Opini

Adakah Hubungan antara Besar Kecilnya IPK dengan Kejombloan Mahasiswa?

Zahrah Thaybah M 02 Februari 2021 | 18:31:58

zonamahasiswa.id – Dunia perkuliahan memang tidak pernah absen dari kisah-kisahnya yang unik. Banyak sekali cocoklogi yang bertebaran seputar dosen atau mahasiswa, gedung-gedung perkuliahan yang memiliki mitos unik sampai cerita horror, atau bahkan hubungan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) dengan status kejombloan.

Sebenarnya ada apa sih dengan mahasiswa yang jomblo dan yang punya pacar? Apa benar ada hubungannya IPK dengan jomblo?

Baca Juga: Apa Benar Semakin Tinggi Semester, Semakin Sadar Bahwa Kita Salah Jurusan?

Punya Pacar Itu Menguntungkan

Ilustrasi pasangan (Foto: unsplash.com)

Katanya sih punya pacar itu enak, kemana-mana berdua, bisa couple barang-barang, dan jadi partner in crime. Apalagi kalau di perguruan tinggi yang sama, atau bahkan berada di jurusan yang sama dan satu kelas pula. Nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Menurut sebagian besar orang yang nggak jomblo alias punya pacar, nilai mereka bisa bagus dan tiba-tiba meningkat karena bantuan sang kekasih hati yang setia menemani dari nol. Biasanya golongan orang-orang bucin pasti memanfaatkan pacarnya untuk membantu mengerjakan tugas kuliah. Hayo, ngaku siapa yang begitu ke pacarnya? Jadi kesimpulannya, bucin jalan, kuliah pun jalan.

Pacarnya juga merangkap menjadi joki tugas kalau lagi musim UTS dan UAS, kemudian menjadi pacar secara harfiah di hari-hari biasa, terutama malam minggu. Secara tidak langsung peran pacar berguna dan menguntungkan untuk memperbaiki IPK.

By the way, membicarakan tentang pacar mengingatkan Mimin dengan beberapa teman kuliah, nih. Jadi teman Mimin inisialnya D pacaran dengan S, nah kebetulan mereka juga satu jurusan dan satu kelas.

Hampir setiap hari mereka berdua mengerjakan tugas kuliah dan belajar bersama, otomatis dua sejoli ini bisa saling sharing materi kuliah dan sama-sama produktif. Banyak juga teman-teman lain bahkan dosen yang memuji kekompakannya karena walaupun pacaran tapi membawa positive vibes satu sama lain.

Jomblo Tandanya Independent

Ilustrasi mahasiswa jomblo (foto: unsplash.com)

Wahai para mahasiswa yang jomblo kalian senasib dong sama Mimin, jangan sedih dengan statusmu. Justru kalian itu hebat, sebab melewati masa-masa sulit perkuliahan sendiri, menyelesaikan problematika mahasiswa yang cukup membuat frustasi, dan mengerjakan tugas-tugas kuliah yang jumlahnya segudang.

Berdasarkan pengalaman Mimin, mahasiswa yang jomblo justru menjadi bahan ejekan teman-teman kuliah dan tongkrongannya, karena nggak cuma malam minggu saja yang sendiri, tapi setiap malamnya. Untuk mahasiswa yang jomblo, tenang status bukan menjadi penghalang untuk tetap kuliah, status pacaran juga bukan segalanya.

Orang yang jomblo justru hebat karena dia termasuk golongan orang-orang yang mandiri dan fokus pada satu titik, tidak ribet sendiri dengan pacarnya. Selain itu, para jomblowan dan jomblowati juga bisa menyelesaikan kuliah dengan lebih cepat, lho. Kemungkinan besar IPK mereka juga bisa lebih baik, sebab memiliki lebih banyak waktu untuk belajar dan ujian.

Baca Juga: Dilema Setelah Lulus SMA: Mau Kuliah, Kerja, atau Menikah?

Hubungan IPK dengan Status Kejombloan

Ilustrasi IPK (Foto: anakui.com)

Mimin kurang setuju dengan pernyataan IPK kecil karena punya pacar atau sebaliknya IPK besar karena jomblo. Sebenarnya juga ada faktor lain yang mempengaruhi, terutama dari diri sendiri.

Padahal IPK kecil itu bukan karena pacar, tapi bagaimana cara kalian membagi waktu antara pacaran dengan kuliah, mungkin pernah belajar atau sering bolos matakuliah, benar nggak?

IPK besar pun juga bukan karena jomblo, tapi mereka saja yang pintar membagi waktu dan bisa fokus kuliah. Lagi pula, IPK tidak menetukan tingkat kecerdasan mahasiswa. IPK hanya sebuah patokan apakah mahasiswa tersebut menguasai matakuliah tersebut atau tidak.

Adakah Hubungan antara Besar Kecilnya IPK dengan Kejombloan Mahasiswa?

Sobat Zona, itulah ulasan mengenai hubungan antara besar kecilnya IPK dengan kejombloan mahasiswa. Ternyata, tidak ada guys, tergantung dari pribadi masing-masing mau fokus dengan kuliahnya atau sibuk dengan pacarnya. Semua hanya perkara pembagian waktu saja dan kembali pada pribadi masing-masing.

Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti update seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan dengan mengaktifkan notifikasi website zonamahasiswa.id. Sampai jumpa!

Baca Juga: Apa Salahnya Menjadi Mahasiswa Abadi, Kalau Menjadi Sarjana Saja Masih Menganggur

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150