sejumlah poster serta infografis yang diunggah melalui media sosial. Bahkan salah satu poster yang diunggah menggambarkan Jokowi memiliki hidung panjang bal Pinokio dengan tulisan 'Kerja, Kerja, Kerja, tapi sia-sia'.

Baca Juga: Menaker Sebut Ijazah Bukan Jaminan untuk Dapat Pekerjaan: Ijazah Tidak Begitu Berarti

Kritik Pedas BEM UI

Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI, Melki Sedek Huang mengatakan setelah 3 tahun pemerintah Jokowi-Ma'ruf sudah semestinya berhenti mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang dapat menggelisahkan publik.

"Sikap kita jelas, 3 tahun kepemimpianan Pak Jokowi dan Ma'ruf AMin, kami merasa cukup sudah berbagai kegelisahan ini sudah hadir. Cukup sudah Pak Jokowi mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tidak populis, cukup sudah Pak Jokowi menghadirkan kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan," ucap Melki dilansir Zona Mahasiswa dari Kompas (26/10).

Lebih lanjut, terdapat 8 isu yang disorot BEM UI dalam evaluasi tiga tahun pemerintahan Jokowi-Ma'ruf yang dianggap masih belum berhasil. Salah satunya menurut Melki, Jokowi gagal melakukan reformasi kepolisian yang menjadi salah satu misi saat maju sebagai calon presiden pada 2014 lalu. 

Mengingat, institusi kepolisian seharusnya bisa menjadi harapan masyarakat dalam hal keamanan. Namun, justru institusi tersebut malah menjadi pihak yang berperan dalam menghilangkan nyawa ratusan penoton di Kanjuruhan.

"Salah satu misi Pak Jokowi di dalam Nawacita adalah bagaimana institusi kepolisian dapat menjadi harapan masyarakat dalam mengais keamanan. Tapi buktinya justru institusi kepolisian malah menjadi pihak yang paling berperan dalam menghilangkan nyawa-nyawa di Kanjuruhan," tegasnya.

Bukan hanya itu, pihaknya menilai Jokowi gagal menghadirkan pendidikan yang inklusif berkaca dari mahalnya biaya pendidikan tinggi. Terlebih, mereka menyoroti soal kebebasan berpendapat di lingkungan kampus yang seringkali dibatasi.

"Belum lagi soal reforma agraria, penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu yang belum selesai, dan juga bagaimana komitmen Pak Jokowi dalam menghadirkan kebijakan-kebijakan dan peraturan hukum yang berpihak pada masyarakat," tuturnya.

Pihaknya pun berharap agar dalam sisa waktu pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, beliau mau melihat kegelisahan yang dialami oleh masyarakat. Mereka meminta berbagai masalah yang belum terselesaikan dapat dituntaskan.

"Lihatlah berbagai masalah yang sudah kita hadirkan pada publik. Lihatlah berbagai masalah yang sudah kita kaji, tuntaskan. Kalau tidak bisa dituntaskan, tuntaskan menterinya," lanjutnya.

Di sisi lain, BEM UI turut mengkritik kinerja sejumlah menteri dan kepala lembaga dengan memberikan nilai IPK di bawah 2,0. Adapun dua kepala lembaga yang mendapatkan nilai terendah 1,0 yakni Kapolri Jenderal Listryo Sigit Prabowo dan Ketua KPK Firli Bahuri. Melki menjelaskan IPK 1,0 diberikan kepada Sigit karena kasus pembunuhan Brigadir J yang melibatkan eks Kadiv Propam Ferdy Sambo.

"Polisi itu seharusnya memberi harapan masyarakat. Nyatanya, yang polisi lakukan di bawah kepemimpinan Pak Listyo Sigit malah kebalikannya. Kita dihadirkan dengan fakta ada polisi membunuh polisi, bagaimana kita percaya dengan institusi kepolisian kalau polisi saja membunuh polisi," ungkap Melki.

Tak berhenti sampai di situ, BEM UI menyinggung praktik represif yang kerap ditunjukan aparat Polri. Seperti dalam Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang serta dalam menangani aksi unjuk rasa mahasiswa. Belum lagi soal banyaknya aparat yang justru terlibat dalam kejahatan, termasuk narkotika.

"Bagi kami, kekerasan itu sudah menjadi budaya di institusi kepolisian bagaimana karakter yang represif sudah menjadi budaya di kepolisian, harus ada pembenahan," pungkasnya.

Nilai rendah yang juga diberikan kepada Ketua KPK Firli Bahuri karena dianggap gagal dalam memberantas korupsi di Indonesia. BEM UI menilai Firli sebagai ketua justru menunjukan perbuatan yang cendurung koruptif, seperti melanggar kode etik.

"Publik pun sudah tahu bagaimana kecenderungan KPK untuk tidak memberantas korupsi tapi malah menggunakan kerja-kerja yang tidak memberantas korupsi, malah terus merajalelakan korupsi," timpalnya.

Tanggapan Istana

Menanggapi berbagai kritik yang dilayangkan BEM UI, Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini justru menyindir balik dengan mengatakan mereka adalah organisasi yang jago membuat meme dan poster.

"BEM UI kayaknya memang jago bikin meme dan poster. Mudah-mudahan juga mampu lebihd ari itu, misalhnya lahirkan tokoh-tokoh aktivias yang berani masuk politik, yang berkiprah di ranan pemerintahan dan parpol," tandas Faldo.

"Politik kita butuh pikiran segar. Nanti jangan sampai berakhir jadi Badan Eksekutif Meme UI. Negara butuh BEM UI," sambungnya.

Menurutnya, isi kritikan yang disampaikan BEM UI tak jauh berbeda dari akun-akun di media sosial yang antipemerintah. Namun, dirinya menegaskan kritik yang dilayangkan sah-sah saja untuk disampaikan sebagai bagian dari demokrasi.

"Tapi ya bagus-bagus saja. BEM UI akan selalu bisa sampaikan pendapat dengan bebas. Demokrasi kita berjalan baik, tidak ada kekhawatiran," ucap mantan ketua BEM UI tersebut.

Sementara, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Preiden Sigit Pamungkas menuturkan BEM UI seharusnya melihat capaian dan hasil kerja pemerintah secara komprehensif bukan hanya sepotong-potong saja.

"Saya yakin kalau itu dilakukan oleh BEM UI ataupun siapa saja akan melihat lebuh apresiatif apa yang dilakukan oleh pemerintah dan kita juga bisa melihat itu," singkatnya.

BEM UI Kritik Pedas 3 Tahun Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin: Kerja, Kerja, Kerja Tapi Sia-sia

Itulah ulasan mengenai berbagai kritikan pedas yang dilayangkan BEM UI atas tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca Juga: Heboh Video Puan Maharani Terbata Saat Bicara Bahasa Inggris, Warganet: Lagi Belajar Baca

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150