zonamahasiswa.id - Polisi bertanggung jawab untuk menjaga keamanan dan ketenteraman negeri. Namun bagaimana jadinya jika polisi malah tak melaksanakan tugas yang sudah seharusnya mereka lakukan? Mungkin itulah yang tengah dirasakan seorang pria di Medan yang laporannya tak kunjung diproses polisi hingga 4 tahun lamanya. Saking jengkelnya, ia sampai merayakan pencapaian itu dengan membawa kue ultah ke kantor polisi tersebut.
Baca juga: Berbulan-bulan Gaji Tak Dibayar, Guru Honorer Ini Nekat Jual Ginjal di Media Sosial
Bawa Kue Ultah ke Kantor Polisi
Seorang pria di Medan ini tengah menghebohkan publik dengan aksinya. Bagaimana tidak, pria bernama Wangsa (48) ini nekat membawa kue ulang tahun dan merayakan sesuatu di Kantor Polrestabes Medan.
Ternyata, Wangsa tengah merayakan 4 tahun laporan penipuan yang dibuat istrinya tak kunjung diproses oleh pihak Polrestabes Medan. Begitu jengkelnya, Wangsa akhirnya menyindir pihak kepolisian dengan merayakan pencapaian itu dengan kue ultah.
Video Wangsa saat tengah merayakan bersama kue ultahnya itu kini viral di media sosial. Video itu diketahui diambil pada hari Rabu (8/3) lalu saat dirinya menemui petugas piket Unit Reskrim Polrestabes Medan.
Wangsa yang terlihat membawa kue ultah di pos petugas piket itu mengatakan jika kue itu ia persembahkan untuk penyidik yang menangani kasusnya. "Tolong sampaikan kue ini untuk penyidik yang hari ini 8 Maret 2023 adalah 4 tahun laporan saya di Polrestabes Medan," ucap Wangsa dalam video itu.
Wangsa menyebutkan jika sang istrilah yang membuat laporan tersebut 4 tahun silam. "Sudah 4 tahun istri saya membuat laporan ke Polrestabes Meda tapi tersangka belum ditangkap-tangkap," ungkap Wangsa pada hari Jumat (10/3) lalu.
Istri Wangsa diketahui membuat laporan penipuan dan penggelapan pada tanggal 8 Maret 2019 lalu. Laporan Wangsa ini bernomor : LP/528/III/2019/SPKT Restabes Medan dengan terlapor berinisial S. Sehingga, jumlah lilin yang ada di kue ultahnya itu juga berjumlah 4 buah.
Wangsa hari itu tak datang sendiri untuk merayakan mangkraknya laporan itu. Ia terlihat ditemani 2 orang pria lainnya yang turut kesal dengan kinerja polisi itu.
"Tolong disampaikan pada Bapak Alam sebagai penyidiknya. Supaya dia mengerti dan cepat menyelesaikannya," ucap pria berkaus hitam.
Mendengar kritik dan sindiran pedas di depan mata, dua petugas piket yang berjaga hari itu tak bisa berkata banyak bahkan cenderung diam salah tingkah mendapatkan kunjungan tak terduga itu.
Kilas Balik Kejadian
Wangsa pun menjelaskan awal mula mengapa dirinya dan sang istri bisa terkena kasus penipuan ini. Awalnya, S selaku terlapor meminta modal untuk menjalan bisnis online pada istri Wangsa. Istrinya inipun tidak curiga sama sekali karena melihat S adalah sosok pekerja keras.
Namun, S tidak menjelaskan secara detail bisnis online apa yang akan ia jalankan. S hanya menjanjikan jika Wangsa dan istrinya ini tinggal terima keuntungan dari bisnis online yang ia jalankan tanpa perlu ikut campur apapun.
S lantas meminta agar istri Wangsa itu memberikan kartu kredit beserta fotokopi KTP kepadanya. Ia mengaku 2 barang itu akan ia gunakan sebagai proses pendaftaran bisnis online. S pun berjanji akan mengembalikan barang tersebut dalam waktu 2 hari setelah proses pendaftaran selesai.
Tanpa sepengetahuan Wangsa dan sang istri, S ternyata menarik uang tunai dari kartu kredit tersebut sebesar kurang lebih Rp 30 juta sehari setelahnya. Setelah ketahuan oleh Wangsa dan sang istri, S pun berjanji akan mengembalikan uang yang diambilnya itu.
S pun menggunakan taktik khusus pada istri Wangsa. Ia terus meminjam uang dan barang berharga pada istri Wangsa dengan terus berdalih sebagai modal usaha. Jika istrinya ini tak memberikan modal lagi, maka uang-uang sebelumnya bisa hangus.
"Kalau tidak (diberi), uang istri saya sebelumnya bisa hangus. Ya terpaksa istri saya berikan," aku Wangsa.
Karena lama-lama sudah tak tahan dengan kelakuan S, istri Wangsa ini lantas membuat laporan ke polisi. Ia berharap kasus ini segera diproses namun ternyata nihil hingg 4 tahun berselang.
Wangsa begitu berharap agar S segera ditangkap karena bukan hanya dirinya yang menjadi korban penipuan S. Ia mengaku banyak korban S di luar sana yang belum terungkap.
Kompol Teuku Fathir Mustafa selaku Kasat Reskrim Polrestabes Medan membenarkan adanya laporan penipuan milik istri Wangsa ini. Ia mengatakan jika pada Februari 2023 lalu, S sudah ditetapkan jadi tersangka.
Mustafa pun menyayangkan aksi Wangsa yang membawa kue ultah ke pangkalannya tersebut. Menurutnya, Wangsa malah membuat sensasi dan memperburuk citra kepolisian dengan adanya kasus ini.
Ia pun menjelaskan jika pihaknya memiliki prosedur yang harus dijalani. Mereka tak bisa asal menahan orang seperti yang diharapkan Wangsa, melainkan harus melalui proses memajukan berkas perkara terlebih dahulu.
Bawa Kue Ultah ke Kantor Polisi, Pria Ini Rayakan 4 Tahun Laporannya Yang Tak Kunjung Diproses
Itulah ulasan mengenai kasus seorang pria yang jengkel dan nekat membawa kue ultah ke kantor polisi untuk merayakan laporan miliknya yang sudah 4 tahun tak kunjung diproses oleh pihak kepolisian.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Viral! Momen Ketua DPRD Cuek Menolak Jabat Tangan Dengan Warga Lokal: Saya Tak Setega Itu
Komentar
0