zonamahasiswa.id - Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi murid untuk belajar dan bermain bersama guru dan teman-temannya. Namun hal ini tak dirasakan oleh beberapa siswa SD di Trenggalek ini. Mereka harus trauma seumur hidup lantaran kepala sekolah mereka sudah berkali-kali mencabuli dan menyodomi kelimanya.
Baca juga: Niat Adukan Teman yang Mencabulinya, 2 Siswi di Lampung Malah dicabuli Ganti Oleh Kepala Sekolah
Kepala Sekolah Sodomi Siswanya
Dunia pendidikan kembali diwarnai dengan aksi tercela para tenaga pendidik terhadap murid-muridnya. Baru-baru ini ada kabar tak mengenakkan yang datang dari Trenggalek.
Sejumlah 5 siswa salah satu sekolah dasar di Trenggalek jadi korban pencabulan kepala sekolah mereka sendiri. Diketahui sekolah dasar yang dimaksud ini berlokasi di Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur.
Aksi pelaku ini dilakukan saat berada di lingkungan sekolah dan masih dalam jam pembelajaran. Kasat Reserse Kriminal Polres Trenggalek, Iptu Agus Salim membenarkan kejadian bejat yang dilakukan oleh oknum kepala sekolah itu.
Agus membenarkan jika tindakan menyimpang kepala sekolah tersebut terjadi antara sesama jenis. Oknum diketahui merupakan seorang laki-laki paruh baya berusia 50 tahun berinisial AH.
Namun Agus menyatakan jika dari bukti yang mereka dapatkan, tidak ditemukan adanya tindak sodom kepada 5 siswa SD tersebut. "(Hasil pemeriksaan sementara) untuk dugaan hingga disodomi tidak terbukti, namun untuk unsur pelecehan seksual luar ada," ucapnya pada Selasa (31/1) kemarin.
Iptu Agus Salim juga membenarkan jika korban pelecehan seksual AH ini berjumlah 5 orang siswanya sendiri. "Korbannya dari berbagai kelas, ada yang kelas 4, kelas 3 dan lainnya. Korbannya cowok semua," ujar Agus.
Ia juga menyebutkan jika modus yang dilakukan AH adalah dengan meminta para korban untuk datang ke perpustakaan dengan alasan diminta membantu menata buku. Ketika korban sudah datang dan lengah saat menata buku, AH mulai melakukan aksi bejatnya tersebut.
AH diketahui sudah melancarkan aksi bejatnya ini selama 4 tahun terakhir. Para korban pun diketahui sudah berkali-kali menerima pelecehan seksual dari AH selama kurun waktu tersebut.
Kasus ini akhirnya terbongkar setelah salah satu siswa yang menjadi korban melaporkan apa yang dialaminya kepada orang tuanya. Atas laporan anaknya, orang tua korban lantas melaporkan AH ke kantor polisi.
Setelah mendapatkan laporan masuk terhadap AH ini, pihak Polres Trenggalek lantas melakukan proses pemeriksaan kepada AH. Hingga kini, AH masih berstatus sebagai saksi dan kooperatif dengan pihak polisi selama proses pemeriksaan berlangsung.
Pihak Polres Trenggalek mengatakan jika proses penyelidikan ini sudah cukup, maka bisa dinaikkan tingkat ke proses penyidikan. Nantinya proses ini akan diikuti dengan gelar perkara dan proses penetapan siapa tersangka asli dalam kasus ini.
Oknum Sudah Dinonaktifkan Sementara
Atas kasus yang sudah kadung viral ini, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Trenggalek akhirnya merespon dan turun tangan mengatasi kasus yang melibatkan AH ini.
Agus Setiyono, Kepala Disdikpora Kabupaten Trenggalek, mengatakan jika kini AH sudah dinonaktifkan sementara jabatannya sebagai kepala sekolah. Agus mengatakan jika upayanya ini untuk mengamankan dan mengantisipasi agar dugaan kejadian serupa tidak terjadi kembali di masa mendatang.
Agus menambahkan kembali jika Disdikpora sudah melakukan pengumpulan data dan konfirmasi informasi yang beredar di masyarakat mengenai kebenaran kasus dugaan pelecehan seksual ini.
Dari hasil pengumpulan data Disdikporan, AH diketahui membantah semua tuduhan yang sudah beredar di masyarakat. Ia mengaku jika dirinya tak pernah melakukan aksi bejat tersebut kepada kelima siswanya seperti yang disampaikan kepada polisi.
Tetapi, AH mengakui jika dirinya pasrah dan menyerahkan seluruh proses hukum ini kepada pihak berwajib. Namun Agus mengatakan jika AH mengakui jika dirinya memang sempat memegang siswanya.
"Dia mengakui hanya latah saja, namun tidak (bermaksud) mencabuli seperti dituduhkan. Dia mengakui hanya pegang-pegang saja, walaupun itu juga tidak wajar," tandas Agus.
Bejat! Kepala Sekolah Diduga Sodomi 5 Siswa SD, Modusnya Diajak Menata Buku
Itulah ulasan mengenai kasus seorang oknum kepala sekolah yang diduga tega mencabuli dan menyodomi 5 siswanya sendiri dengan modus diajak menata buku di perpustakaan sekolah.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Miris, Seorang Anak TK diduga Diperkosa 3 Bocah Usia 8 Tahun
Komentar
0