zonamahasiswa.id - Bentuk baru malware Android mulai menyebar dengan membuat balasan otomatis di WhatsApp. Check Point Research baru-baru ini menemukan malware dalam aplikasi palsu di Google Play Store.Â
Baca Juga: Update! WhatsApp Siapkan Fitur Terbaru Kiriman Foto Bisa Terhapus Sendiri
Aplikasi Palsu
Setiap pengguna yang mengunduh aplikasi jahat itu dan memberikan izin yang diperlukan, malware dapat menggunakan pesan balasan otomatis di WhatsApp dan mengirim muatan jahat kepada pengguna melalui server command-and-control (C&C).
Strategi eklektik ini dapat membantu penyerang atau hacker melakukan serangan phishing, termasuk mencuri kredensial dan data WhatsApp, serta informasi palsu, di antara aktivitas terlarang lainnya.Â
Aplikasi palsu di Google Play itu disebut "FlixOnline", layanan palsu yang mengklaim mengizinkan pengguna memanfaatkan layanan streaming Netflix dari mana saja di dunia. Namun, alih-alih menyediakan akses ke Netflix, aplikasi sebenarnya berinteraksi dengan akun WhatsApp pengguna untuk mengirim balasan otomatis palsu tersebut.
Bahkan, pelaku ancaman bahkan dapat memeras pengguna dengan mengancam akan menjual percakapan dan data WhatsApp pribadi mereka ke semua kontak pengguna.
Setelah pengguna mengunduh dan menginstal aplikasi dari Play Store, malware memulai layanan yang meminta izin "Overlay", "Battery Optimization Ignore", dan "Notification". Izin seperti Overlay memungkinkan hacker membuka jendela baru di atas aplikasi yang ada untuk tujuan membuat portal login palsu untuk mencuri data kredensial pengguna.
Baca Juga: Google Bongkar Rahasia Netizen Indonesia Selama Pandemi, Kira-Kira Apa Saja sih?
Google Telah Menghapus dari Google
Untuk Batter Optimization Ignore, memungkinkan hacker untuk tetap menjalankan malware bahkan setelah ponsel tidak digunakan untuk menghemat daya baterai. Terakhir, izin notification memungkinkan hacker melihat semua pemberitahuan terkait pesan yang dikirim ke perangkat pengguna, termasuk kemampuan menutup atau membalas pesan.Â
Setelah izin tersebut diperoleh, malware menyembunyikan ikonnya sehingga perangkat lunak tidak bisa dihapus dengan mudah. Aplikasi menyembunyikan dirinya sendiri menggunakan pembaruan dari server C&C yang secara rutin mengubah konfigurasi malware.
Faktanya, segera setelah malware mendeteksi pemberitahuan pesan baru, aplikasi jahat menyembunyikan pemberitahuan dari pengguna. Sehingga hanya malware yang dapat melihat pesan tersebut.
Selanjutnya, malware memulai panggilan balik untuk mengirim balasan otomatis palsu kepada pengguna. Sejak Check Point Research memberi tahu Google tentang aplikasi berbahaya ini, Google telah menghapus aplikasi jahat itu dari Play Store. Sebelum dihapus, aplikasi ini diunduh kira-kira 500 kali.
Bahaya! Ada Aplikasi Baru yang Menyebarkan Malware Otomatis Melalui WhatsApp
Sobat Zona itulah tadi aplikasi baru yang menyebarkan malware otomatis melalui WhatsApp.
Untuk tetap update mengenai informasi menarik seputar dunia perkuliahan dan mahasiswa, jangan lupa untuk mengaktifkan notifikasi postingan website zonamahasiswa.id, ya!
Baca Juga: Mengapa Tonjolan di Kamera Ponsel Semakin Tebal? Simak Penjelasannya
Komentar
0