Opini

Dilema Setelah Lulus SMA: Mau Kuliah, Kerja, atau Menikah?

Tiffany Maulany Putri 27 Januari 2021 | 20:18:26

zonamahasiswa.id – Setelah lulus SMA, perlahan Sobat Zona melepas titel “siswa” yang melekat dalam diri. Layaknya ketika berpindah dari jenjang SD ke SMP, SMP berpindah ke SMA, sampai ketika akhirnya lulus SMA, akan selalu ada sensasinya masing-masing.

Namun, lulus SMA bukan hanya sekadar euforia berganti seragam dari putih biru menjadi putih abu-abu lagi. Ada tanggungan dan dilema besar kemudian dihadapi para lulusan SMA ini. Umumnya ada tiga pilihan sih. Mau kuliah, kerja, atau menikah? Nggak tau lagi ya kalau ada yang langsung diberikan warisan berupa tanah dan perusahaan.

Baca Juga: Apa Salahnya Menjadi Mahasiswa Abadi, Kalau Menjadi Sarjana Saja Masih Menganggur

Setelah SMA, Langsung Kerja Aja deh!

Ilustrasi bekerja (Foto: Kredivo)

Keluar dari SMA, mungkin yang terpikirkan orang-orang yang tidak ingin lagi berkutat dengan tugas, belajar, dan belajar lagi.

“Yang penting kerja deh, apa aja yang penting halal, toh cuma lulusan SMA” begitu katanya. Setelah pengumuman kelulusan, ia langsung berkutat dengan CV, lowongan-lowongan pekerjaan, hingga the legend amplop coklat, atau email dengan format lamaran kerja memenuhi kotak terkirim ke perusahaan-perusahaan tempat melamar.

Untuk kerjaannya pun biasanya yang ringan-ringan saja, sebagai menambah pengalaman katanya. Tidak banyak neko-neko juga untuk gajinya. Pokoknya cukup untuk sehari-hari serta menambah pengalaman kerja. Siapa tahu kan nanti ada promosi kenaikan jabatan karena rajin, ulet, dan bekerja sesuai dengan apa yang diperintahkan.

Meskipun sebenarnya sedikit harus merelakan masa muda yang harus menghadapi dunia kerja saat yang lain masih asyik nongkrong sana sini dan bersenang-senang layaknya anak muda lainnya. Uang jajan aman, yang penting tidak lagi bayar sekolah. Tidak ada tanggungan lagi, pokoknya sudah lulus pendidikan yang wajib.

Wong berbekal ijazah SMA saja sudah kuat kok, asalkan rajin berusaha dan rajin mantengin lowongan kerja. Satu lagi, tidak gengsi ketika pekerjaannya bukan sesuatu yang elegan, duduk di balik meja kerja.

Mau Kuliah, dong! Pendidikan yang Tinggi #1

Ilustrasi kuliah (Foto: Okezone.com)

Baiklah, kubu kedua ini adalah yang akan bersaing melalui berbagai macam seleksi masuk perguruan tinggi. Yang dari sekarang tidak jemu-jemu untuk mencari tahu informasi mengenai SNMPTN, belajar jauh-jauh hari menghadapi UTBK, mentok-mentok sampai Ujian Mandiri.

Tagline “pendidikan itu nomor satu” melekat dalam jiwa raganya. Di dukung oleh orang tua yang selalu mendukung apapun keputusan yang ia ambil. Belum lagi dengan keambisan untuk belajar meraih jurusan dan kampus impian. Semakin bagus kampus dan jurusannya, maka akan semakin luas lowongan pekerjaan yang ingin menerima. Atau berfatwa “ini adalah passionku, kerja atau tidak dapat kerja, itu hanyalah bonus”.

Ketika memilih untuk melanjutkan kuliah, beberapa semester kemudian, pasti akan menghadapi yang namanya kejenuhan. Jenuh belajar terus, jenuh rasanya menghadapi tugas-tugas yang menumpuk. Belum lagi harus mengejar IPK yang mempertahankannya susah naudzubillah.

Siapkan mental yang cukup saja untuk menghadapi semuanya, sebelum memutuskan mau menjadi mahasiswa atau tidak.

