zonamahasiswa.id - Berprofesi sebagai guru nampaknya tak semudah yang orang-orang bayangkan. Buktinya, seorang guru honorer di Sulawesi Utara menghebohkan publik karena nekat menjajakan ginjalnya untuk dijual. Ia terpaksa melakukan hal itu karena gajinya tak dibayarkan selama berbulan-bulan.
Baca juga: Viral! Momen Ketua DPRD Cuek Menolak Jabat Tangan Dengan Warga Lokal: Saya Tak Setega Itu
Nekat Jual Ginjal
Seorang guru honorer salah satu sekolah dasar ini tengah membuat publik gonjang-ganjing. Guru yang bernama Nurhayati Saidi alias NS ini nekat menjajakan ginjalnya untuk dibeli dalam postingannya di media sosial.
NS diketahui adalah warga asli Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara. NS tak begitu saja ingin menjual ginjalnya, namun ia terpaksa lantaran gajinya sebagai guru honorer tak segera dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Boalemo.
Postingan NS tentang jual ginjal ini diunggah di media sosial Facebook miliknya sendiri. Diketahui, NS mengunggah postingan Facebook itu pada hari Minggu (5/3) lalu.
Dalam postingannya itu, NS menuliskan jika alasannya menjual ginjalnya itu karena dihimpit permasalahan ekonomi dan demi memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Ternyata, NS sudah berbulan-bulan tak menerima gaji dari profesinya sebagai guru honorer ini.
NS sudah 2 bulan tak menerima gaji dari Pemkab Boalemo. Padahal, gajinya sebagai guru honorer ini masih sangat kecil, yakni hanya sebesar Rp 450 ribu per bulannya.
Kecewa dengan pemerintah yang tak kunjung membayarkan gajinya, NS pun lantas nekat menjajakan ginjalnya di Facebook. Ia bahkan mengatakan jika pemerintah mungkin baru ingat untuk membayar gajinya suatu saat nanti.
"Dari pada berharap gaji, nanti sudah kiamat baru mereka ingat haknya guru-guru," tulis NS dalam postingannya. Ia pun mengungkapkan kekecewaannya pada pemerintah daerahnya itu karena tak kunjung memberikan haknya itu.
Di lain waktu, NS mengakui jika diirnya betul-betul menulis postingan tersebut. "Ya, benar unggahan saya mengenai status itu di media sosial mengenai gaji kami belum dibayarkan," akunya pada hari Rabu (8/3) lalu.
NS terpaksa mengunggah postingan tersebut karena dirinya membutuhkan uang untuk keperluan sekolah dua anaknya. Satu anaknya masih sekolah di bangku SMP, sedangkan satunya lagi sudah duduk di bangku SMK.
"Saya berstatus begitu di Facebook karena saya butuh uang untuk perlengkapan sekolah anak saya," ucap NS.
NS sudah dua bulan tak menerima gaji guru honorer, yakni pada bulan Januari dan Februari 2023 ini. Total gaji yang harus Pemkab Boalemo bayarkan kepada NS sebenarnya kecil, hanya sebesar Rp 900 ribu saja untuk gaji dua bulan tersebut.
"Karena gaji saya sebagai guru honorer sebesar Rp 900 ribu sudah dua bulan tak kunjung dibayar oleh pemerintah daerah," ucapnya.
Pemerintah Daerah Merespon
Setelah postingan NS ini viral dan jadi perbincangan publik, Dinas Pendidikan Kabupaten Boalemo Gorontalo lantas memanggil guru honorer ini ke kantor. Pihak dinas terkait meminta NS untuk lebih terbuka jika ada masalah apapun dari pada menyebarkan berita itu di media sosial.
Kabid Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Boalemo, Rikpson Utiarahman membenarkan jika pihaknya telah mengundang NS hadir di kantor pada hari Rabu (8/3) lalu sekitar pukul 10.00 WITA. Di sana, NS dimintai keterangan mengenai postingan Facebook yang sudah dibuatnya itu.
Dalam pertemuan itu, Rikpson meminta pada NS untuk lebih terbuka pada dinas terkait atau pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) jika ada kebutuhan apapun yang mendesak.
Namun di satu sisi, Rikpson mengakui jika gaji 2 bulan NS memang terlambat dibayarkan. Namun ia menjelaskan jika keterlambatan itu dikarenakan persoalan administrasi, bukan karena hal lainnya.
"Keterlambatan gaji honorer karena masalah tahapan administrasi yang dibuat oleh bagian kepegawaian," ucap Rikpson.
Setelah NS membuat publik heboh dengan persoalan gaji ini, Rikpson mengungkapkan jika permasalahan administrasi gaji guru honorer tersebut sudah rampung. Ia mengatakan jika gaji guru honorer sejumlah 1.000 orang telah dibayarkan pada hari Rabu (8/3) kemarin.
"Jumlah guru honorer 1.000 orang, untuk ibu Nurhayati gajinya kami sudah bayarkan ada Rp 900 ribu karena dua bulan. Totalnya Rp 1.800 ribu, begitu pun guru yang lain," tandas Rikpson.
Berbulan-bulan Gaji Tak Dibayar, Guru Honorer Ini Nekat Jual Ginjal di Media Sosial
Itulah ulasan mengenai kasus seorang guru honorer yang nekat hendak menjual ginjalnya di Facebook lantaran sudah berbulan-bulan dirinya tak menerima gaji dari pemerintah daerah setempat.
Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.
Baca juga: Jadi Ratu Sehari! Momen Unik Mahasiswi Teknik Ditandu Saat Wisuda Sampai Diarak Keliling Kampus
Komentar
0