Berita

Aparat Kerjanya Bercanda Dapat Kantor mewah, Damkar Kota Tasikmalaya Terpaksa Numpang di Bangunan Bekas Kolam Ikan

Alif Laili Munazila 08 November 2023 | 14:31:07

Zona Mahasiswa - Sudah menjadi kewajiban bagi aparatur negara untuk melayani seluruh masyarakat. Namun bagaimana jadinya jika aparatur negara yang berkewajiban melayani negeri malah tidak dapat fasilitas yang memadai?

Hal itulah yang dialami petugas pemadam kebakaran di Kota Tasikmalaya ini. Mereka harus berjuang di tengah keterbatasan namun tetap berusaha melayani negeri.

Baca juga: Momen Bahagia Warga Bengkulu yang Mendapati Jalan Desanya Diaspal setelah Penantian 37 Tahun

Markas di Bekas Kolam Ikan

Pemandangan ganjil terlihat di markas besar Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sudah sejak tahun 2021, petugas Damkar Kota Tasikmalaya ini harus meletakkan pusat operasional mereka di sebuah bangunan bekas kolam ikan, yakni di bekas Depo Pasar Ikan, Indihiang.

Padahal, petugas Damkar ini harus berjaga selama 24 jam secara bergilir karena kewajiban dan tanggung jawab besar yang mereka emban. Seperti aparat negeri lainnya, para petugas damkar inipun ingin memiliki fasiltas yang memadai demi kinerja mereka ke depannya.

Markas besar petugas Damkar Kota Tasikmalaya ini beralamatkan di Jalan Sukarindik, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Di markas tersebut, hanya ada dua buah ruangan yang digunakan para petugas untuk beristirahat di sela-sela jam kerja mereka.

Dari foto-foto yang beredar, terlihat petugas Damkar Kota Tasikmalaya ini menggunakan bangunan bekas kolam ikan itu untuk meletakkan perlengkapan bertugas mereka. Mulai dari APD, sepatu boots, helm dan peralatan lainnya .

Boedi Santoso selaku Kepala Bidang Pemadam Kebakaran BPBD Kota Tasikmalaya mengatakan jika unit pemadam kebakarannya memang belum memiliki kantor hingga saat ini.

Boedi pun mengaku kebingungan juga jika semisal ada tamu yang berkunjung di unit damkar mereka. "Ya harus ada kantor yang representatif, harus punya ruangan-ruangan kerja yang layak, Apalagi kalau ada tamu kita kan kadang suka risih mau dierima di mana tapi mau gimana lagi kan kondisinya seperti ini," ucap Boedi.

Sehingga dengan terpaksa, Boedi dan anak buahnya menumpang di bangunan bekas kolam ikan milik Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Tasikmalaya tersebut. Dikatakannya jika unitnya mulai pindah ke lokasi tersebut sejak tahun 2021.

"Kita mulai pindah ke Depo Ikan ini kan pada tahun 2021 ya setelah kita bergabung dengan BPBD," terangnya.

Selain alasan keterbatasan lahan yang dimiliki oleh unit damkarnya, alasan lainnya adalah sumber air yang dekat.

"Nah karena Kantor BPBD lahannya terbatas. Kalau di kawasan itu kan ada kompleks perkantoran juga di sana. Jadi mengingat keterbatasan lahan di sana dan tak bisa menyimpan kendaraan, makanya kebijakan pimpinan untuk damkar sementara waktu dialihkan ke DPO ikan. Buat manuver kendaraan kan jalan cukup luas di sini," terangnya.

"Kalau sumber air juga dekat dan mudah dan juga ada saluran irigasi di sini," tambah Boedi.

Minimnya Fasilitas

Selain lokasi unit damkar yang membuat miris karena mengambil bekas bangunan kolam ikan, permasalahan tempat tidur petugas damkar pun juga jadi permasalahan khusus.

Mereka mengakui jika sebenarnya tempat itu tak nyaman sama sekali digunakan sebagai markas dan tempat untuk beristirahat. "Ya kalau bicara nyaman nggak nyaman ya pasti nggak nyaman sih. Apalagi ada keluhan dari anggota manakala melaksanakan piket tidur juga, kan ada juga tidur di sini. Ada juga tidur di dalam saling bertumpuk," terang Boedi.

Boedi tak menampik jika dirinya berharap suatu saat unit damkarnya ini bisa memiliki kantor sendiri yang layak untuk operasional timnya itu. "Kita berharap ada bangunan kantor punya lahan yang bisa dikelola kita sendiri," tandasnya.

Kemirisan markas unit damkar ini pun diunggah oleh akun X @TMIHARINI. Akun tersebut turut membagikan kemirisan kondisi unit Damkar Kota Tasikmalaya. Biasanya, lokasi bekas kolam ikan itu lazim digunakan layaknya lapak di sebuah pasar.

Tak hanya kantor yang tak memadai, unit Damkar Kota Tasikmalaya ternyata juga hanya memiliki 2 mobil pemadam kebakaran yang layak digunakan dari total 5 mobil.

Bahkan, mereka sampai harus 'memulung' alat pelindung diri (APD) bekas dari unit Damkar Bandung. Bahkan, mereka mengaku hanya bisa berpasrah diri jika ada kebakaran yang berlokasi di gedung tinggi.

Namun, petugas Damkar Kota Tasikmalaya masih terus berusaha maksimal untuk melayani negeri dan masyarakat. "Damkar Kota Tasikmalaya masih terus berusaha menolong warga yang membutuhkan meskipun fasilitas dan alat yang mereka miliki terbatas," tulis akun X tersebut.

Aparat Kerjanya Bercanda Dapat Kantor Mewah, Damkar Kota Tasikmalaya Terpaksa Numpang di Bangunan Bekas Kolam Ikan

Itulah ulasan mengenai mirisnya kondisi markas unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tasikmalaya yang terpaksa menempati bangunan bekas kolam ikan demi tetap beroperasi.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Gara-gara Guyonan Temannya, Gadis Cantik Ini Batal Nikah H-2 Acara dan Berakhir Depresi hingga Sekarang

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150