Baca Juga: Mahasiswa yang Kuliah di Kampus Swasta Tidak Seharusnya Minder dengan Mahasiswa dari Kampus Negeri

Aku Ingin Mempersunting/Dipersunting Saja....

Ilustrasi menikah (Foto: Liputan6.com)

Mantap nggak tuh, udah kayak lagunya Yovie n’ Nuno saja (bukan deng hahaha).

Jadi, bagi yang punya pasangan mulai kepikiran nih, kan sekolah udah selesai. Gimana kalau langsung cus pelaminan saja? Agar kedepannya semakin ringan langkah kita menuju ridho Ilahi dan mengikat cinta kita yang abadi dan selamanya ini (Mimin mual ngetiknya karena kejombloan yang merasuk dalam sanubari).

Langsung deh, kode-kode an dengan calonnya untuk segera menentukan akad agar segera sah dan mengarungi kehidupan bersama dengan asam garamnya. Aduh, indah banget sepertinya ya. Mimin pengen sih, tapi masih terhalang skipsi nih (sob).

Namun, untuk memilih ini, kalian juga harus memahami bahwa menikan tidak hanya untuk sehari. Menikah adalah untuk selamanya, bahkan dalam kehidupan setelahnya lebih berat lagi, kalau yang Mimin dengar sih. Apalagi buat Sobat Zona yang belum memiliki pekerjaan atau paling tidak penghasilan sendiri. Berat nanti kesananya.

Kalau dipikir-pikir, iya sih ya. Mau dikasih apa itu perut kalau tidak ada uang untuk membeli makanan? Mau bernaung di mana jika belum punya rumah? Tinggal seatap saja dengan mertua? Yakin kuat? Kalau Mimin sih tidak, apalagi kalau mertuanya galak.

Nah, sudah dipertimbangkan belum resiko yang itu? Kalau belum, ya.. Coba pikir lagi aja. Masa nyuruh Mimin mikir?!

Lalu, Harus Memilih yang Mana?

Ilustrasi memilih yang mana (Foto: Little Journal)

Kalau langsung ditembak dengan pertanyaan seperti ini, honestly Mimin tidak bisa memberikan cap “ini yang terbaik” atau “ini deh mendingan, soalnya nggak susah-susah”. No, tidak begitu caranya saudara-saudara.

Mau kalian memilih habis lulus SMA langsung kerja, habis lulus SMA mau kuliah, atau mau menikah juga semuanya adalah pilihan dari masing-masing individu saja. Asalkan sebelum memilih, sudah dipikirkan dengan matang apa resikonya, tujuan melakukannya itu apa, serta pertimbangkan apakah kalian mampu untuk menjalaninya.

Kalau pekara dilema dalam menentukan, itu hal yang biasa ketika kalian hendak menempuh kehidupan ke tahap selanjutnya. Semoga saja semakin dikuatkan bahunya, apapun pilihan kalian dan ingin membawa kehidupan kalian ke mana nantinya. Weits, Mimin udah kayak Maria Tegang belom nih? Hehehe...

Dilema Setelah Lulus SMA: Mau Kuliah, Kerja, atau Menikah?

Memilih keputusan memang bukan perkara yang mudah. Dalam setiap pililhan, ada penentu yang mengantarkan kita ke tujuan yang berbeda dari kehidupan kita yang sebelumnya. Maka, perihal memilih setelah lulus SMA mau kuliah, kerja, atau menikah ini tidak bisa hanya dengan cap cip cup kembang kuncup saja.

Apapun pilihan yang Sobat Zona ambil, yang penting sudah siap dengan segala konsekuensi, dengan apa yang juga akan dihadapi dengan pilihan tersebut. Selamat bertambah dilema!

Sekian dulu dari Mimin, aktifkan notifikasi postingan website untuk info menarik dan cuap-cuap dalam ulasan Opini lainnya. Ciao!

Baca Juga: Jika Diberi Dua Pilihan: Lulus Tepat Waktu vs Lulus di Waktu yang Tepat, Pilih yang Mana?

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150