zonamahasiswa.id - Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) viral di media sosial setelah fotonya dijual menjadi aset digital dalam bentuk Non-fungible Token (NTF). Pengunggah dua foto di OpenSea tersebut masih belum diketahui hingga saat ini. Namun, terdapat dugaan bahwa penjualan foto itu merupakan bentuk protes dari mahasiswa ITB atas kepemimpinan sang rektor.
Baca Juga: Staf Kampus dan Mahasiswa Baku Hantam, Sobat Zona: Kebanyakan Nonton Salam dari Binjai
Foto Rektor ITB Jadi Aset NFT
Foto Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Reini Wirahadikusumah, viral setelah menjadi aset digital dalam bentuk Non-fungible Token (NFT) di OpenSea. Terdapat dua foto sang rektor yang terpampang dalam laman tersebut.
NFT sendiri merupakan token yang tak dapat dipertukarkan dalam bentuk token digital yang dikaitkan ke sistem blockchain. Bila ingin membeli NFT, pengguna harus memiliki akun dompet digital kripto. Seperti halnya Wallet Connect, Fortmatic, dan Wallet.
Foto pertama yang terpampang di OpenSea menunjukkan Reini mengenakan kaus kuning dan menggunakan jaket almamater yang diambil dengan medium shot. NFT tersebut diberi keterangan Ibu Rektor Tercinta #1.
Sementara, foto kedua menampakkan sang rektor memakai baju dalam putih dengan jaket almamater yang diambil secara medium close up serta keterangan Ibu Rektor Tercinta #2. Selain itu, kedua foto tersebut juga menggunakan tagar #ReiniOut.
Aset NFT yang dijual sekitar enam bulan lalu itu telah mendapat perhatian ribuan kali dari warganet. Namun, belum ada yang terjual satupun. Sementara, penawaran yang diberikan hanya sebesar 0.001 WETH atau USD4,70.
Bentuk Protes Mahasiswa
Kedua foto tersebut dijual oleh akun bernama ITB1920. Dalam deskripsi di akun tersebut, penjualan kedua foto merupakan bentuk protes kebijakan Seleksi Mandiri ITB yang digelar pada pertengahan 2021.
"Akun ini bukan akun resmi ITB dan dibuat dalam rangka protes atas kebijakan SM ITB pertengahan 2021 lalu dan sudah terselesaikan oleh kampus," tulis akun tersebut.
Ia juga menjelaskan tentang #ReiniOut merupakan bentuk protesnya karena sang rektor dianggap tidak adil pada dirinya. Pengunggah mengira bahwa saat masuk ke ITB akan benyak kesempatan untuk semua mahasiswa tanpa melihat latar belakangnya.
"Masuk ke ITB, kukira aku akan mendapati kesempatan yang berimbang bagi semua. Tanpa melihat seperti apa aku dahulu, tanpa melihat rupa dan dari mana aku berasal, juga tanpa melihat seberapa banyak materi yang kumiliki," tulisnya.
"Kukira juga, hati seorang ibu memiliki ketulusan yang tak terbatas pada anak-anaknya. Memberi apa yang dibutuhkan bagi anaknya untuk berkembang, sesuai apa yang sudah menjadi haknya, untuk menjelajah seisi kota dan dunia, untuk tinggal dan berbuat demi masa yang jauh lebih baik," lanjutnya.
ITB1920 juga menambahkan kekecewaan yang dirasakan ketika Reini diajak berbicara dan hanya menanggapi dengan senyuman saja. Ia berpendapat bahwa sang rektor telah mengabaikannya.
"Namun apa yang kulihat nyatanya berbeda. Ibuku mengelak saat diajak bicara, ibuku lebih memilih tersenyum pada dunia dan berpaling dari anaknya. Menganggap kita tiada, menganggap kita bukan manusia nyata. Materiku diambil tanpa terasa berguna, aku merasa hampa. Aku merasa berduka, kesempatanku dan penerus bangsa kurasa sudah tiada; aku rasa kami telah dianggap mati sejak lama."
Baca Juga: Viral! Dosen Hukum Unair Tertipu Rp1,5 Miliar, Gaji Selama 30 Tahun Lenyap
Tanggapan Pihak Kampus
Kepala Biro Humas ITB, Naomi Haswanto, menjelaskan pemasangan tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan dan seizin pihak kampus. Ia juga mengatakan belum mengetahui siapa sosok yang mengunggah foto tersebut.
"Pemasangan foto Ibu Rektor, tanpa sepengetahuan dan seizin ITB. Kami kurang tahu yang memasang siapa," jelasnya.
Sementara itu, Reini Wirahadikusumah juga mengomentari kabar viral mengenai penjualan foto dirinya tersebut. Ia mengatakan tidak mengetahui siapa pengunggahnya dan menganggap bahwa pesan tersebut tidak jelas isinya.
"Karena tidak ada identitas penulis, pesan yang disampaikan menurut saya isinya tidak jelas, termasuk tidak jelas ditujukan kepada siapa. Maka, saya tidak meresponsnya," ujar Reini pada Jumat (12/11).
Namun, bila pemilik akun tersebut adalah mahasiswa ITB, Reini menegaskan pihaknya tidak alergi terhadap kritikan tersebut. Bahkan ia mengatakan sering menerima masukan dan bersama-sama mencari penyelesaiannya.
"Masalah mahasiswa dapat disampaikan melalui Wali Akademik masing-masing, melalui Bimbingan Konseling, bahkan dapat juga melalui peer counsellors secara langsung, atau menggunakan aplikasi GaneCare apabila ingin berdiskusi secara anonim," jelasnya.
Viral! Foto Rektor ITB Jadi Aset NFT sebagai Bentuk Protes
Itulah ulasan Mimin tentang foto rektor ITB yang viral karena menjadi aset NFT. Ada dugaan foto tersebut dijual sebagai bentuk protes mahasiswa terhadap kepemimpinan sang rektor.
Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti informasi seputar perkuliahan dan mahasiswa, serta aktifkan notifikasinya
Baca Juga: Kondisi Terkini Mahasiswa Unri yang Dicium Dosen: Tertekan hingga Takut Disalahkan
Komentar
0