Berita

Usai ‘Sedekah’ Medali, Kini Lampu Utama SEA Games 2023 Mati, Pengalungan Medali Hanya Disorot Lampu Mobil

Alif Laili Munazila 07 Mei 2023 | 23:11:45

zonamahasiswa.id - Gelaran pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara, SEA Games 2023 resmi diselenggarakan di Kamboja. SEA Games yang diselenggarakan mulai 5 Mei 2023 hingga 17 Mei 2023 ini menuai sorotan masyarakat luas, terutama ketika adanya insiden lampu utama mati saat prosesi pengalungan medali berlangsung.

Baca juga: Bonus Atlet di Lampung 3 Miliar Dipangkas Jadi 1 Miliar, Atlet: Sisanya ke Mana Pak?

Pengalungan Medali Disorot Lampu Mobil

SEA Games yang menjadi pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara ini resmi diselenggarakan di Kota Phnom Penh, Kamboja. Namun meski jadi pesta olahraga terbesar se-Asia Tenggara, masih ada saja insiden yang sedikit banyak membuat publik jadi berkomentar negatif, terutama masyarakat Indonesia.

Hal itu terjadi ketika sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan podium penghargaan medali SEA Games 2023 yang terlihat gelap tanpa penerangan. Momen itu diunggah oleh akun TikTok @bungabdur yang kini sudah ditonton hingga 5 juta kali.

Dalam video itu terlihat ada 3 atlet pemenang cabang olahraga jalan cepat 20 Km SEA Games 2023. Dan yang menjadi sorotan, pemenang pertamanya adalah atlet dari Indonesia, Hendro Yap.

Hendro Yap terlihat mengenakan bendera merah putih di pundaknya ketika prosesi pengalungan medali itu berlangsung. Namun karen podium pengalungan medali yang gelap, akhirnya membuat suasana jadi kurang meriah.

Diketahui, lampu utama podium itu tidak ada yang bisa berfungsi malam itu. Karena dalam kondisi darurat, terlihat sebuah mobil yang menyorotkan lampu depannya sebagai pengganti lampu sorot podium. Lampu depan mobil itu terlihat menerangi podium tempat para pemenang berdiri.

Pengunggah video ini yakni pemilik akun TikTok @bungabdur pun menuliskan keterangan sederhana di dalam videonya. "Kaga ada lighting gapapa, pake lampu mobil aja," tulisnya. Ia pun juga menuliskan caption sederhana "Respect sama effortnya".

Momen ini pun viral di media sosial dan jadi bahan perbincangan netizen Indonesia. Kebanyakan netizen kecewa dengan adanya kendala lampu tersebut yang seharusnya tak terjadi di acara sekelas SEA Games.

 

Hingga kini, video viral ini sudah disukai hingga 321.800 kali dan dibanjiri komentar hingga 14.000 komentar banyaknya. Salah satunya seperti komentar yang dituliskan akun TikTok @robotechindonesia. "Ini sea games? Kok gini amat" tulisnya di kolom komentar dan telah ribuan kali disukai netizen lainnya.

Salah satu komentar yang dituliskan oleh akun TikTok @babytiktok777 bahkan membandingkan penyelenggaraan SEA Games Kamboja ini dengan perayaan hari kemerdekaan Indonesia. "Sea games tapi kayak perayaan 17 agustusan di kampung gue", komentar ini pun ramai dan disukai netizen hingga 31.500 kali.

Terlepas dari insiden yang tak mengenakkan tersebut, kontingen atlet Indonesia sudah memberikan hasil yang positif di awal gelaran dibuka. Hingga Sabtu, 6 Mei 2023 kemarin, total Indonesia sudah berhasil menyabet 26 medali.

Per hari Minggu 7 Mei 2023 ini, Indonesia telah memperoleh 10 medali emas yang disumbangkan oleh atlet terbaik di berbagai cabang olahraga. Salah satunya seperti Hendro Yap yang menyumbangkan medali emas di cabang Men's 20km Walk hingga Feri Yudoyono di cabang MTB Men's Cross Country.

Indonesia 'Sedekah' Medali

Tak hanya momen pengalungan medali yang gelap-gelapan, netizen Indonesia pun juga dibuat ramai dengan 'sedekah' medali yang harus dilakukan atlet Indonesia di cabang olahraga balap sepeda.

Hal itu harus dilakukan oleh Ihza Muhammad di mana dirinya harus merelakan memberikan medali perunggunya kepada wakil tuan rumah. Dalam ajang Cross Country Olympic Putra yang digelar di Kulen Mountains, Kamboja pada Sabtu (6/5) kemarin, Ihza berhasil finish di urutan ketiga.

Sedangkan di posisi pertama dan kedua ajang balap sepeda tersebut juga disabet oleh dua pebalap sepeda asal Indonesia, yakni Feri Yudoyono di posisi pertama dan Zaenal Fanani di posisi kedua. Praktis, tiga posisi pertama balap sepeda dikuasai oleh atlet asal Indonesia.

Namun ternyata, Ihza yang di posisi ketiga harus ikhlas 'menyedekahkan' medalinya kepada pebalap sepeda tuan rumah yakni Khim Menglong yang berada di posisi keempat, persis di bawahnya. Hal ini pun sesuai dengan peraturan SEA Games Federation pasal 37 ayat C yang melarang suatu negara untuk memborong semua medali di satu perlombaan.

"Untuk acara di mana kompetisi tim dan individu dilakukan pada waktu yang sama, pesaing untuk NOC mana pun tidak dapat memenangkan lebih dari dua medali di masing-masing di acara individu," begitu bunyi peraturannya.

Sedangkan peraturan ini sebenarnya sudah berlaku sejak lama, yakni sejak 30 Mei 2010 silam.

Usai 'Sedekah' Medali, Kini Lampu Utama SEA Games 2023 Mati, Pengalungan Medali Hanya Disorot Lampu Mobil

Itulah ulasan mengenai insiden lampu utama SEA Games 2023 yang mati sehingga prosesi pengalungan medali para juara terpaksa dilakukan dengan bantuan lampu sorot depan mobil.

Semoga ulasan ini bermanfaat bagi Sobat Zona. Jangan lupa untuk terus mengikuti berita seputar mahasiswa dan dunia perkuliahan, serta aktifkan selalu notifikasinya.

Baca juga: Bikin Insecure! Inilah Mahasiswi S3 ITB Termuda di Usia 21 Tahun, Nggak Kebayang Jadi Anak Tetangganya

Share:
Tautan berhasil tersalin

Komentar

0

0/150